07 November 2009

Ulama-ulama Berbahaya

Ulama-ulama Berbahaya
Oleh : Muhammad Muallim

Ada seorang bertanya kepada penulis, kenapa sering disebutkan kata "alim-ulama" namun tak pernah tersebutkan "sholeh-ulama"?

Bahkan akhir-akhir ini, ulama tak perlu "alim", tapi ulama itu perlu agniya', ulama yang alim, satu persatu ditarik kembali pada-Nya. Yang tersisa bisa anda rasakan saat ramadlon menjelang, ulama bisa diorbitkan dengan berbagai macam cara, kealiman dan kesolehan adalah nomer sekian, ibarat artis, ulama pun butuh promosi besar-besaran, setidaknya mengundang sejumlah sponsor yang akan berbagi keuntungan dalam pengorbitan ini.

Beredarnya aliran sesat yang menjamur di negeri ini, adalah bukti bahwa ulama-ulama kita mulai habis dan berganti dengan ulama-ulama produk akhir zaman, dimana misi mereka berlawanan dengan konsep ulama-ulama dahulu, ulama dulu zuhud, sementara saat ini huubud dunya, ulama dahulu tawadlu', ulama sekarang banyak yang congkak, ulama dahulu banyak menulis, ulama sekarang banyak omong.dst.

Ada sebuah catatan menarik dari kitab durrotun nasihin, Nabi bersabda : Tanda-tanda dekat dengan hari Kiamat adalah: Barang-barang dagangan di pasar tidak laku, tanah dan tanaman kering karena kurang air hujan, umpat-mengumpat sesama ummat adalah berita harian, riba menjalar menjadi adat kebiasaan, anak-anak zina begitu tampak, orang yang berharta menjadi mulia dan terpandang besar, suara orang fasik berkumandang di beberapa masjid, pelaku kejahatan lebih nampak dibanding pelaku kebenaran dan kebaikan.

Barang dagangan di pasar tidak laku, disebabkan terjadinya monopoli perdagangan oleh pihak-pihak tertentu sehingga orang-orang menengah kebawah yang berjualan di pasar ga dapat untung, perhatikan saja di sekitar kita, dan kita sudah terjebak dalam sistem yang mereka buat, salah satunya tren belanja di mal.

Tanah dan tanaman kering karena jarang hujan : Beberapa negara mulai membuat benih-benih hujan, mungkin karena dunia kita mengalami pemanasan global jadi hujan enggan ke bumi, sementara bumi kita ditanami gedung-gedung kaca.

Umpat-mengumpat : kita hampir tiap hari menikmati hal demikian baik dalam segi politik, keagamaan, ataupun ras.

Riba menjalar dan menjadi budaya: banyak masyarakat kita stres karena konsep riba yang menjalar dan tak terkontrol, beberapa orang pernah penulis tanya, bahwa orang yang berhutang satu juta, dalam satu bulan harus mengembalikan satu juta empat ratus ribu rupiah. Pembaca bisa bayangkan betapa riba memang merugikan, namun anehnya hal itu menjalar menjadi budaya.

Tampaknya anak-anak tidak jelas orang tuanya, dan begitu tampak dimuka bumi ini, maka tak ayal jika terjadi pernikahan antar saudara tunggal gen akibat gelapnya identitas orang tua mereka.

Orang berharta menjadi mulia, bahkan yang terjadi terakhir orang berharta mampu mengatur para penegak hukum, begitu mulianya orang berharta itu. Beberapa ulama pun banyak yang mengikuti metode ini dalam meraih kemuliaan dan kehormatan, bukan lagi dengan ilmu dan kesholehan.

Suara orang fasik berkumandang di Masjid-masjid: banyak para mubalig karbitan yang yaquluna ma la yaf'alun, berbicara soal kebaikan namun dia sendiri tak melakukan.

Dan merajalelanya kejahatan, baik dalam skala kecil maupun besar, bahkan pihak yang menangkap penjahat pun menjadi penjahat juga, terasa anaeh memang zaman akhir.

Begitulah uraian penulis dari beberapa catatan dalam durrotun nasihin, ada lagi yang membuat penulis ketakutan, dimana pada suatu saat penulis membuka sebuah buku yang kumal dan tidak begitu bagus, namun ada kata-kata yang menohok kita semua jika kita punya hati nurani, begini bunyinya:

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib ra. Bahwa Rosulullah bersabda : Akan tiba suatu masa dimana tiada tersisa dari Islam kecuali namanya, dari agama kecuali ritualnya, dari qur'an kecuali darusannya, Masjid-masjid di bangun namun kosong dari dzikir, yang paling jahat pada zaman itu adalah ulama'nya. Dari mereka fitnah timbul dan kepada mereka fitnah kembali. Itu adalah tanda-tanda Kiamat.

Ya Allah, bagaimana kami bisa mengetahui ulama yang baik dan ulama yang jahat? Sementara indera kami terbatas pada yang tampak saja.

Allim
Cipondoh, Sabtu 07 November 2009
Ulama pun ada yang berbahaya

[+/-] Selengkapnya...

10 Artikel Populer