28 Februari 2011

Perempuan Haid Masuk Masjid, bolehkah?

Oleh : Mochammad Moealliem

Siang itu begitu panas untuk ukuran musim hujan, terlebih pikiran penulis sedang berusaha mencari kejelasan hukum bagi perempuan haid masuk masjid, sementara ada dua pendapat berbeda, beserta beberapa peristiwa yang berkembang di masyarakat, yang mungkin mencoba menterjemahkan apa yang bisa dipahaminya langsung dari Alqur'an secara mandiri dan otodidak, hingga argumen yang keluar adalah "Yang penting kan darahnya tidak netes di Masjid".

Kemudian penulis katakan "Adakah dalil pelarangan itu karena netesnya?"

Hal ini senada dengan seseorang yang bertanya pada penulis tentang zina, dia berargumen:

"Bahwa larangan itu karena takut tidak teridentifikasi gen, yang menimbulkan kerancuan siapa ayah bayi, nah zaman sekarang alat sudah canggih" begitu argumen orang itu, meski dia sendiri sedang risau dengan masalahnya.

Lalu penulis katakan,

"Apakah ada dalil yang menjelaskan bahwa larangan itu seperti argumen anda?"

Dan tidak ada dalil bahwa larangan itu seperti argumen orang itu, begitupun masalah perempuan haid, itu hanya penipuan logika berfikir yang menggerus keimanan seseorang.

Kenapa Allah melarang ini dan itu? Tanya orang itu.

Ya karena untuk menguji apakah anda beriman atau tidak, janji surga juga hanya bagi yang percaya, kan aneh ada orang tidak percaya Allah tapi berharap surga-Nya.

Kembali kepada masalah perempuan haid

Pendapat yang membolehkan berdasarkan bahwa :

1. Tidak ada larangan yang pasti atau Al Bara’ah Al Ashliyyah
2. Bermukimnya wanita hitam yang biasa membersihkan masjid, di dalam masjid, pada masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
3. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada Aisyah radhiallahu ‘anha yang di datangi haid sewaktu melaksanakan ibadah haji bersama beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :“Lakukanlah apa yang diperbuat oleh seorang yang berhaji kecuali jangan engkau Thawaf di Ka’bah.”

Pendapat yang melarang berdasarkan pada:

1. Firman Allah Ta’ala :“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendekati shalat sedangkan kalian dalam keadaan mabuk hingga kalian mengetahui apa yang kalian ucapkan dan jangan pula orang yang junub kecuali sekedar lewat sampai kalian mandi.” (An Nisa’ : 43)
2. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada para wanita ketika beliau memerintahkan mereka untuk keluar ke tanah lapangan pada saat shalat Ied. Beliau menyatakan :“Hendaklah wanita-wanita haid menjauh dari mushalla.” (HR. Bukhari nomor 324)
3. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mendekatkan kepala beliau kepada Aisyah yang berada di luar masjid ketika beliau sedang berada di dalam masjid, hingga Aisyah dapat menyisir beliau dan ketika itu Aisyah sedang haid.
4. Hadits yang lafadhnya : “Aku tidak menghalalkan masjid bagi orang junub dan tidak pula bagi wanita haid.” (HR. Abu Daud 1/232, Baihaqi 2/442.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, penulis ingin pembaca reungkan dulu beberapa dalil diatas, menurut pembaca mana yang kuat?

Penulis disini lebih memilih pendapat yang melarang, dengan konsep bahwa haid, nifas, dan junub adalah hadats besar, dan siapa yang berhadats besar mendapatkan larangan yang sama sampai dia suci dari hadats besar.

Lalu coba kita liat ayat diatas tentang orang junub (hadats besar) boleh sih masuk masjid namun hanya sekedar lewat, bisa diartikan ada dispensasi jika hanya untuk keperluan penting, begitupun jika haid dan nifas (hadats besar).

Coba perhatikan juga sabda nabi yang melarang Aisyah melakukan thowaf, boleh melakukan seperti yang dilakukan jamaah haji pada umumnya selain thowaf, perhatikan penjelasan ini, Thowaf itu sama dengan sholat, dan posisi thowaf pada zaman rosul itu tidak seperti sekarang kondisi masjidnya, jadi saya tangkap pesan seperti ini, seyogyanya agak menjauh dari tempat dimana orang melakukan sholat. Waktu itu tempat Sai belum termasuk masjid, antara sofa dan marwa dulu terdapat pemukiman. Silahkan lihat documenter tentang haji dari zaman ke zaman.

Maka waktu itu, selain thowaf, lokasinya di luar masjid.

