07 November 2009

Ulama-ulama Berbahaya

Ulama-ulama Berbahaya
Oleh : Muhammad Muallim

Ada seorang bertanya kepada penulis, kenapa sering disebutkan kata "alim-ulama" namun tak pernah tersebutkan "sholeh-ulama"?

Bahkan akhir-akhir ini, ulama tak perlu "alim", tapi ulama itu perlu agniya', ulama yang alim, satu persatu ditarik kembali pada-Nya. Yang tersisa bisa anda rasakan saat ramadlon menjelang, ulama bisa diorbitkan dengan berbagai macam cara, kealiman dan kesolehan adalah nomer sekian, ibarat artis, ulama pun butuh promosi besar-besaran, setidaknya mengundang sejumlah sponsor yang akan berbagi keuntungan dalam pengorbitan ini.

Beredarnya aliran sesat yang menjamur di negeri ini, adalah bukti bahwa ulama-ulama kita mulai habis dan berganti dengan ulama-ulama produk akhir zaman, dimana misi mereka berlawanan dengan konsep ulama-ulama dahulu, ulama dulu zuhud, sementara saat ini huubud dunya, ulama dahulu tawadlu', ulama sekarang banyak yang congkak, ulama dahulu banyak menulis, ulama sekarang banyak omong.dst.

Ada sebuah catatan menarik dari kitab durrotun nasihin, Nabi bersabda : Tanda-tanda dekat dengan hari Kiamat adalah: Barang-barang dagangan di pasar tidak laku, tanah dan tanaman kering karena kurang air hujan, umpat-mengumpat sesama ummat adalah berita harian, riba menjalar menjadi adat kebiasaan, anak-anak zina begitu tampak, orang yang berharta menjadi mulia dan terpandang besar, suara orang fasik berkumandang di beberapa masjid, pelaku kejahatan lebih nampak dibanding pelaku kebenaran dan kebaikan.

Barang dagangan di pasar tidak laku, disebabkan terjadinya monopoli perdagangan oleh pihak-pihak tertentu sehingga orang-orang menengah kebawah yang berjualan di pasar ga dapat untung, perhatikan saja di sekitar kita, dan kita sudah terjebak dalam sistem yang mereka buat, salah satunya tren belanja di mal.

Tanah dan tanaman kering karena jarang hujan : Beberapa negara mulai membuat benih-benih hujan, mungkin karena dunia kita mengalami pemanasan global jadi hujan enggan ke bumi, sementara bumi kita ditanami gedung-gedung kaca.

Umpat-mengumpat : kita hampir tiap hari menikmati hal demikian baik dalam segi politik, keagamaan, ataupun ras.

Riba menjalar dan menjadi budaya: banyak masyarakat kita stres karena konsep riba yang menjalar dan tak terkontrol, beberapa orang pernah penulis tanya, bahwa orang yang berhutang satu juta, dalam satu bulan harus mengembalikan satu juta empat ratus ribu rupiah. Pembaca bisa bayangkan betapa riba memang merugikan, namun anehnya hal itu menjalar menjadi budaya.

Tampaknya anak-anak tidak jelas orang tuanya, dan begitu tampak dimuka bumi ini, maka tak ayal jika terjadi pernikahan antar saudara tunggal gen akibat gelapnya identitas orang tua mereka.

Orang berharta menjadi mulia, bahkan yang terjadi terakhir orang berharta mampu mengatur para penegak hukum, begitu mulianya orang berharta itu. Beberapa ulama pun banyak yang mengikuti metode ini dalam meraih kemuliaan dan kehormatan, bukan lagi dengan ilmu dan kesholehan.

Suara orang fasik berkumandang di Masjid-masjid: banyak para mubalig karbitan yang yaquluna ma la yaf'alun, berbicara soal kebaikan namun dia sendiri tak melakukan.

Dan merajalelanya kejahatan, baik dalam skala kecil maupun besar, bahkan pihak yang menangkap penjahat pun menjadi penjahat juga, terasa anaeh memang zaman akhir.

Begitulah uraian penulis dari beberapa catatan dalam durrotun nasihin, ada lagi yang membuat penulis ketakutan, dimana pada suatu saat penulis membuka sebuah buku yang kumal dan tidak begitu bagus, namun ada kata-kata yang menohok kita semua jika kita punya hati nurani, begini bunyinya:

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib ra. Bahwa Rosulullah bersabda : Akan tiba suatu masa dimana tiada tersisa dari Islam kecuali namanya, dari agama kecuali ritualnya, dari qur'an kecuali darusannya, Masjid-masjid di bangun namun kosong dari dzikir, yang paling jahat pada zaman itu adalah ulama'nya. Dari mereka fitnah timbul dan kepada mereka fitnah kembali. Itu adalah tanda-tanda Kiamat.

Ya Allah, bagaimana kami bisa mengetahui ulama yang baik dan ulama yang jahat? Sementara indera kami terbatas pada yang tampak saja.

Allim
Cipondoh, Sabtu 07 November 2009
Ulama pun ada yang berbahaya

[+/-] Selengkapnya...

03 Oktober 2009

Gempa dan Sebuah Pelajaran dari Alam

Gempa dan Sebuah Pelajaran dari Alam
Oleh : Muhammad Muallim

Negeri kita yang subur ini begitu strategis untuk pertemuan lempeng bumi, yang hijau nan indah dengan cuaca yang tropis. Yang mungkin banyak dari kita lupa mensyukuri keindahan dan kesuburan negeri ini, dikarenakan keterbatasan kita untuk tahu negeri yang lain, yang begitu tandus membatu, gersang, kering kerontang.

Allah berfirman : Dan , tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS.14:7

Orang lebih suka menyebut bahwa hal demikian adalah fenomena alam, namun bagi orang yang beriman menyebutnya fenomena alam atas kehendak Allah. Segala sesuatu akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, dan sistem dari Allah (sunnatullah) tidak akan tergantikan. Seperti halnya sebuah rambu-rambu jika kita menerobosnya tentunya kecelakaan didepan mata.

Gempa di Indonesia bukanlah yang pertama kalinya, namun sudah beberapa kali kita merasakan hal demikian, akan tetapi kita tetap lambat dalam menanganinya, lambat dalam mengantisipasi penataan kontruksi bangunan yang layak. Di beberapa negara penulis pernah menjumpai perobohan sebuah gedung apartemen yang sudah melewati masa layaknya, namun di Indonesia tak ada batas maksimal berapa tahunkah sebuah gedung itu layak berdiri?.

