24 Desember 2007

Ketika Aku Tergoda


Ketika Aku Tergoda
Oleh : Mochammad Moealliem

Sebagai manusia tentu punya sifat untuk menyukai sesuatu yang lebih bagus dari yang telah ada sebelumnya, dan sikap seperti itu biasanya akan membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Dalam pembahasan kali ini akan membahas kisah pengorbanan yang kemudian diabadikan menjadi hari raya qurban.

Orang-orang yang tergoda, mereka itulah lakon yang penuh pengorbanan, Adam tergoda oleh Hawa dan melupakan pesan Allah, Yusuf tergoda Zulaikha, Sulaiman tergoda Bilqis, Dawud tergoda kupu-kupu emas dan masih banyak lagi catatan orang-orang yang tergoda oleh lawan jenisnya, termasuk penulis dan pembaca tentu juga pernah tergoda pada lawan jenis yang lebih cakep, lebih pinter atau bahkan lebih kaya, akibat dari itu akan timbul hati yang mendua dengan selimut dilema, dan apa yang akan terjadi selanjutnya tentunya variatif sesuai kadar keimanan masing-masing.

Bukan hanya pada lawan jenis orang biasanya tergoda, namun juga pada anak kesayangannya manusia bisa tergoda, apalagi telah begitu lama tak memilikinya, maka tak heran banyak orang harus berkorban yang sangat berat demi anaknya, cinta manusia pada anaknya terkadang membuat mereka lupa pada Allah, hal itulah yang mungkin terjadi pada Ibrahim ketika dikaruniai seorang anak diawal mulanya. Dimana lama sebelumnya mereka tak mendapatkan putra dari perkawinannya yang begitu lama.

Konon Ibrahim setelah mengalami ujian dibakar oleh Namrud akibat kecerdikannya berbicara, ketika ditanya "wahai Ibrahim apakah engkau yang memenggal kepala para berhala?" Ibrahim dengan cerdiknya menjawab "tanya aja tuh yang paling besar, goloknya kan dia yang bawa". Dan memang sebelum kelahiran Ibrahim ahli nujum raja namrud punya prediksi akan ada orang yang menghancurkan kerajaannya, tak jauh dengan kisah Musa, namun bedanya Ibrahim tidak dihanyutkan di sungai, tapi disembunyikan di goa dan ayah ibrahim adalah pembuat berhala, konon dekat dengan istana.

Setelah Namrud ketakutan dengan lahirnya orang yang akan menghancurkan kekuasaannya maka seluruh wilayah kerajaannya ditaftis (digeledah) dan diumumkan pada rakyatnya, dilarang menggauli istrinya dalam tahun itu dan semua yang hamil ditangkap. Konon ayah ibrahim, lupa atas pesan raja namrud untuk tidak menggauli istrinya, dan beberapa saat kemudian ada perceraian antara Azer (ayah ibrahim) dengan ibunya ibrahim, karena sang ibu juga tahu pengumuman raja, maka sang ibu lari kegunung dimasa hamil tua hingga melahirkan, setelah melahirkan sang ibu kembali ke kampungnya, sementara Ibrahim ditinggal didalam goa sendirian.

Suatu ketika Azer bertanya pada ibu Ibrahim "dimana anak yang kau lahirkan?' ibunya menjawab "disuatu tempat dan mati" mungkin waktu itu bohong untuk menyelamatkan nyawa seseorang tidak berdosa. Dan dengan jawaban seperti itu Azer cukup tenang, sebab kalau hidup Azer pun akan kena hukuman dari kerajaan.

Didalam goa, Ibrahim tumbuh dengan sistem diluar kebiasaan para manusia, pertumbuhan satu hari seperti satu minggu, satu minggu seperti satu bulan, dan satu bulan seperti satu tahun. Ibrahim sendirian sebab sang ibu tak akan berani kesana-kemari yang membuat orang curiga. Maka tak heran kalau penulis punya analisa kenapa bayi suka mengisap jempolnya sendiri, mungkin Ibrahim minumnya dari situ ketika di goa. Maka dengan sistem yang lempit waktu (thoyyul waqt) itu, Ibrahim hanya bertahan dalam goa selama 15 bulan berarti umur ibrahim saat itu 15 tahun, sebab satu bulan sama dengan satu tahun.

Maka tatkala keluar dia melihat bintang, dan mengira itulah tuhan yang memberinya makan selama ini, namun setelah itu tampak rembulan, lalu da berkata "itulah tuhan, kerena lebih besar", namun setelah itu bulan terbenam dan terbit matahari, maka dia berkata, "aku tidak suka tuhan yang bisa hilang", Ibrahim mencari tuhannya yang selama ini menghidupi dirinya dalam goa, hingga akhirnya menemukannya bahwa tuhannya adalah Allah tuhan semesta alam.

Singkat cerita Ibrahim menemukan keluarganya, sebagai anak tentu harus berbakti pada orang tuanya, hingga suatu saat dialog, dan mungkin terjadi perbedaan pendapat antara keduanya, maka ayahnya bilang "ikutlah aku nanti di hari raya" (hari raya kaum namrud) akhirnya Ibrahim ikut dan tahu banyak berhala yang selama itu diesmbah kaumnya, kayaknya dulu dikasih sesajen juga, maka suatu ketika ibrahim bercanda dengan sinis "hei berhala, kenapa kamu nggak makan?" hingga pada saat sudah sepi ibrahim memenggal kepala berhala-berhala itu dan disisakan satu yang paling besar, kemudian kapaknya dikalungkan pada berhala yang besar itu.

Akhirnya sang raja Namrud kebakaran jenggot dan mengutus para intelejen menemukan pelaku pengrusakan, hingga Ibrahim menjadi tersangka, (mungkin itu jadi tradisi arab sekarang, sistem tangkap dulu, interogasi belakangan) sebab selama itu hanya ibrahim yang sinis pada berhala, akhirnya dalam sidang itu ibrahim menjawab dengan cerdiknya diantaranya "tanya aja tuh yang paling besar" dan tentunya masih banyak kecerdikan dalam menjawab pertanyaan yang ada. Hingga akhirnya sang raja makin marah dan memutuskan untuk membakar Ibrahim.