Kisah Aisyah menyisir rambut Nabi, mungkin pembaca masih belum bisa mendapat gambaran yang pasti, bahwa rumah nabi adalah satu tembok dengan masjid, sekarang ini menjadi lokasi makam beliau, jadi nabi di dalam masjid dan Aisyah di rumahnya, ini menunjukkan Aisyah tidak masuk masjid, namun hanya disekitar masjid.

Bermukimnya orang hitam, coba anda perhatikan, disana tidak disebutkan apakah wanita itu masih haid, atau sudah menapouse? Tidak ada keterangan jelas, maka tidak sah dipakai dasar bolehnya masuk masjid wanita haid, lah wong yang mukim disana tidak bisa dipastikan masih haid. Kalau sudah menapouse kan tidak haid lagi.

Jadi jika kita menghormati baitullah, mari kita jaga sopan santun kita, semoga Allah memberikan keberkahan bagi orang yang berakhlaq mulia.

Allim
Jakarta, Senin 28 Februari 2011
Akhirnya kutemukan jawabannya


[+/-] Selengkapnya...

27 Februari 2011

Menghias Sebagian Malam dengan Sholat Tahajud

Oleh : Mochammad Moealliem

Lakukanlah sholat wajib di waktu awal malam, juga saat terbenamnya mega merah, dan akhir malam. Yaitu sholat Maghrib, Isya, dan Subuh. Jika itu sudah bisa dilakukan dengan istiqomah, maka dari sebagian malam itu gunakanlah untuk tahajud sebagai kesunahan.

Malam itu dimulai sejak terbenamnya matahari, dan diakhiri dengan terbitnya matahari, sekitar satu jam pertama adalah waktu untuk menunaikan sholat maghrib, dan sekitar satu jam terakhir untuk menunaikan sholat subuh, dan sisa waktu diantara keduanya adalah waktu sholat isya.

Lalu kapan waktu tahajudnya?

Waktu tahajud ya kapan saja asalkan sudah diwaktu malam, atau setelah maghrib dan sebelum subuh. Dengan catatan dia udah tidur duluan, namanya juga tahajud, kalau diartikan bahasa jawa itu "nglilir" atau terjaga setelah tidur, setelah terbangun itu kita boleh sholat apa saja, yang penting sholat wajibnya sudah dilakukan terlebih dahulu, dan sholat setelah terbangun itu bisa juga disebut tahajud. Sholat taubat, sholat hajat, sholat tahajud, sholat muthlaq, nah sebelum subuh tiba kita tutup dengan witir.

Waktu tahajud yang baik kapan?

Menyoal waktu penulis pikir lebih cepat adalah lebih baik, jika kita mengacu bahwa kita tidak tahu kapan kita punya waktu hidup, namun sesuai aturan yang baku waktu terbaik di sepertiga malam yang terakhir. Kita bisa menghitung seperti ini :

Maghrib pukul 18.00 – subuh pukul 4.30

Maka waktu malam totalnya 10 jam 30 menit dibagi tiga = 3 jam 30 menit

1/3 yang pertama : 18.00 – 21.30
1/3 yang kedua : 21.30 – 01.00
1/3 yang ketiga : 01.00 – 04.30

Apa sih keuntungannya?

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا (79)

Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79)

Nabi Muhammad saw bersabda:

“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)

Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)

Niat dan doanya bagaimana?

Sebenarnya mah urusan niat itu urusan hati, namun kalau pengen konsep resmi seperti ini :

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”

Nah, kalau sudah selesai melakukan sholat silahkan berdoa dengan bahasa yang anda pahami, karena Allah memahami semua bahasa, namun kalau mau doa yang resmi seperti ini:

Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”

Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:


1120 - حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِى مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ « اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ ، لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ ، وَالنَّارُ حَقٌّ ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ ، وَمُحَمَّدٌ - صلى الله عليه وسلم - حَقٌّ ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ ، وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ ، وَبِكَ خَاصَمْتُ ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ ، فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ - أَوْ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ - » . قَالَ سُفْيَانُ وَزَادَ عَبْدُ الْكَرِيمِ أَبُو أُمَيَّةَ « وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ » .
قَالَ سُفْيَانُ قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِى مُسْلِمٍ سَمِعَهُ مِنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - .
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.

Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”

Rokaatnya berapa maksimal ustadz?

Untuk tahajud maksimal 8 rokaat dengan formasi 2-2-2-2, tapi kalau mau nambah sholat taubat, sholat tasbih, sholat hajat, silahkan saja, karena waktunya sangat bernilai, atau banyak baca istighfar atau dzikir yang lain.

Allim
Jakarta, Minggu 27 Februari 2011
Ya Allah jadikan kami orang yang mampu isiqomah

[+/-] Selengkapnya...