Mungkin kita tak akan pernah sadar jika kita tidak mengalami musibah ini, atau mungkin gedung kita keropos karena korupsi sejak dini dari diri kita sendiri? Lembaga yang memberantas korupsi lagi sibuk mencari pengganti yang berani, sementara para koruptor tak punya hati nurani. Apakah hal demikian itu adalah rasa syukur negara kita atas karunia alam yang indah ini?

Penulis jadi teringat sebuah catatan tembok di sebuah apartemen di Mesir " Ma SyaAllah, laa quwwata illa billah" Semoga dikehendaki Allah tiada kekuatan kecuali dari Allah. Setidaknya kita tidak ombong atas yang kita anggap kuat, kapal titanic yang diyakini tak akan tenggelam saja tenggelam dan patah, gunung yang diyakini tak bakal tenggelam oleh kan'an, ternyata juga tenggelam, Istana fir'aun yang diyakini kuat pun berserakan hingga sekarang.

Apalagi jasad kita, Ya Allah... para pesilat yang kuat pun terluka bahkan ada yang meninggal dalam gempa di Sumatera Barat, Semoga kita bisa berbagi disaat lapang kita, untuk membantu yang sedang kesempitan.

Banyak pelajaran yang kita dapat dari musibah itu diantaranya, kita telah dijelaskan bagaimana kondisi disaat kita menghadapi kiamat, inna zalzalatas sa'ati syaiun adhim, sesungguhnya goncangan saat kiamat sangat dasyat. Kita tak akan sempat memikirkan nasib orang lain saat itu, bahkan orang yang sedang menyusui pun tak akan sempat memikirkan bayinya, tidak ada satu tempat pun yang aman untuk berlindung, dan tidak ada seorang pun yang dapat dimintai tolong.

Disisi lain kita juga mendapat pelajaran, bahwa kita harus memperbaiki kontruksi bangunan yang layak dan tahan gempa, serta bertindak cepat dalam mengevakuasi korban yang selamat maupun yang wafat, serta penyaluran bantuan yang tapat sasaran agar yang selamat tidak ikut sekarat.

Maka marilah kita berlatih untuk siap menghadapi itu, dan hanya Allahlah yang dapat menolong, mohonlah sejak sekarang, sebeb disaat kiamat dimulai semua permintaan akan ditolak, dan mungkin jg disaat bencana berlangsung doa kita tidak didengar.

Allah berfirman : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia berlalu, seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.QS.10:12

Mari kita teliti, disaat kita sentosa, akankah kita mengingat Allah?

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.QS.8:25


[+/-] Selengkapnya...

09 September 2009

Ramadan, Tukang Ojek dan Saya

Ramadan, Tukang Ojek dan Saya
Oleh : Moehammad Moealliem

Sabtu 05/09/09 hari yang begitu cerah dan banyak hikmah, betapa tidak pada hari itu saya merasa berbeda mungkin hari itu adalah hari yang sudah ditentukan olehnya, suatu sore yang tak jauh beda dengan biasanya, namun saya menjadi terharu atas sebuah sikap dan kata-kata tukang ojek yang menjemput saya.

Tukang ojek, yach tukang ojek yang menjemput saya, hari-hari sebelumnya yang jemput adalah mobil PPPA (lembaga pengembang zakat dan sedekah) sore itu, saya harus siaran live di RRI, sementara mobil PPPA terpakai semua, maklum hari sabtu semua ustadnya mengisi dimana-mana, akhirnya saya harus dijemput ojek menuju kantor PPPA, di kawasan Carrefour Ciledug, dan disambung dengan taksi menuju gedung RRI di dekat Monas.

Dalam perjalanan antara Ketapang (kampus 1 Darul Qur'an Internasional) hingga kantor PPPA, terjadilah sebuah dialog dengan tukang ojek itu, orang itu bercerita diawal dialog itu, bahwasanya dia diminta menjemput ustad muallim, dalam bayangan tukang ojek itu, ustad ini udah tua dan gede tubuhnya, namun begitu saya keluar dari rumah dan naik di motornya, beliau heran dan berkata dalam hatinya "Ternyata masih muda belia".

Mungkin dalam hati dia ada pertikaian antara percaya dan tidak percaya, memang sih pak tua itu tukang oek tapi kelihatanya lumayan tahu tentang agama, pun juga dia setia dengan kopyah putihnya dalam bekerja. Memang kata filusuf kita perlu meragukan sesuatu sebelum kita mempercayainya, dan secara umum falsafah ini dipakai siapa saja, kita akan meragukan sesuatu yang asing dari database otak kita.

Disisi lain saya dapat berbagi ilmu dengan bapak ojek itu tentang beberapa hal yang membuat dia gundah atas cara ibadah beberapa kelompok yang ada saat ini, tentang sholat dan beberapa hal yang selama ini ia dengar dan baca lewat buku. Salah satu yang dia tanyakan adalah keberadaan orang yang sholat dengan takbiratul ihram yang cepat, lalu bagaimana dia mengucapkan niat?

Pembaca coba lihat sholat pembaca, ketika takbir pertama adakah dalam hati anda mengucapkan niat disaat mulut anda mengucap takbir?

Madzhab syafii memberi solusi kita melafalkan niat sebelum takbir dan saat takbir kita berniat dalam hati, madzhab yang lain menganggap melafalkan takbir adalah bid'ah, namun realita dimasyarakat, mereka yang mengikuti pembid'ahan malah takbirnya terlalu cepat, atau bisa dipastikan mereka nggak berniat dengan hati.

Madzhab syafii memang ketat dan begitu berhati-hati agar orang yang sholat tidak lupa niatnya, karena segela sesuatu tergantung niat, puasa aja niatnya harus jelas, kalau niatnya lewat puasa ramadan dianggap batal dan harus mengganti, tentunya dalam sholat setara dengan iyu karena hal itu sama-sama rukun Islam.

Maka telitilah sholatmu, dan jangan berbuat suatu ibadah tanpa sebuah nilai.



[+/-] Selengkapnya...