Ketika hendak dibakar, ada malaikat yang menemui Ibrahim dan berkata "apa kamu butuh bantuanku?" lalu ibrahim menjawab "adapun kepadamu wahai malaikat, aku tidak butuh", konon malaikat itu wadul (ngadu) pada Allah sebelum menawarkan bantuannya pada Ibrahim, dan pesan Allah pada malaikat itu "kalau dia minta padamu maka tolonglah, tapi kalau dia tidak minta padamu, biarkan saja, karena itu urusanKu", hingga Allah berfirman "ya naru kuwni bardan wa salaman" wahai api jadi dinginlah kamu dan aman atas Ibrahim. Konon kalau tidak ada perintah salaman, api akan membekukan Ibrahim.

Itu kisah Ibrahim muda, sekarang kita pindah kisah Ibrahim yang tergoda, tapi bukan tergoda cewek, meskipun dia punya dua istri itu karena dapat hadiah dari fir'aun raja Mesir waktu itu, dan konon Ibrahim nggak mau menggauli hajar (budak perempuan hadiah dari fir'aun) hingga akhirnya Sarah menyuruhnya barangkali dengan Hajar akan punya anak.

Ibrahim dan Sarah adalah orang yang taat beribadah, dan dalam doanya memohon dikaruniai seorang anak dan hal itu berlangsung lama, hingga akhirnya Sarah menyuruh Ibrahim menggauli Hajar, dan lahirlah Ismail, sebagai anak yang pertama bagi Ibrahim yang telah dirindukan sejak lama, tentu kebahagian melihat anaknya melebihi apapun, dan mungkin perhatiannya terkuras pada Ismail. Dan mungkin hal itu membuat Sarah mulai cemburu, hingga pada akhirnya Hajar dan Ismail harus berada di Mekah.

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan . Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".QS.7:189

Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.QS.7:190

Dari ayat ini bisa kita lihat bahwa anak ternyata bisa melupakan manusia terhadap Allah, mungkin hal itu terjadi juga pada Ibrahim, hingga akhirnya diuji oleh Allah untuk mengorbankan anaknya, siapakah yang akan dipilih oleh Ibrahim, adakah dia memilih Allah dan melaksanakan perintah itu atau memilih anak dan tidak melaksanakan perintah itu.

Kalau kita lagi punya anak yang menjadi kesayangan kita, tentu tak akan rela berlepas jauh, bahkan memukulnya pun eman (enggan) walaupun dia berbuat salah, apalagi disuruh mengorbankan, tentu kita tak akan mau, lha wong dipondokkan aja rasanya nggak enak karena jauh apalagi harus dikembalikan pada Allah.

Untungnya Ibrahim orangnya bijak, maka ditanyalah puteranya "Aku bermimpi disuruh menyembelih kamu, bagaimana pendapatmu nak?" lalu ismail menjawab "kalau memang itu perintah Allah, lakukan saja ayah". Itulah sikap bijak antara ayah dan anaknya, yang mana jawaban seorang anak seperti itu sebenarnya makin memperberat rasa untuk berpisah.

Bagaimana tidak? Kalau saja Ismail bilang "jangan ayah, itu melanggar HAM" tentu Ibrahim punya alasan untuk menolak perintah menyembelihnya, dan dengan jawaban Ismail yang bijak itu, Ibrahim tak punya alasan lagi, kalau toh dia tak melaksanakan perintah tentu itu karena rasa cinta pada anaknya melebihi cinta pada Allah.

Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".QS.37:102

Perintah itu kelihatannya ketika ismail mulai baligh, falamma balagho (terjemahnya diatas berusaha) karena Ismail hidupnya di mekah dengan ibunya, maka ketka hendak disembelih diatas bukit, mereka bersama-sama menuju bukit untuk mengorbankan Ismail untuk Allah, sesampainya di Mina setiap orang diganggu syeitan untuk menggagalkan pengorbanan ini atas nama HAM, mulai dari ibunya, Ismail sendiri, juga Ibrahim, saking jengkelnya akhirnya pembisik itu dilempar dengan batu sebanyak tujuh kali, yang kini diabadikan menjadi ritual haji yaitu melempar jumrah.

Hingga akhirnya Ibrahim sampai dibukit dan pisau hendak diayunkan, maka kemudian malaikat turun membawa tiga ekor kambing sebagai ganti Ismail, dan hal ini membuktikan bahwa Ibrahim masih memilih Allah daripada anaknya, dan kambing itu termasuk kambing yang tidak mengalami kandungan, seperti halnya unta nabi sholeh, juga ularnya nabi Musa.

Begitulah hati manusia ketika tergoda, untuk membuktikan ketidak tergodaan harus dibayar dengan biaya yang sangat mahal, dan kisah ini berlaku jauh sebelum alqur'an turun, bahkan ayah nabi muhammad adalah putera kesayangan kakeknya, pun konon dia yang harus dikorbankan, hingga akhirnya harus diganti dengan 100 ekor unta, baca kisahnya di sejarah hidup nabi muhammad.

Orang tua akan selalu menyayangi puteranya melebihi sayangnya pada diri mereka sendiri, walaupun kadang seorang anak tak tahu balas budi. Maka tak heran jika ridlo mereka termasuk ridlo Allah, bahkan pintu surga dibawah telapak kaki Ibu, namun mungkin banyak ibu masuk neraka hanya demi menuruti putera kesayangannya. Maka tak heran jika pasangan hati, buah hati dan harta benda adalah fitnah yang kita suka, sekaligus sebuah soal yang harus kita tampakkan jawaban dalam sikap kita terhadap itu semua.

Alliem
Cairo, Senin 24 Desember 2007
Akupun pernah tergoda


[+/-] Selengkapnya...

20 Desember 2007

Kamera Rahasia

Klik kanan, pada gambar, lalu klik open link in new tab untuk memperbesar











[+/-] Selengkapnya...

13 Desember 2007

Hanya Manusia Yang Berakal

Hanya Manusia Yang Berakal
Oleh : Mochammad Moealliem

Sejak awal penciptaannya manusia memang lebih unggul daripada makhluk selainnya, meskipun kemarin saya baca berita simpanse memiliki memory yang lebih besar dari manusia, tapi setelah saya analisa memory besar tak menjamin simpanse bisa bikin pesawat, komputer pun banyak yang memorinya berkapasitas besar, namun kalau program yang ada tidak maju yach percuma saja.

Bukan hanya itu, manusia bahkan lebih hebat dari malaikat, jin dan bahkan iblis sekalipun, kalau malaikat bisa beribadah terus dan tak pernah membantah, itu khan wajar karena dia nggak punya nafsu, kalau ada manusia yang bisa beribadah terus dan mengekang nafsu tentu lebih hebat darinya.

Jin dan dedemit juga termasuk makhluk yang kawakan, namun dia nggak maju, konon kata para ahli dibidang itu, jin tak pernah korupsi, tak ada yang bikin pesawat, tak usah bikin rumah mewah, tapi kadang bikin repot manusia, karena nebeng dirumah kita, atau kadang mencuri makanan kita, mungkin mereka termasuk kurang cerdas.

Terkadang manusia juga lebih hebat dari iblis, misalnya dalam bersumpah palsu demi untuk melancarkan urusannya, bahkan atas nama Tuhan, bahkan manusia ada yang tak percaya dengan tuhan, padahal syeitan aja percaya dengan tuhan.

seperti syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam" QS.59:16

Hebat bukan manusia itu, maka jangan remehkan manusia (emang kita bukan manusia?!) siapa dulu penciptanya? Hanya Allah yang menciptakan manusia, bahkan Allah memberi kelebihan secara khusus dari berbagai makhluk yang telah diciptakan, " Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." QS.17:70

Dalam analisa penulis, malaikat itu punya hati, syaitan punya nafsu, dan manusia punya hati, nafsu dan akal, kalau akalnya mati dan hati dikudeta oleh nafsu maka jadi syeitan dari golongan manusia, tapi kalau nafsunya yang mati, maka hati dan akal akan menjad manusia yang hebat dan baik, tapi kalau Akal dan nafsu mati, yang dipakai hanya hati, maka akan jadi malaikat darii golongan manusia, jadinya seperti sikap para ibu terhadap anak kesayangannya, lihat aja salah dan benar tidak dipedulikan yang penting sayang.

Allah menciptakan manusia dari tidak ada, alias dari nol, kalau ada yang bilang dari kera, atau dari manusia purba, mungkin manusia yang kera-njingan yang harusnya menjadi benda purbakala saja. Dan saya yakin itu hanya sebuah analisa yang kemudian dibuatkan ilustrasi untuk menipu kita, dan ketika kita tanya hari apa manusia itu tercipta? Tentu nggak ada yang tahu, padahal pertanyaan itu palng mudah, sebab sejak zaman purba sudah ada hari, meski jam, bulan dan tahun tak begitu berguna.

Makanya orang jawa seumur kakekku tak tahu tahun berapa dia lahir, bulan apa dan jam berapa, tapi yang diingat adalah lahir pada malam jum'at kliwon (misalnya) silahkan chek itu pada kakek-kakek dijawa. Bahkan nabi Muhammad yang jelas lahir hari senin, bulan dan tahunnya ditemukan jauh setelah itu disesuaikan dengan tragedi yang ada pada saat lahir, diantaranya serbuan pasukan gajah, gerhana dll.

Kalau manusia pertama hari apa? Menurut penulis adalah hari jum'at, opss jangan berperasangka buruk dulu, ini ada dasarnya, entah pembaca percaya atau tidak bukan urusan penulis.

(HR.Muslim 1411)

1411 - و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.

Masih banyak riwayat yang lain, juga dikitab-kitab yang lain, seperti muatho' imam malik hadith no 222, musnad Ahmad hadith no 22663, 22675, sunan Nasai, Tirmidzi, Abu dawud, semua ada seputar hari adanya manusia pertama.

Hari Jum'at itulah manusia tercipta, kalau boleh digamabarkan memang manusia tercipta setelah makhluk-makhluk yang lain, bumi, langit, dan sebagainya. Maka hari jum'at adalah hari terakhir penciptaan makhluk-makhluk pertama dari setiap jenisnya, dalam artian penciptaan segala makhluk diawal mulanya hanya butuh waktu seminggu, dari sini manusia diajari penggunaan masa kerja, pada awalnya dulu kaum nabi musa harus berhenti bekerja pada hari sabtu dari pagi sampai sore, dan itu disebut hari sabat, dan masih dilakukan sebagian kecil umat yahudi sekarang.

Bahkan pada hari itu Allah sering menguji hambanya dengan banyaknya ikan dilaut tempat mereka bekerja menjadi nelayan, maka bagi yang tak kuat iman mereka tidak ikut sabtuan, akhirnya dkutuklah mereka yang rakus dunia itu menjadi kera, cocoknya kera-njingan, dan mungkin tulang-belulangnya kera itu ditemu darwin lalu munculah teori aneh.

Karena hari jum'at adalah hari akhir minggu (seminggu) maka untuk orang Islam ada jum'atan, sebab masing-masing umat ada aturannya sendiri, meskipun dari Tuhan yang sama, Allah berfirman, likullin ja'alna minkum syir'atan wa minhaja. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Maka wajar kalau orang Islam juga diuji di hari jum'at, hanya saja mungkin lebih ringan daro orang yahudi, sebab orang Islam hanya mulai waktu dhuhur sampai selesai sholat jum'at, habis itu malah di suruh kerja lagi.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung QS.62:10

Kalau orang kristen, konon dulunya juga sabtuan, tapi nggak tahu gimana kok jadi mingguan, kalau di Mesir orang kristen sabtuan, nggak tahulah yang jelas orang Islam jum'atannya hari jum'at, nah begitu pula nanti kiamat juga hari jum'at, konon tandanya ketika ada sholat tiga kali dalam hari jum'at itu adalah awal kiamat. Gambaranya pagi sholat hari raya, siang sholat jum'at, sore sholat gerhana. Wallahu a'lam

Adakah bukti bahwa manusia dari awalnya tercipta adalah manusia bukan makhluk yang lain? Sementara ada orang beranggapan bahwa Adam adalah manusia modern, sementara sebelumnya adalah manusia purba, betapa lebih rendah lagi jika berasal dari kera, dan hal itu terbantahkan oleh data yang penulis peroleh, bahwa manusia diciptakan dari yang asalnya tidak ada manusia menjadi ada manusia.

Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?QS.19:67

Alliem
Cairo, Kamis 13 Desember 2007
Gunakan Akalmu Jika Manusia



[+/-] Selengkapnya...

12 Desember 2007

Manusia Pertama Bukanlah Aku

Manusia Pertama Bukanlah Aku
Oleh : Mochammad Moealliem

Siapa sih manusia pertama dalam hatimu? Yang mungkin apapun keinginannya akan kamu berikan, bahkan maafmu pada orang lain kamu gantungkan padanya, atau bahkan membencinya berarti menentangmu. Tentu semua orang punya manusia pertama dalam hatinya tentunya manusia pertama itu bukanlah aku, tapi mungkin ada juga yang menjadikan aku yang pertama, siapa hayoo?? Tap kita bahas dulu manusia pertama dihati Bumi Pertiwi.

Kalau ada yang bilang manusia pertama bukanlah Adam, mungkin mereka pengikut teori evolusi Darwin, atau pengikut aliran filsafat yang punya pikiran bahwa ada makhluk maka ada Tuhan, atau mungkin mereka belum menemukan data yang falid. Apalagi dasar yang dipakai seolah Al qur'an, biasanya mereka asal comot tanpa melihat kaitan ayat sebelumnya atau bahkan tanpa melihat asbabun nuzul dari ayat tersebut.

QS. Al A'raaf (7): 11
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Dari ayat tersebut, bisa kita ketahui bahwa manusia tidaklah mengalami evolusi, akan tetapi manusia diciptakan Allah, walau metode yang dipakai bisa dibagi dalam empat metode. Dalam surat al a'raf tersebut bisa kita lihat penggunaan kata nahnu (Kami) serta "kum", kalau seseorang hanya memakai terjemahan hal itu akan punya efek yang kurang baik.

Kenapa menggunakan nahnu? Padahal pada awalnya Allah memakai kata Inni (sesungguhnya Aku), penggunaan kata nahnu itu menunjukkan bahwa dalam penciptaan manusia setelah Adam melalui asbab (sebab-sebab) yang telah ada, tidak secara langsung, sebagaimana Allah menurunkan wahyu, terkadang juga menggunakan kata nahnu, karena hal itu melalui wasilah malaikat Jibril, Allah akan memberikan wahyu secara langsung khusus pada perintah yang sangat penting seperti perintah sholat pertama kalinya dalam isra' mijraj. Dan hal demikian juga pada nabi-nabi pilihan, seperti nabi Musa, nabi Muhammad, dan yang lain.

Kenapa tidak berfirman "Walaqad khalaqnaka - Dan sungguh telah Kami ciptakan kamu (Adam)...” karena yang diajak bicara dalam ayat tersebut bukan Adam, kalau Ayatnya berbunyi demikian maka akan mulahbat (eror) dalam pemahaman nabi Muhammad, karena nabi Muhammad bukan manusia pertama. Tapi pakainya "kum" itu kembalinya ke nabi Muhammad dan sahabatnya, Dan juga penggunaan fiil madli, menunjukkan pembuatan manusia seperti kalian diawal dulu seperti itu, lalu malaikat disuruh bersujud pada manusia sepertimu dahulu, mereka para malaikat dulu bersujud, tapi iblis dulu nggak mau.

QS. Al Baqarah (2): 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Dari ayat ini memberi informasi bahwa manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu banul jan dan banul ban, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.

Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.

Kata pemilihan, atau isthofaa itu adalah pemilihan menjadi nabi, bukan menjadi manusia, sebab tercantum juga Nuh, keluarga Imran, yaitu Maryam, dan nabi Isa, keluarga Ibrahim, yaitu yang menurunkan yahudi dan Islam. Kata isthofa disitu bukanlah menjadi manusia modern dari sebelumnya manusia purba. Makhluk modern adalah manusia, makhluk purba bukan manusia.

Kenapa bingung kalau manusia diciptakan dari tanah kering? Sudah banyak bukti tentang itu, nabi isa pernah memberikan jawaban atas kebingungan seperti itu, dengan membuat bentuk burung dari tanah liat, lalu ditiupnya dan bisa hidup dan terbang, Unta nabi Sholeh tercipta dari batu, burung yang meyakinkan nabi ibrahim, ketika bertanya pada Allah "bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?"

Dan ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap Allah berfirman: " ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. : "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.QS.2:260

ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan diwaktu kamu membentuk dari tanah yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung dengan seizin-Ku. Dan di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur dengan seizin-Ku, dan di waktu Aku menghalangi Bani Israil di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".QS.5:110

Dan lagi kalau ada yang mengatakan bahwa ayat QS. Al Hijr (15): 28-30 bukan penjelasan tentang penciptaan Adam, dan dibelokkan pada makhluk lain, mungkin perlu dibaca tuh ayat seterusnya, tentang keengganan iblis bersujud pada basyar, bukankah jadi rancu kalau malaikat mau bersujud pada insaan tetapi iblis tidak mau sujud pada basyar, yang benar yach sama-sama harus bersujud pada Adam. Kata insan itu adalah jamak, tapi kalau basyar itu mufrod, maka dalam ayat itu Allah menciptakan basyar (satu orang manusia) dari tanah liat kering, dan hanya Adam yang seperti itu, sebab Hawa dari tulang Adam.

Perintah sujud pada para malaikat itu yach cuma diawal itu, sekarang malaikat nggak sujud pada manusia, maka itu bisa dilihat bahwa siapa sih nama orang yang malaikat harus sujud dalam penciptaannya?

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.QS.2:34

Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada (Basyar) manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk"QS.15:33

Kenapa iblis begitu enggan memberi hormat pada manusia? Yach karena iblis punya kelebihan sebelum manusia tercipta, dan juga unsur penciptaan iblis lebih unggul dbanding unsur penciptaan manusia, iblis dari api, malaikat dari cahaya, sementara manusia dari tanah.

Kelebihan manusia bisa memilih apa yang ingin dilakukannya serta diberi upah atas segala yang dilakukannya secara adil, kalau baik yach pahala, kalau buruk ya dosa. Berbeda dengan malaikat dia cuma dapat pahala sebab malaikat tak punya kemampuan akal otomatis dia manut terus, berbeda dengan iblis dia bagian yang dosa-dosa terus, maka tak heran kalau dia akan menghalangi manusia menuju Allah, karena gara-gara manusia iblis diberi hukuman untuk masuk neraka, hanya saja iblis minta ditunda hingga waktu kiamat tiba.