09 Juli 2009

Manisnya Suramadu




Manisnya Suramadu
Oleh : Mohamad Mualim

Beberapa waktu yang lalu (24/6/2009) penulis mendapat kesempatan untuk melihat lebih dekat madu terpanjang di Asia, penulis telusuri dari ujung sampai ujung dan serasa begitu manis, manis itu begitu menusuk hatiku hingga membuat penulis bangga kepada negeri ini, ternyata manusia negeriku sudah mampu bikin jembatan yang sepanjang ini.

Suramadu begitu nama jembatan itu, yang menghubungkan pulau Jawa-Madura, namun demi sebuah keindahan diambilnya kata Suramadu singkatan dari Surabaya-Madura, mungkin kita tak akan pernah usil untuk usul agar namanya antar pulau jadi Jamadu (Jawa-Madura) atau antar kota (Surabang) Surabaya-Bangkalan, atau nama-nama yang lain yang mungkin akan menjadi nama sesuatu yang akan diciptakan.



Saat itu penulis meniti jalan di jembatan Suramadu dengan sepeda motor, dengan kecepatan yang lemah lembut, soalnya sayang kalau ngebut, kita tak akan bisa menikmati jembatan yang panjangnya hampir 5400 meter, dengan biaya pembangunan 4,5 T, ketepatan waktu itu langit begitu cerah dan kecepatan angin laut tak begitu tinggi, jadi nggak begitu tegang.

Hingga Akhirnya penulis dapat menginjakkan kaki di pulau Madura, dan terbesit dalam benak penulis, kalau saja masyarakat kreatif hal ini akan lebih indah dari sungai Nile di sekitar Garden City, ada perahu hias penuh lampu yang berkeliling dibawah jembatan, ada taman-taman ditepi pantainya, dan berbagai macam hal yang mungkin hal itu akan mendongkrak kegiatan ekonomi sekaligus pariwisata.

Adalah wajar jika biaya yang begitu mahal menjadikan tarif jembatan itu agak mahal untuk selain sepeda motor, minimal 10 kali lipat tarif sepeda motor, sepeda motor pun tarifnya 3.000 pada saat itu, dengan resiko kalau angin kencang harus berhenti atau bisa jadi terbang dan kecebur laut, tapi semoga saja tidak terjadi, dan selema ini tidak ada kejadian seperti itu.

Karena begitu panjang, ketika penulis mengambil gambar dari tepi pantai kurang bisa mendapat keindahan jembatan bentang tengah, penulis berharap suatu saat nanti di pantai itu ada teropongnya, apalagi jika ada kapal perang sedang lewat bawah jembatan itu, betapa bahagia penulis melihat kegagahan bangsa ini, sebagaimana impian Gajahmada dizaman Majapahit yang penulis baca dari beberapa kisah yang dikemas dalam novel sejarah.

Penulis membaca beberapa berita, bahwa tanah disisi jembatan bagian madura harganya mulai melambung tinggi hingga mencapai 1 juta per meter, padahal konon harga tanah di daerah itu sangat murah karena tandus, tapi ternyata tanah yang tandus itu kini bisa dirubah menjadi tanah yang subur yang bisa menghasilkan uang yang menjanjikan. Tentunya kesuburan itu bukan untuk menanam padi, tapi menanam Hotel, Taman Wisata, dan sebagainya. Jika kita bisa memahami sebuah ketentuan Allah, apa yang kita anggap remeh saat ini, mungkin bisa sangat berharga pada saatnya. Maka janganlah berputus asa dengan rahmat Allah, karena segala sesuatu telah ditetapkan sesuai dengan fungsinya.

Pemilihan presiden telah berlalu, semoga jembatan suramadu bukan satu-satunya jembatan antar pulau di Indonesia, tapi lebih menjadi sebab adanya jebatan-jembatan yang lain, misalnya Jawa-Bali, Jawa-Sumatera, apalagi bisa membuat terowongan bawah laut untuk menghubungkan Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Papua, meskipun itu masih mimpi namun semua itu mungkin terjadi. Jika orang jepang aja mampu membuat seperti itu, tentu kita bisa belajar dari mereka.

Beberapa mimpi Gajahmada adalah menyatukan pulau-pulau menjadi satu kesatuan, dan memiliki pasukan maritim yang kuat, mungkin sebagian mimpi itu sudah menjadi kenyataan, namun untuk pasukan maritim yang kuat, kita belum bisa, maka tak aneh jika kita sering dikerjai para tetangga. Harusnya pemimpin itu seperti Gajahmada yang berani melakukan sumpah palapa, setidaknya punya janji tak akan hidup bermewah-mewah sebelum negeri ini punya nama di dunia.

Mungkin nasionalisme kita termakan oleh nafsu korupsi yang begitu besar, sebagaimana rayap yang mengikis pilar-pilar kayu rumah yang bernama Indonesia, hanya genteng mungkin yang akan bertahan dari ganasnya makhluk yang bernama rayap itu, bahkan beberapa hari setelah diresmikannya Suramadu, dikabarkan beberapa lampu dan besinya mulai dimakan rayap, betapa hebat rayap saat ini, bukan lagi kayu yang dimakan tapi besi pun bisa dimakan dengan ganasnya.

Jika sikap kita masih seperti rayap, bersiap-siaplah kita akan jatuh tenggelam dalam keterpurukan, anak-cucu kita hanya akan mendapat kenangan yang membuatnya menangis sejak lahir hingga hidupnya berakhir, semua tinggal genteng yang sudah terpecah-belah menjadi kereweng, rumah yang megah itu, kayu dan besinya sudah dimakan rayap.

Ya Allah...Jadikanlah lumpur lapindo sebagai obat untuk mengurangi nafsu makan rayap, jika Engkau tidak berkenan menghapus makhluk bernama rayap yang korup dan membahayakan rakyat.

Alliem
Tangerang, Kamis 09 Juli 2009
Bangunlah dengan jiwa membangun






[+/-] Selengkapnya...