Bahkan manusia yang mengikuti langkah iblis akan disatukan ruangannya dineraka, diantara sifat iblis yang menjadikan dia terkutuk adalah merasa paling hebat, merasa lebih mulia dari makhluk lain, takabbur, dan sok tahu.

Allah pernah berfirman pada nabi, janganlah kamu tergesa-gesa dalam membaca qur'an, kalau nabi dipean seperti itu apalagi kita, bacalah yang sesuai aturan, nanti kita akan mendapat petunjuk penjelasan, apalagi terjemahan, hati-hatilah, sebab tidak semua hal dapat diterjemahkan, kata kum bisa saja bermakna kamu, nahnu bisa saja bermakna saya, lihatlah lingkungan bahasa itu berada, niscaya kita akan tahu sensitifitas sebuah bahasa.

Di Mesir, untuk rasa hormat, mereka bilang qodamtum (apa kamu dah nyerahin) padalal yang ditanya cuma saya sendiri, atau yang sering kita pakai adalah kata antum bermakna kamu, padahal seharusnya maknanya kalian. Bahkan yang paling tenar adalah kata Assalamu alaikum, walaupun untuk satu orang. Semua itu ada hal yang perlu dipelajari, ingatlah man yazdadu ilman wa lam yazdad huudan, lam yazdad minnallohi illa bu'da, barang siapa bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya, maka tak akan bertambah disisi Allah, kecuali bertambah jauh.

Alliem
Cairo, Rabu 12 Desember 2007
Aku Bukanlah Yang Pertama


[+/-] Selengkapnya...

10 Desember 2007

Baju Taqwa Pertama

Baju Taqwa Pertama
Oleh : Mochammad Moealliem

Baju yang selama ini kita pakai tentu fungsinya sebagai penutup aurat serta untuk menambah keindahan kita, sebagaimana pepatah jawa, ajining diri soko ati, ajining rogo soko busono nilai diri berkat hati, nilai tampang dari busana. Meskipun yang menjadi trend akhir-akhir ini pakaian berkurang dari fungsi untuk menutup aurat dan mengalami penyempitan fungsi hanya sekedar menjadi hiasan, penulis jadi teringat pakaian zaman masa kerajaan Nusantara, hanya orang-orang tertentu yang bisa memakai baju yang mampu menutupi sebagian besar tubuhnya.

Penulis katakan hiasan sebab pakaian itu tak cukup untuk membentengi tubuh dari serangan udara yang menusuk-nusuk dikulit bahkan tembus tulang, bahkan tak mampu membendung pandangan mata liar yang begitu tajam. Mungkin hal demikian terhitung wajar bagi korban lumpur yang rumahnya tenggelam beserta isinya, korban banjir yang arus air membawa kabur harta bendanya, atau bahkan korban-korban arus kebudayaan yang begitu bengis.

Begitulah kelebihan bumi kita ini, pakaian apa saja modelnya alam tetap bersahabat dengan kita, kecuali di daerah dekat kutub, suatu saat berpakaian tebal, saat yang lain begitu tipis. Seperti halnya di Mesir saat saya menulis ini, udara begitu sejuk yang berlebihan, ditopang kecepatan udara yang berlarian begitu cepatnya, mengakibatkan rambut porak-poranda dari aturan, serta hidung yang mirip lapindo, dengan lumpurnya yang terjadi karena kedinginan.

Berbeda dengan di Mars atau di bulan, tentunya pakaian yang diperlukan oleh astronot agak berbeda, dan biasanya sebelum pergi perlu latihan dulu, sebagai bagian adaptasi lingkungan yang sangat berbeda dan tentunya lebih tidak enak daripada di bumi, bagaimana tidak, sebab disana belum ada penjual makanan, minuman, bahkan begitu gersang tanpa tumbuhan.

Kalau saja diantara para pembaca ada yang jadi astronot, tentu akan menjalani pelatihan khusus, mulai yang paling kecil hingga yang paling besar, cara berkomunikasi, cara menyelesaikan misi, cara kembali ke bumi dan berbagai pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan sang pengirim. Dan tentunya astronot akan dimanjakan dengan berbagai kebutuhan dan kenikmatan yang tanpa perlu bekerja.

Adam pun ternyata menjalani pelatihan khusus sebelum berangkat ke bumi, sebab dia astronot pertama, sementara bumi sudah pernah dihuni makhluk yang buas, bengis dan sadis yang selalu bertengkar dan menumpahkan darah diantara sesamanya, hukum rimba yang berlaku berakibat para penguasa bumi waktu itu menjadi sombong dan menentang aturan yang semestinya.

Hingga akhirnya Allah berkata pada para malaikat, "Akan Kuciptakan pengganti di bumi", sementara malaikat belum pernah tahu seperti apa khalifah itu, atau jangan-jangan sama saja dengan makhluk yang ada selama ini, maka dengan sopan malaikat menanyakan "Adakah hendak Engkau ciptakan di bumi makhluk pengrusak dan penumpah darah?" namun ternyata manusia dirahasiakan kelebihannya, dan dikatakan pada malaikat "Aku lebih tahu tentang apa yang kalian tidak ketahui".

Setelah Adam menjalani pendidikan secara khusus, akhirnya diresmikanlah astronot bumi dihadapan makhluk-makhluk yang lain. Karena makhluk baru yang punya kelebihan dibanding makhluk yang lain, maka tak heran kalau manusia sebenarnya dimanja oleh Sang Pencipta. Apa jadinya kalau makhluk yang sudah kawakan harus memberi hormat kepada makhluk yang baru? apalagi tahu bahan baku pembuatannya, tentunya akan marah, iri, hasud dan berbagai sikap yang lain.

Kalau digambar dalam urusan negara atau kerajaan, anggap saja orang baru yang punya kelebihan khusus, dan dengan hormat menggusur posisi orang lama, pembaca bisa bayangkan bagaimana rasanya. Kalau kurang jelas bisa digambarkan juga dalam masalah cinta, misalkan penulis suka sama seseorang, terus orang itu ternyata mlete dan sombong dengan rasa cinta yang penulis berikan, tentunya penulis kesal banget walau tetap sayang, akhirnya penulis mendatangkan kekasih yang baru yang punya kelebihan dibanding yang pertama, apa kira-kira yang terjadi?