20 Mei 2009

Kebon Raya Bogor


Kebon Raya Bogor
Oleh : Mochammad Moealliem


Minggu (15/02/2009) penulis dapat kesempatan keliling kebon raya on foot, sebab kendaraan tidak diperkenankan masuk, penulis sedikit bangga pada negeri yang baru penulis kenal kembali setelah bertahun-tahun hanya bisa melihat hadiqoh dauliyah di daerah Masakin Utsman Nasr City Cairo, meskipun taman yang namanya internasional itu tidak ada apa-apanya, dibanding taman mininya Indonesia, apalagi dengan kebon raya bogor


Pada kesempatan terakhir penulis menikmati musim panas, ada taman yang lumayan indah di Mesir, yang mana menjadi satu-satunya taman yang penuh dengan pohon palem, taman itu dibuat sejak penulis datang pertama kali di Mesir, dimana taman itu dulunya adalah bukit pasir yang akan menjadikan hujan debu pada daerah sekitarnya ketika angin bertiup di musim panas, namun akhirnya bukit berpasir itu sekarang disulap menjadi bukit hijau, dan diberi nama Al Azhar Park.



Tapi jangan berhayal itu seperti ancol, atau taman mini, masih jauh, maklum tak mudah menjadikan rumput hidup di Mesir, apalagi mau menanam bermacam-macam pohon dan tumbuh-tumbuhan seperti di kebon raya bogor, tak perlu berkhayal deh, meskipun hal demikian mungkin aja terjadi kalau orang mesir mau membuatnya di taman Paronic Village yang berada di delta sungai Nile, sebagaimana pernah saya tulis dahulu.

Hanya saja terkadang orang Indonesia kurang bersyukur, maklum mereka tak pernah tahu yang lebih rendah dari keindahan negerinya, berbeda dengan penulis yang baru mengetahui bahwa negeri penulis lebih indah dan lebih hijau dibanding negeri orang, meskipun penulis sadar negeri yang lebih bagus dari negeri penulis masih banyak, namun setidaknya kalau semua lokasi wisata di Indonesia dirawat dari ujung sabang sampai ujung merauke, rasanya tak kalah dengan puluhan tempat wisata yang ada pada puluhan negeri lain.

Hanya sayang masyarakat kita seolah kurang puas jika liburan keluar daerah, keluar kota, keluar pulau, kecenderungan masyarakat kita adalah bangga ketika berlibur keluar negeri. Hal demikian sudah dikenang orang dulu dalam pepatahnya bahwa rumput tetangga tampak lebih hijau dari rumput dalam rumah kita. Dan dalam kebahagian pun masyarakat kita cenderung melihat orang lain lebih bahagia dibanding kita, padahal setiap orang akan mengalami hal yang sama, dan merasa orang lain tak ada masalah, padahal setiap orang yang hidup tentu punya masalah, terkadang sudah mati pun masalah masih ada.



Lepas dari itu, ternyata kebon raya Bogor memiliki ribuan jenis tumbuhan yang ada didunia, kalau aneka macam hewan yang terkumpul menjadi kebon binatang, mungkin bisa dikatakan kebo raya adalah kebon tumbuhan, dengan beberapa hewan terntu, semisal Paus biru yang panjangnya lebih dari 20 meter. Juga binatang khas istana bogor yaitu (kidhang) rusa apa kijang ya? Kalau dalam tembang jawa ada lagu tentang “kidhang talun”. Ada juga burung-burung dan lain sebagainya.

Pembaca tak usah bingung berpikir dimana paus biru berada? Sebab mana mungkin sungai di kebon raya ada pausnya, Paus biru sudah tinggal tulangnya yang disusun rapi sesuai bentuk asalnya di museum zoologi yang ada didalam kebon itu. Jadi teringat deh dengan kisah nabi yunus, akhirnya kita bisa percaya, bahwa orang yang dimakan paus segede itu mungkin nggak langsung mati, kayak kita masukin permen dimulut kita kali, paling gelap dan agak sesak nafas, maka tak aneh tatkala nabi yunus dimuntahkan dari mmulut ikan dia dalam keadaan yang agak mengenaskan, beruntung muntahinnya dipinggir pantai coba kalau pas dia berdoa langsung dimuntahkan ditengah laut, apa masih kuat untuk berenang ketepian?.



Maka marilah kita bersyukur atas karunia yang tak ternilai harganya, banggalah dengan negeri kita dan jadikanlah diri kita sebagai kebanggaan negeri kita tercinta dengan berbagai prestasi, sebagai wujud syukur kita pada Allah yang menjadikan Indonesia begitu indah.

Allim
Cipondoh Rabu 20 Mei 2009
Syukurilah yang kita punya


[+/-] Selengkapnya...

11 Mei 2009

Metro Anfaq dan Busway

Metro Anfaq dan Busway
Oleh Muhammad muallim

Aku belum bisa menghayal di Cairo Mesir ada Busway, sebagaimana aku tak bisa berhayal Metro anfaq di Jakarta. Dua kota yang punya kekurangan masing-masing setelah banyak kelebihan yang tak perlu disebutkan, salah satu kekurangan kota Cairo adalah kurang hujan sehingga memungkinkan para kontraktor bermain petak umpet dengan terowongan yang tak kalah dengan terowongan tikus, mungkin saat ini mereka sedang menyelesaikan jalur 3 jurusan kota Ataba hingga Bandara, kata salah seorang yang pernah heran dengan penulis, waktu yang dibutuhkan ditaksir 4 tahun, semoga saja itu benar, sebab kebiasaan orang Mesir bilang “tunggu lima menit” tapi tidak benar.

Apa jadinya jika di Jakarta ada kereta bawah tanah? Apalagi banjir begitu akrab, mungkin asyik kalau air banjirnya bening, serasa didalam aquarium dan keretanya pun harus standar kapal selam, namun setidaknya penulis merasa asyikan di Busway daripada di metro anfaq Kairo, meski jika dibandingkan harga tiket busway dua kali lipat harga tiket metro bawah tanah itu.


Kata orang metro anfaq Kairo dibuat orang prancis jadi yach lumayan bagus tata ruangnya, apalagi stasiun untuk transit seperti ataba atau ramsis, yang membedakannya dengan busway adalah karcis busway hanya masuk mesin ketika masuk halte busway dan tak bisa keluar lagi, adapun kalau metro anfaq karcis masuk mesin dan keluar lagi, dan harus dibawa hingga nanti sampai halte tujuan, dan jika tak punya karcis dia tak akan bisa keluar halte, sebab untuk membuka pintu untuk keluar harus memasukkan karcisnya tadi dan akan ditelan mesin dan tak keluar lagi.

Lain dari itu, setiap stasiun metro bawah tanah Mesir ada peta kota dan halte-halte yang dilalui, berbeda dengan busway kita tak akan tahu dan hanya akan tahu ketika hampir sampai tujuan, meskipun ada suara yang terekam untuk memberitahu setiap halte yang ada didepan, itu pun kalau nggak rusak, kadang juga rusak, jadi untuk orang asing atau turis, akan mengalami kesulitan, turis lokal pun akan menambah tenaga untuk bertanya.

Asyiknya ketika naik busway adalah sejuk dan tak terasa macet, namun itu adalah penilaian pertamaku saat menaikinya di hari libur, namun akhirnya penulis terjebak kemacetan di halte Harmoni pada jum’at sore, dan hal itu memberikan penulis sebuah kesimpulan bahwa pada jum’at sore akan selalu terjadi hal demikian, bahkan hampir selama satu jam orang baru bisa masuk bus tujuan tertentu, seperti kalideres dan tujuan yang dipadati para pekerja yang hendak pulang berakhir pekan.

Tak beda jauh dengan Metro anfaq di Mesir, juga akan begitu penuh pada jam pulang kerja tiap harinya.

Alliem
Senin 11 Mei 2009
Jakarta macet itu pasti

[+/-] Selengkapnya...

28 Maret 2009

Proyek menuju Ridlo Allah


Bagi Rekan-rekan yang berminat wakaf or sodaqoh silahkan datang dan lakukan sesuai keikhlasan anda, atau kalau mau transfer silahkan hubungi saya via email nanti akan saya berikan rekening sementara

atau lebih lengkapnya klik di http://madinmu.blogspot.com












[+/-] Selengkapnya...

16 Februari 2009

Sisi Lain Ponari Jombang

Sisi Lain Ponari Jombang
Oleh : Mochammad moealliem

Jombang itulah nama daerahnya, konon sejarahnya daerah ini dinamai dengan sebutan Jombang dikarenakan adanya dua dimensi yang ada dalam masyarakatnya, setidaknya bisa disebut ijo abang (hijau dan merah). Sebuah warna yang memang dipilih sebagai simbol untuk sebuah strata seseorang, hijau mewakili orang yang melek huruf, atau santri kata yang berasal dari bahasa kuno sastri (melek huruf) dan berkaitan juga dengan cantrik anda bisa membacanya secara lengkap dalam catatan sejarah yang ada.

Untuk memberi gambaran secara lebih dekat anggap saja Ryan (si jagal jombang) mewakili kelompok merah alias masyarakat yang membuat nilai daerahnya tertulis dengan nilai merah, dan Ponari sebagai wakil dari kelompok hijau (penyembuh) hal demikian adalah sebagai bentuk penyeimbang, dan mungkin hebohnya berlipat ganda dibanding hebohnya Ryan.

Itu adalah contoh terkini, dan hampir seluruh Indonesia tahu, meski pada sejarahnya banyak juga kisah rakyat dan mungkin realita pada zamannya, bahwa disanalah gudang dua hal itu, toh dimanapun hal demikian juga akan selalu ada, dimana ada baik disitu ada buruk, sebab tidak akan mungkin sebuah kebaikan itu hadir tanpa diimbangi dengan keburukan, surga pun tak akan laku jika neraka tidak ada.

Sebuah fenomena yang unik bagi saya melihat puluhan ribu orang mengantri untuk minta obat, yang secara rasional tertolak mentah-mentah, namun toh sehebat apapun rasio tak bisa mengalahkan realita yang ada. Banyak dari kalangan kesehatan terweleh-welehkan (dalam bahasa gaulnya, ilmu yang dipelajarinya dicampakkan dengan kejadian ponari), bocah umur 9 tahun yang habis tersambar petir dan mendapat batu, dan ketika batu itu dibuang ternyata kembali ketempat ponari lagi, pembaca boleh percaya boleh tidak, namun penulis yakin ponari bukan pembohong layaknya dukun-dukun itu.

Orang mengatakan Ponari adalah dukun cilik, namun menurut penulis dia bukan dukun, namun hanya kebetulan diberi kelebihan oleh Allah, itu pun karena batu yang datang min haitsu la yahtasib, namun setidaknya efeknya positif, kalau memang itu bisa membuat orang jadi sembuh lantaran hal itu, toh juga yang menyembukan Allah. Jika ada orang yang kurang berilmu berkata itu syirik, saya kira perlu hati-hati, berobat ke dokter dan ke ponari adalah sama, menyakini jika minum obat dari dokter membuat dia sembuh adalah keliru, sebagaimana menyakini minum air yang dicelupi batunya ponari. Kecuali jika mereka tetap yakin yang menyembuhkan adalah Allah, lewat air itu, atau obat dari dokter.

Anda bisa simak sejarah nabi Musa ketika sakit gigi, ketika dia memohon kesembuhan pada Allah dia disuruh mengambil sebuah rerumputan, disaat yang lain dia sakit lagi, dan langsung mengambil rerumputan dan melupakan Allah, akhirnya sakitnya malah parah, setelah itu baru sadar dan mendapat teguran dari Allah.

Kisah ponari ini menurut penulis adalah sebuah peringatan kepada pemerintah Indonesia, dimana pelayanan kesehatan begitu minim dan mahal, baru daftar menjadi pasien saja sudah mahal apalagi resmi menjadi pasien dan harus menebus obat-obat yang mahal, maka tak heran jika puluhan ribu orang rela antri berhari-hari hanya karena pengobatan yang murah.

Hal demikian juga mengulang sejarah nabi Isa, juru pengobatan yang tak masuk akal pada saat kekuatan akal diagung-agungkan oleh kaum yahudi yang memang rasionalis, bahkan nabi Isa pun dilahirkan tanpa ayah, sebagai bukti bahwa Allah mampu melakukan apa yang akal manusia tak mampu menjangkau.

Penulis pun terkadang terbentur dengan hal demikian, ketika mencoba menjadikan sesuatu sesuai akal dalam sejarah-sejarah para nabi, para wali, dan orang sholeh lainya. Satu contoh adalah Hajar aswad, batu hitam yang diciumi jutaan orang, yang sekarang terletak disebuah sudut ka’bah, batu itu dalam tafsir yang penulis pelajari, adalah batu dari surga, buah-buahan yang diberikan untuk maryam ketika i’tikaf dalam tempat khalwatnya adalah dari surga, Istri salah seorang wali di Indonesia .juga bidadari dari surga.