Lalu penulis bilang pada yang awal, hormatlah kamu padanya, mungkin jawabnya "huch...cih, sori lah kalau aku harus menghormat padanya, aku lebih baik dari anak desa kekasih barumu ini" karena sikap demikian maka tak heran jika penulis berkata "keluarlah kamu dari istanaku ini" kemudian aku persilahkan kekasih kedua ini menghuni istana, dan penulis pesan "nikmatilah istana ini, kalau butuh apa-apa tinggal minta pada pelayan, tapi jangan kamu sentuh pohon ini, dan ingat orang yang tadi adalah musuhmu".

Pembaca bisa bayangkan, apa yang akan dilakukan orang pertama bukan? Bagaimana caranya orang kedua ini terusir juga dari istana. Begitu mungkin gambaran Adam sebelum turun kebumi, meski sebenarnya itu sudah dalam skenario Sang Pencipta, hanya saja Allah memberikan alasan yang bagus agar Adam mau turun ke bumi, sebab pada kali sebelumnya Allah berbincang dengan malaikat bahwa hendak mencipta khalifah untuk bumi.

Sebagaimana anak kecil yang sedang disapih agar lepas dari tetek ibunya, atau mugkin agar turun dari gendongan ibunya, biasanya dipancing dengan sesuatu yang menarik dari mainan, makanan, atau teman bermain, bahkan terkadang puting susu ibunya dikasih buah mahoni yang pahit, agar kalau anak itu menyusu akan merasakan pahitnya, akhirnya nggak mau nyusu lagi, demikianlah tata cara yang lembut untuk menyapih si kecil dari ketergantungannya.

Dan setelah tersapih dari ASI, si kecil terus mengalami penyapihan, agar mau sekolah dan tidak terus didekat ibunya, hingga mungkin harus sekolah yang jauh dari ibunya, bahkan keluar negeri, tentunya dia akan kangen dan ingin kembali kepangkuan kasih sayang ibunya, setelah misi yang diemban telah disempurnakannya.

Begitu pula ketika Adam merindukan kembali, konon Adam menangis berhari-hari untuk adaptasi di pondoknya, eh maksudnya di bumi, Apalagi Adam menjadi santri pertama di bumi, hari-hari pertama penuh dengan tangis, seperti hari-hari para santri baru dipondoknya, atau hari-hari mahasiswa baru di Mesir, wuih begitu susahnya adaptasi dengan suasana yang berbeda.

Sebagai santri baru, mahasiswa baru dan makhluk bumi yang baru, tentu membawa bekal dari rumah masing-masing, dari makanan, jajan, pakaian, kamus, dan lain-lain. Begitu pula Adam ketika turun kebumi, dibekali dengan bermacam-macam benih tumbuhan, buah-buahan, sekaligus diajari cara pengembangbiakan, meskipun kalau minta kiriman terus tetap bisa, tapi mandiri itu ada nilainya. Hingga akhirnya mereka bisa membuat pakaian sendiri meskipun tak sebaik pakaian yang dibawa dari rumah. Apalagi mahasiswa Mesir, tentu pakaian yang dari Indonesia lebih indah daripada beli di Mesir, diantara pakaian yang tidak ada di Mesir adalah baju taqwa. Dan baju taqwa pula yang paling indah sejak Adam membawanya dari surga, sebagai bekal untuk mondok di bumi.

Maka tak heran jika kita disuruh memakai baju terindah itu ketika kita hendak pulang kepangkuan kasih sayang Sang Esa, dengan pesan "Hai anak Adam , sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".QS.7:16

Jika astronot Mars ingin selamat ketika kembali ke bumi maka harus menjaga pakaiannya tetap mampu melindunginya, begitu pula Astronot bumi, jika ingin selamat ketika kembali ke asalnya, maka pakailah pakaian itu ketika sedang menjalankan misi di bumi untuk menjaga jiwa kita dari berbagai bahaya yang tak terkira.

Alliem
Cairo, Ahad 09 Desember 2007
Baju Astronot Bumi Adalah Taqwa

[+/-] Selengkapnya...

04 Desember 2007

Belajar Mandiri Sejak Dini

Belajar Mandiri Sejak Dini
Oleh : Mochammad Moealliem

Serba cukup adalah sebuah hal yang membuat manusia manja, namun serba kurang terkadang membuat manusia putus asa, lalu bagaimana manusia harus melatih dirinya mandiri dari bergantung buta pada orang tua, sanak saudara, atau bahkan pada Negara. Tak lain adalah menggerakkan akal yang telah kita punya untuk berusaha mempraktekkan berbagai pelajaran yang kita terima sebelum kita dewasa.

Kita semua pernah mengalami masa balita, kanak-kanak dan remaja, dalam masa itu kita hidup seperti disurga, dalam usia 0 sampai 5 tahun, kita adalah balita, dua tahun pertama dalam kehidupan kita, yang kita lakukan adalah tidur dan makan-minum, cukup dengan menangis, makanan secara langsung dimulut kita, dan saat itu kita punya kemandirian juga, yaitu menghisap makanan dari tempatnya.

Tahun ketiga sampai ke lima, kita mulai bertambah mandiri, yaitu berusaha jalan-jalan tanpa gendongan orang tua, meskipun masih "mberangkang"[1] dan sesekali terjatuh dan sirine kita bunyikan dengan menangis, pertolongan secara langsung menyelematkannya. Tahun berikutnya kita mulai kenal mainan dan dengan mainan itu kita makin semangat berusaha, berdiri, berlari, melompat, meski terkadang jatuh juga, namun dengan jatuh itu kita menjadi tahu kekurangan dan kita menjadi hati-hati secara sendirnya.

Tahun kelima kita mulai merangkai kata, mengenal warna, bahkan sudah punya rasa suka pada orang lain, mulai mengenal nama-nama benda juga nama-nama manusia, dan sejak itulah mungkin awal ingatan kita mampu kita telusuri saat ini, dan pada masa sebelumnya kita tidak ingat apa-apa.