Disitulah manusia diuji antara percaya dan tidak percaya, dan disitu pula manusia diajari bahwa yang gaib itu ada, dan yang ada itu gaib. Yang atas itu bawah dan yang bawah itu atas, up is down kata orang inggris, dan penulis yakin ketika pembaca berpikir sejenak dari contoh yang akan penulis berikan, pembaca akan sadar.

Contoh atas adalah bawah.

Kita semua tahu bahwa bumi adalah bulat, langit yang kita anggap diatas kita sebenarnya adalah dibawah bumi, dan langit yang dibawah bumi sebenarnya diatas kita. Anggap saja apa yang dianggap tertinggi dibagian bumi amerika, adalah apa yang dianggap rendah oleh bagian bumi Indonesia, dan semakin tinggi orang menumpuk harta, semakin dalam pula ia terkubur dengan harta.

Kalau saja umur kita diakhirat nanti sama dengan umur kita didunia, anda bisa bayangkan jika satu hari penuh kita berdosa, sebagai balasan kejelekan adalah 1:1 maka kita akan terhukum selama 1000 tahun dunia, karena satu hari diakhirat sama dengan 1000 tahun didunia. Nah kalau berbuat baik kan sistemnya 1:10, so jika kita beramal baik satu hari penuh maka balasannya 10.000 tahun, coba bayangkan kalau seumur hidup kita mampu beramal baik.

Maka, kata guruku “dalam diam, janganlah hatimu diam, dalam ramai, janganlah hatimu ramai”, ini penulis jabarkan aja, yang jelas iintinya guruku berpesan jika hatimu menyebut Allah tiap detaknya, bukankah itu tabungan kebaikan dan setiap kebaikan akan dibalas, sementara waktu tak bisa di pause atau di replay, jika hari ini kamu tidak menyebut Allah, maka kamu tak akan dapat mencari waktu hari ini, setelah hari ini.

Dalam diamnya mulut kita, dzikirlah yang keras dengan hati kita, dan dalam ramainya mulut kita, janganlah hati kita ramai kecuali untuk menyebut Allah. Janganlah mulut kita dzikir dengan keras sementara hati kita tidur atau bahkan wisata kemana-mana, apalagi mulut kita tidak berdzikir, hati kita maksiat, na’udzubillah!.

Cipondoh – Tangerang
Senin, 16 Februari 2009
Dunia memang penuh dengan kebingungan



[+/-] Selengkapnya...

22 Januari 2009

Tentang Islam, Iman dan Ihsan

Tentang Islam, Iman dan Ihsan
Oleh : Mochammad Moealliem

عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ [رواه مسلم]

Terjemah Hadits dalam bahasa Inggris:
Also on the authority of Umar ibn al-Khattab (may Allah be pleased with him), who said: One day while we were sitting with the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) there appeared before us a man whose clothes were exceedingly white and whose hair was exceedingly black; no signs of journey were to be seen on him and none of us knew him. He walked up and sat down in front of the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him), with his knees touching against the Prophet’s (peace and blessings of Allah be upon him) and placing the palms of his hands on his thighs he said, “O Muhammad, tell me about Islam.” The Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said, “Islam is to testify that there is no deity worthy of worship but Allah and Muhammad is the Messenger of Allah, to perform prayers, to give zakat, to fast in Ramadhan, and to make the pilgrimage to the House if you are able to do so.” He said, “You have spoken rightly”; and we were amazed at him asking him and saying that he had spoken rightly. He [the man] then said, “Tell me about iman.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to believe in Allah, His Angels, His Books, His Messengers, and the Last Day, and to believe in divine destiny (qadr ), both the good and the evil of it.” He said, “You have spoken rightly.” He [the man] said, “Then tell me about ihsan.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to worship Allah as though you see Him, and if you do not see Him, then (knowing that) truly He sees you.” He said, “Then tell me about the Hour.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “The one questioned about it knows no better than the questioner.” He said, “Then tell me about its signs.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “That the slave-girl will give birth to her mistress, and that you will see barefooted, naked destitute shepherds competing in constructing lofty buildings.” Then he [the man] left, and I stayed for a time. The he [the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him)] said, “O Umar, do you know who the questioner was?” I said, “Allah and His Messenger know best.” He said, “It was Jibreel, who came to teach you your religion.” It was related by Muslim.

Terjemah Hadits dalam bahasa Indonesia :
Dari Umar bin Khattab r.a. ia bercerita, "Ketika kami sedang duduk di dekat Rasulullah saw., tiba-tiba muncul seorang lelaki berpakaian putih, berambut hitam pekat, bekas jalannya tidak terlihat dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalinya. Ia duduk menghadap Nabi saw, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi sambil mengatakan, 'Wahai Muhammad! Terangkanlah kepadaku tentang Islam!' Rasulullah saw. menjawab, 'Islam adalah hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan melakukan ibadah haji ke Baitullah, jika memenuhi syarat.' Ia mengatakan, 'Engkau benar!' Kami keheranan melihat dia bertanya sekaligus membenarkannya. Lebih lanjut ia mengatakan, 'Sekarang terangkanlah kepadaku tentang Iman!' Rasulullah saw. menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari akhirat serta engkau beriman kepada baik dan jeleknya takdir.' Ia mengatakan, 'Engkau benar! Selanjutnya terangkan kepadaku tentang Ihsan!' Rasulullah saw. menjawab, 'Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, atau engkau beribadah kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia selalu melihatmu.' Orang itu kembali bertanya, 'Beritahukanlah kepadaku kapan terjadinya hari kiamat?' Rasulullah saw. menjawab, 'Orang yang ditanyai, sebenarnya tidak lebih mengetahui hal itu daripada penanya sendiri.' Orang itu mengatakan lagi, 'Kalau begitu beritahukanlah kepada saya tanda-tanda (terjadinya) hari kiamat!' Rasulullah saw. menjawab, 'Apabila budak perempuan melahirkan majikannya, engkau melihat orang-orang tidak bersandal, telanjang, papa dan penggembala kambing saling bersaing membangun gedung-gedung tinggi.' Kemudian orang itu berlalu, kami terdiam beberapa saat. Rasulullah saw. bertanya, 'Hai Umar! Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?' Umar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Rasulullah saw. memberitahukan, 'Dia adalah Jibril, datang untuk mengajari kalian tentang agama Islam.'" [Riwayat Muslim]

Versi asli dari shohih Muslim hadith nomor 9 :
9 - حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ كَهْمَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ وَهَذَا حَدِيثُهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ فَقُلْنَا لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ قَالَ فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ

ثُمَّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ قَالَ فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَجَّةً وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ




[+/-] Selengkapnya...

21 Januari 2009

Pilihkan Untukku, Sesuai Pilihan-Mu

Pilihkan Untukku, Sesuai Pilihan-Mu
Oleh : Mochammad Moealliem

Aku adalah orang yang hanya mampu melihat jarak tertentu, itu pun masih dibantu kacamata, apalagi untuk memandangi keindahan-keindahan dibalik hati yang bergelombang pada setiap hati semua makhluk hidup tentu aku tak mampu, namun aku punya kecenderungan untuk suka terhadap sesuatu dengan daya lihat yang ada padaku, meskipun terkadang bayang-bayang keindahan sampul buku tak menjamin isinya bermutu.

Jika memilih buku saja aku tak mampu sesuai keinginan-Mu apalagi untuk memilih tulang rusukku? Namun setidaknya aku akan memilih yang paling bagus menurut inderaku dan aku mohon pada-Mu menjadikan yang kupilih itu adalah memang pilihan yang kau pilihkan untukku, di dunia dan akhiratku, dan jika memang begitu kumohon tetapkanlah untukku, dan dekatkan padaku, sebab hanya Engkau yang bisa menetapkan, mendekatkan, dan tahu apa saja yang terbaik buatku.

Namun jika pilihanku keliru menurut-Mu, kumohon hindarkanlah aku darinya, pun juga dia dariku, jauhkanlah aku dari apa yang tak sesuai ridlo-Mu, dan berilah aku pengganti yang lebih baik dari sebelumnya, baik yang menurutmu dan juga menurut inderaku.

Ya Allah...Jika Sulaiman boleh memilih bilqis, maka izinkanlah aku mengikutinya untuk memilih gadis, Jadikan dia secantik Bilqis, sholehah seperti Maryam, cerdas Aisyah, hebat seperti Fatimah, yang mampu melahirkan generasi penerus rosulillah.

Aku tahu bahwa kecantikan makhluk-Mu yang manis, membuat aku jarang menangis pada-Mu, namun kumohon jadikanlah bahagiaku dalam ridlomu sebagaimana orang lain yang Engkau ridloi kala menangis pada-Mu.

Kata rosul-Mu : Termasuk kebahagian umat manusia adalah ketika dia minta Engkau memilihkan yang terbaik baginya, dan juga kerelaan mereka menerima ketetapan-Mu. Adapun kesengsaraan umat manusia adalah melupakan minta petunjuk padamu, dan juga tidak rela dengan ketetapan-Mu.

حَدَّثَنَا رَوْحٌ أَمْلَاهُ عَلَيْنَا بِبَغْدَادَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حُمَيْدٍ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ اسْتِخَارَتُهُ اللَّهَ وَمِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ رِضَاهُ بِمَا قَضَاهُ اللَّهُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ تَرْكُهُ اسْتِخَارَةَ اللَّهِ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ سَخَطُهُ بِمَا قَضَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Ya Allah…Jadikan aku selalu dalam ridlo-Mu, dengan begitu segala pilihanku adalah pilihan-Mu, dan jadikan aku dengan yang segala yang terjadi sebagai orang yang rela akan takdir-Mu, jadikan aku tidak terlalu tertawa kala bahagia, dan tidak terlalu menagis kala sengsara, dan kalau bisa jadikan aku selalu tersenyum dalam keadaan apapun, maka kumohon tampakkan keindahan wajah-Mu pada wajah orang sekitarku, tampakkan kelembutan-Mu pada sikap orang sekitarmu, tampakkan sayang-Mu pada orang sekitarku, tampakkan kedermawananmu pada orang sekitarku dan tampakkan semua sifat-Mu pada orang sekitarku, hanya aku mohon untuk sifat marah-Mu dan sifat lain seperti itu, tidak selalu Engkau tampakkan pada orang sekitarku, biarlah hanya aku yang tahu sifat marah-Mu secara langsung dari-Mu.

Tapi aku yakin sifat pengampun dan lemah lembut-Mu lebih agung dibanding kesalahan yang diperbuat hambamu, termasuk aku. Terimalah doaku yang Engkau perintahkan aku untuk memohon kepada-Mu, sebab tak akan ada yang mampu mengabulkan semua doaku kecuali Kamu, Maafkan aku menyebut Kamu, mungkin terasa sok dekat, namun jika aku memanggil-Mu Dia, bukankah Kamu lebih dekat padaku dari tali sandal yang nempel dikakiku, tapi aku takut memanggilmu sebagai Aku.

Biarlah aku menjadi aku yang semu, meski ketika sadar aku ternyata bukan siapa-siapa hanya kebetulan segala yang kau pinjamkan dan berikan, mengaku aku. Aku bukanlah jasad, aku bukanlah ruh, aku adalah kerjasama antara mereka atas kehendak-Mu, kalau pun mereka berpisah aku akan kembali pada-Mu.

Allahumma inny astakhyiruka bi ilmika wa astaqdiruka biqudrotika, wa as aluka min fadlikal adhim, fainnaka taqdiru wa lậ aqdir wa ta’lamu wa lậ a’lam wa anta allaamul ghuyub allahumma in kunta ta’lam anna hadzal amra khoirun ly fi diyniy wa dun yậya wa ma’ậsyi wa aqibatu amriy wa’ậjilihi waậjilihi faqdurhu liy tsumma barik liy fihi, wa in kunta ta’lam anna hadzal amra syarran ly fi diyniy wa dun yậya wa ma’ậsyi wa ậqibatu amriy wa’ậjilihi waậjilihi fasrifhu anniy washrifniy ‘anhu waqdur liya lkhoir haitsu kậna tsumma radlniy bihi.

Allim
Cipondoh – Tangerang Rabu, 21 januari 2009
Pilihkan Aku Seperti Pilihanku





[+/-] Selengkapnya...