Diusia seperti ini kita seperti lembaran tanpa noda, apa yang masuk pada indra kita adalah sebuah catatan yang akan membekas hingga kita tua, maka tak heran peran orang tua dalam mendidik kita dimasa balita adalah pendidikan dasar yang menjadi pondasi hidup kita selanjutnya. Sikap orang tua, kondisi keluarga, dan segala yang menjadi lingkungan kita, akan berpengaruh pada kejiwaan kita, dan kita akan menjadi cermin bagi orang tua kita secara tidak langsung.

Masa remaja, adalah masa dimana kita mulai protes, walaupun kita masih tidak mampu untuk tidak bergantung pada orang tua, namun keinginan kita bertambah, kebutuhan kita bertambah, maka tak heran orang tua sering berkeluh kesah dengan kenakalan remaja buah hatinya. Biasanya hal demikian terjadi dimasa pubertas, atau dimasa baligh, bagi kaum laki-laki normalnya umur 15 tahun, perempuan umur 9 tahun. Tergantung psikologi anak tersebut apa yang akan terjadi dimasa itu. Jika pendidikan dasarnya tepat maka dia akan menjadi lebih berakal, namun bila tidak tepat dia akan menjadi brutal.

Hal itu terjadi mungkin karena perbedaan zaman, sementara orang tua kita mendidik dengan metode yang dipakai kakek kita dalam mendidik orang tua kita dahulu, dan kini dipaksakan untuk kita, sementara zaman sudah berubah begitu rupa. Penulis jadi teringat hadith atau sebuah kalimat, yang berbunyi allimuw awladakum fainnahum la ya'isuw fi zamanikum didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka tidak hdup dizaman kecilmu,

Dan mungkin kondisi demikian adalah fitrah manusia sajak awalnya, yaitu ketika Adam dan Hawa mulai tampak auratnya. Pada sejak manusia dikatakan baligh itulah manusia harus menutup auratnya, dan baligh itu ditandai dengan berubahnya payudara kaum hawa menjadi berbeda dari sebelumnya dan kini berkembang sesuai adatnya, sebagaimana ketika Hawa tersadarkan dari buah yang dimakan kala disurga. Sementara bagi kaum Adam ditandai dengan kalamenjing ditenggorokan, sebagaimana Adam yang juga memakan buah disurga.

Sejak itu pula, manusia menjadi penanggungjawab atas dirinya sendiri, sebagaimana Adam dan Hawa bertanggungjawab atas kesalahan yang pernah dilakukannya. Segala kebaikan yang dilakukan akan kembali pada dirinya sendiri, dan segala keburukan pun kembali pada dirinya sendiri. Hanya saja kita tidak persis seperti Adam, sebab kita punya orang tua, kebaikan kita adalah juga menjadi kebaikan orang tua, keburukan kita pun menjadi keburukan orang tua.

Laki-laki dan wanita pada masa sebelum baligh bentuk tubuhnya tak jauh berbeda, tak ada rasa malu, sebab kemaluan mereka belum tampak meski sudah ada, tapi ingat 15 tahun banding 9 tahun, jadi analisa penulis jarak penciptaan Adam dan Hawa sekitar 6 tahun, sebab tampaknya aurat mereka dalam waktu yang sama, atau waktu balighnya bersamaan. Maka tak asing jika manusia mempunyai istri yang 6 tahun lebih muda dari usianya atau bahkan lebih dari itu, meskipun hal demikian bukan jaminan, sebab sejarah mencatat bahwa nabi Muhammad beristri khadijah 15 tahun lebih tua. Nah bagi yang pro poligami silahkan cari yang tua dulu, namun yang pro monogami silahkan cari yang lebih muda.

Tapi pesan nabi carilah yang perawan jika ingin menikah, dengan begitu kamu akan bisa berbagi secara harmonis, tula'ibuha wa tula'ibuka (bukhori.2745).

Loh kok jadi menikah bahasan kita? Namun setidaknya pernikahan adalah termasuk usaha untuk mandiri, meskipun sampai saat ini penulis sendiri masih belum mampu mandiri, tapi masih berusaha mandiri sejak dini, penulis rasanya masih di surga, dan belum boleh turun ke bumi, mungkin ilmu yang penulis kuasai selama disurga ini masih belum cukup mampu untuk bekal hidup dibumi.

Jika pembaca sudah merasakan hidup dibumi, beritahu penulis bagaimana pahit dan manisnya kehidupan disana, selama ini penulis hanya memakai kacamata manusia secara umum, kelihatan begitu indah walau mungkin yang menjadi lakon pontang-panting, banting-tulang, bahkan jungkir-balik, akan tetapi penulis yang masih jadi penonton cukup terhibur dengan drama yang ada. Dan penulis sedang meneleti kegagalan para pelaku drama selama ini agar hal itu tidak terjadi pada penulis disaat mengambil peran dimasa selanjutnya.

Alliem
Cairo, Selasa 04 Desember 2007
Di bumi tak seindah d surga

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Mberangkan, jawa. Berjalan dengan kedua tangan dan kedua kaki




[+/-] Selengkapnya...

Looking for Sekar Kedaton

Looking for Sekar Kedaton
Oleh : Mochammad Moealliem

Benar nggak ya judul yang saya tulis itu? Terserahlah yang penting faham maksudnya, sebab fungsi bahasa adalah menjadikan kita faham yang dikehendaki, bahkan terkadang diam pun termasuk bahasa. Bila mendung tak berarti hujan, tentu diam bukan berarti tak mau.

Masih ingat anda tentang sejarah manusia? Kelebihan manusia dibanding makhluk yang lebih dulu tercipta, didukung kelebihan yang hanya ada dalam diri manusia, serta seolah Tuhan memanjakannya lebih dari yang lainnya, hanya manusia yang tak berakal saja yang tak bisa merasakannya.

Kenapa malaikat perlu menghormat pada manusia diawal sejarahnya? Tentu bukan hal biasa, apalagi makhluk yang masih bau kencur yang tercipta kemarin sore, ah betapa terhormat engkau wahai manusia, namun kenapa kehormatan itu kau lucuti tanpa kesadaran yang menjadi tanda keberakalan yang selama ini engkau puja.