13 Januari 2009

Palestina dan Sekitarnya

Palestina dan Sekitarnya
Oleh : Mochammad Moealliem

Beberapa waktu yang lalu saya kaget saat menyimak berita tentang pelemparan sepatu kepada presiden amerika George W. Bush, ada yang unik bagi saya, ternyata pengamanan yang begitu ketat untuk presiden masih juga tak mampu menembus rahasia dibalik hati seseorang. Adalah malu yang membuncah untuk semua yang bertanggungjawab mengamankan presiden atas tragedi yang terjadi, meskipun toh saya tak tahu bagaimana nasib sang pelempar itu.

Mungkin tidak salah jika saya mendengar beberapa orang berkata, bahwa hal itu adalah realitas dari pelemparan jumroh yang selalu diabadikan dalam ritual haji, dimana hal demikian adalah mengenang perjuangan berat nabi Ibrahim melawan para iblis yang berusaha menggagalkan apa yang diperintahkan Tuhannya, namun adakah wartawan itu juga mencoba melawan sebuah dinasti yang begitu susah ditembus dengan kekuatan apapun? Dengan menggunakan kekuatan yang tersimpan rapi di setiap hati manusia, bahkan syuudzon para security pun tak mampu memprediksi apa yang akan terjadi dalam tragedi itu.

Sehebat apapun iblis tak akan mampu mengetahui rahasia yang tersimpan di hati manusia, dengan catatan manusia tak membocorkannya, ada mungkin beberapa orang yang diberitahu sedikit tentang apa yang ada di hati seseorang atas izin Allah, namun tentunya hanya sebagian yang sangat kecil dan tentunya ada dalam keadaan tertentu. Hal demikian sesuai dengan kaidah bahwa “ad dlomir fiddlomir, wa man lam ya’rif marjia dlomir falaisa lahu dlomir”.

Sebuah kata yang butuh penafisran untuk memahaminya, anda tidak percaya coba silahkan terjemahkan dan katakan padaku apa maksudnya? Setebal kamus apapun yang anda miliki, belum tentu bisa menjawabnya. Kecuali anda tahu apa yang ada dihati saya, atau Allah memberitahumu atas teka-teki ini, nah untuk mengukur kemampuan pembaca saya akan menunggu jawaban anda?

Sekarang kita ke Palestina, terpuruknya harga minyak dunia membuat banyak orang senang dan banyak orang sedih, yang senang tentunya konsumen minyak tersebut, sementara yang susah adalah produsen dan beberapa orang yang punya saham dalam hal itu, dan telah sering kita melihat bahwa sebuah ketegangan akan menaikkan harga minyak, maka tak ayal jika akibat agresi yang terjadi di Palestina minggu-minggu ini sudah mulai menaikkan harga minyak dunia.

Sekaligus memindahkan sorot wartawan dari sepatu terbang yang membuat sejarah, yang membuat amerika dipermalukan, serta memberitahukan pada dunia bahwa negara disekitar palestina adalah pengecut dan seolah tutup mata dan tutup telinga sambil menikmati sungai-sungai yang airnya terbuat dari dollar, sementara orang-orang di negera miskin seperti indonesia hanya mampu berteriak dengan membakar bendera dan poster sebagai bentuk kebencian pada pihak tertentu, ada juga yang memang turut prihatin dengan apa yang terjadi diluar sana tanpa tahu apa sebenarnya yang menjadi akar masalah.

Sekedar info, beberapa bulan yang lalu saya masih bisa merasakan dengan jelas bahwa, rakyat palestina masih terpecah, antara hamas dan fatah terjadi bentrok fisik bahkan baku tembak, sabotase listrik dan berbagai macam hal, bagi saya itu adalah kondisi Indonesia dizaman penjajahan belanda dimana setiap kerajaan tak bisa disatukan, dengan begitu musuh akan mudah menghancurkan satu demi satu.

Coba lihat sekarang di Palestina, kenapa mereka terlalu sulit disatukan, ataukah karena budaya kerajaan masih menjadi budaya jiwa mereka yang tak bisa berfikir panjang, ataukah memang Palestina memang arena perang? Tiga agama besar hidup disana, namun kenapa tak bisa bersatu? Apakah mereka bukan rakyat palestina?dan kenapa perang yang terjadi hanya perang Israel versus Hamas? Dan bukan Israel versus Palestina?

Menarik bukan? Setelah Israel versus Hisbullah, sekarang versus Hamas, dan lihatlah peran pemerintahnya dalam menghadapi hal ini, apalagi para petinggi pemerintah berasal dari lawan politik partai tersebut. Lihatlah Gaza yang terpencil itu! Dan menjadi bazis pendukung partai Hamas dan terjepit pada lingkungan yang tidak mendukung, disertai watak rakyat Gaza yang keras kepala yang turun temurun dari watak arabnya.

Benar bahwa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, kalau saja rakyat Palestina bisa mengambil falsafah hidup dari Indonesia, tentunya dengan senjata batu akan bisa menang, sebagaimana Indonesia dengan senjata bambu runcing.

Sekarang coba kita teliti lebih dekat, Palestina mempunyai banyak pemeluk agama, Islam, Kristen, Yahudi. Nah sekarang yang sedang konflik itu Palestina atau Hamas? Perang antar pemeluk agama atau perang antar negara? Ataukah perang antara Israel sebagai sebuah negara dengan Hamas sebagai partai? Ataukah Israel sebagai yahudi dan Hamas sebagai Islam?!.

Jika Hamas sebagai partai dalam perang ini, saya kira kita tak berhak ikut campur, akan tetapi jika Hamas adalah sebagai negara Palestina maka negara kita yang berhak ikut campur, dan jika Hamas sebagai Islam maka semuanya akan ikut campur. Namun meskipun demikian kita tetap mengutuk peperangan karena hal demikian adalah melanggar azas kemanusiaan.

Dua hal yang sama-sama keras jika tabrakan salahsatunya akan mengalami kehancuran, Israel dan Hamas adalah dua hal yang sama-sama berwatak keras, jika hendak menolong mereka, maka jadilah yang lunak diantara mereka, jika mendukung satu pihak tak akan aneh jika pihak lain juga akan didukung, lalu kapan berakhirnya? Bahkan hanya akan memperluas arena perang dan memperbanyak pesertanya, serta akan memperbanyak korban.

Allim
Tangerang, Selasa 13 Januari 2009


[+/-] Selengkapnya...

10 Artikel Populer