Manusia memang mesteriNya, atau rahasiaNya, bahkan malaikat pun hanya mampu menerka bahwa manusia hanyalah penumpah darah sesama, sebagaimana makhluk-makhluk bumi sebelumnya, namun ternyata manusia memang begitu beraneka warna dan tiap warna punya corak yang berbeda, alur kehidupan manusia tak akan pernah sama, walaupun banyak ruang-ruang pertemuan dalam kesamaan dalam kisah cerita.

Satu diantara beberapa hal yang tak akan pernah selesai dan tak pernah akan bosan membahasnya adalah cinta, setiap orang punya alur yang berbeda meski tak jauh berbeda inti dan garis besarnya, dan seolah sutradara benar-benar hebat dengan jutaan lakon yang tak henti bermain drama kehidupan yang membuat para pelakunya lupa asal muasalnya.

Adam pun pernah merasakan hal yang sama, setelah mengalami kegelisahan dalam kesendiriannya, Allah menciptakan teman sekaligus tempat bertepinya bahtera, ladang tempat menanam buah hati, serta pakaian yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing, yang unik dan dari bentuk serta jenis yang sama.

Tak heran jika orang sedang jatuh cinta akan lupa dengan berbagai pesan bahkan peringatan yang berakibat fatal setelahnya. Sejak pertama, manusia memang memiliki kecenderungan yang sama, sebagaimana Adam, ketika Allah berfirman, nikmatilah surga seisinya bersama kekasihmu, namun jangan kalian dekati pohon yang satu ini. Konon katanya sebenarnya Adam masih mampu untuk tidak makan buah itu, namun mungkin dia dilema, seperti halnya kita ketika dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama punya makna.

Allah melarangnya, tetapi sang kekasih mengajaknya. Kalau kita dalam kondisi seperti itu, mungkin nggak akan dilema, tapi langsung mengikuti ajakan kekasih kita, kecuali masih sedikit mampu memarkir keimanannya. Nabi Yusuf saja hampir menuruti ajakan zulaikha, andai saja tak tampak burhan Allah dimatanya.

Dalam analisa penulis, pada awalnya Adam dan Hawa bentuk tubuhnya sama, karena terdiri dari nafs (tubuh) yang sama, hanya saja Hawa lebih cepat dalam penciptaannya daripada Adam, sebab Hawa tidak tercipta dari nol alias dari tanah secara langsung, akan tetapi dengan metode pencangkokan, maka tak heran jika tubuh kaum Hawa cenderung empuk walau dagingnya tak seberapa. Dari sini pula bahwa Hawa terhitung lebih muda dari Adam, apa yang terjadi jika kita punya kekasih yang begitu muda, tentu akan memanjakannya, bahkan apapun keinginannya akan kita turuti walau terkadang harus menanggung luka.

Perubahan secara drastis adalah pasca makan buah terlarang itu, dalam al qur'an disebutkan, maka nampaklah aurat mereka berdua. Didukung penjabaran beberapa mufasir yang menafsirkan bahwa buah yang dimakan itu kini abadi pada anak turunnya, karena Hawa makan lebih dulu maka buah itu sudah sampai dada, pada akhirnya payudara kaum Hawa agak berbeda, sementara Adam masih sampai pada tenggorokan ketika mereka berdua tersadarkan atas larangan yang telah dibuat lupa oleh si iblis yang mejadi musuhnya.

Dari kejadian itu, pelajaran membuat pakaian berawal dari daun-daun surga, serta penegasan kembali bahwa iblis adalah musuh bebuyutan yang akan selalu menjadi bayang-bayang selama manusia hidup didunia, dalam alqur'an disebutkan bahwa iblis itu suka dengan nuansa telanjang dada, dengan telanjangnya manusia para iblis tertawa melecehkan sebagaimana dulu melecehkan Adam dan Hawa kali pertama. Tentunya sebagai balas dendam atas vonis yang harus ditanggung akibat tak mau sujud pada manusia.

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.QS.7:27

Akhirnya karena kebersamaan Adam dan Hawa berakibat yang kurang baik dan melanggar aturan, maka Allah menurunkan mereka berdua secara terpisah, Adam di sekitar India (daerah Sri langka sekarang), sementara Hawa ada di Jeddah (Saudi Arabia sekarang).

Begitulah kehidupan manusia, kemarin baru saja menikmati surga berdua, kini harus menangisi beberapa dosa, ditambah perpisahan yang menambah kesedihan makin mambara, benar-benar sebuah ujian yang berat, harus berpisah dengan kekasih pujaan yang setia.

Pelajaran berikutnya adalah pelajaran menebus dosa dengan berbagai amal ibadah yang harus dikerjakan, dan dengan sementara biarlah kekasih hati sabar menanti hingga saatnya tiba, sebab Adam harus menyelesaikan kuliahnya he he he.

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.QS.2:37

Pada Akhirnya taubat Adam diterima, disuruhlah Adam pergi ke baitullah (makkah), Hawa pun sama, hanya saja jarak yang ditempuh berbeda. Adam dari Sri Langka sementara Hawa dari Jeddah. Dari sini penulis punya analisa bahwa lelaki diberi kekuatan fisik yang lebih dari kaum Hawa.

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia .QS.3:96

Maka di bukit Arafah mereka bertemu kembali setelah sama-sama lulus dari ujian yang selama ini memaksa mereka harus berpisah, dan kini tempat itu dikenang dengan jabal rahmah, bukit kasih sayang.

Dari kisah ini penulis punya analisa, bahwa manusia akan menemukan kekasihnya disuatu tempat, ketika menuju satu tujuan yang sama. Baik tujuan belajar, bisnis, ibadah dan berbagai macam tujuan, sebagaimana Adam ketemu Hawa adalah sebuah kebetulan, dengan tujuan utama haji. You must looking for your sekar kedaton (kamu harus mencari bunga istana mu) Dan hal itu terus berulang dengan berbagai versi yang sesuai dengan zamannya, bahkan tujuan pasrah pada seseorang pun bisa bertemu dengan pasangannya. Coba saja anda pikir dimana anda bertemu dengan kekasih anda, dan dalam tujuan apa?

Alliem
Cairo, Senin 03 Desember 2007
Engkaulah Bunga Istanaku

[+/-] Selengkapnya...

10 Artikel Populer