26 Februari 2011

Orang Tampan Yang Terancam

Orang Tampan Yang Terancam
Oleh : Mochammad Muallim

Kebanyakan orang akan berusaha keras untuk menjadi tampan jika memungkinkan, apalagi jika itu yang menjadi andalan, dan terlebih belum punya pasangan he he he. Menurut penulis ada tiga hal yang bia dibuat andalan banyak orang untuk mempermudah urusan, pertama pintar, kedua punya uang, ketiga tampan. Yang paling beruntung yang punya ketiganya, yang paling rugi yang tidak punya semuanya.

Nah untuk itu perhatikan catatan ini, dan anggaplah pembaca adalah orang yang tampan yang saya catat ini. Namun kalau dipaksa seperti apapun anda tidak bisa dibilang tampan, ya sudah, namun yang jelas orang yang tidak tampan saat ini dalam posisi aman jika hendak berkunjung ke Timur Tengah.

Pembaca tentu tahu, orang tampan fotonya ada dimana-mana, setiap sudut kota, bahkan disetiap rumah ada, dan itu bertahun-tahun dibiarkan menghiasi rumahnya, namun untuk saat ini di Timur Tengah terjadi perubahan, foto yang menjadi bukti ketampanan mulai terancam bahkan sebagian sudah dibuang begitu saja.

Kita bisa melihat preiden Irak Saddam Husein, yang dulu fotonya terpampang dimana-mana, bahkan sebelum gayus jadi tren masa kini, Saddam sudah punya tren "kembar" jadi ada beberapa orang entah mirip atau mengikuti tren, layaknya sang idola.

Tunisia tak jauh beda, orang tampan di negeri itu, fotonya juga sudah dirobek dengan duri (revolusi) melati, karena takut ketampanannya hilang dia memilih mengungsi dengan berbagai bekal untuk membayar perawatan wajah dan mungkin muka temboknya he he he.

Karena perjalanan dari Tunisia menuju Saudi Arabia melintasi Mesir, mungkin udara Mesir mengalami polusi udara terlebih pesawatnya terlalu berat membawa emas batangan, jadinya suhu udara Mesir yang lagi musim dingin menjadi panas dan membakar Tahrir square lebih dari 2 minggu, akhirnya terbakarlah foto orang cakep di negeri itu, meskipun sudah dilumuri bahan pengawet mumi. Namun karena produk pengawet mumi sudah kadaluarsa hanya mampu bertahan 19 hari.

Demi menyelamatkan wajah dan rambut hitamnya, kabarnya orang tampan itu hanya pindah ke tempat yang lebih aman, sambil merenungi kisah-kisah orang tampan yang terancam saat bertamu pada seorang bijak yang lokasinya tak jauh dari Sharm Syeikh atau Sinai.

Pada waktu itu orang-orang tampan ini melewati Mesir sebelum menuju sebuah kota yang menjadi momok bagi orang tampan, karena di kota itu moralitas masyarakatnya sudah terbolak-balik, kalau saat ini kan moralitas pemimpin yang terbolak-balik.

Di kota itu perempuan cantik tidak laku (HaaH!), yang laku adalah laki-laki tampan, saat di Mesir orang-orang tampan itu bertemu dengan kerabat orang bijak di kota yang rusak itu. Lalu mereka memberi kabar bahwa mereka akan menyelamatkan orang bijak itu.

Perbedaan orang tampan saat itu dengan saat ini berbalikan, kalau dulu orang tampan yang menolong orang, tapi saat ini orang tampan yang minta tolong.

Akhirnya datanglah mereka ke kota yang mencekam bagi orang-orang cakep, dan berpapasan dengan dua orang gadis cantik, lalu mereka menyapa dan minta izin ketemu ayahnya. Gadis itu bingung harus menjawab apa? Padahal itu bukan pertanyaan tentang cinta, dan bukan pula gadis itu gila orang tampan. He he he. Hanya karena keberadaan tamu bagi ayahnya akan jadi masalah besar dalam lingkungannya.

Gadis itupun lalu meninggalkan rombongan orang cakep itu dan menyampaikan pada ayahnya bahwa ada orang yang hendak bertemu dengan ayah, sang ayah pun mengatur waktu yang tepat agar tamu asing yang datang ke negerinya itu aman, nyaman dan terlindungi selama masa kunjungannya. Pun juga agar anak serta istri tidak membocorkan pada media, karena ini bisa membahayakan tamu.

Waktu yang ditentukan adalah malam hari saat masyarakat sekitar tidur, atau minimal sudah tidak keliaran di luar rumah, mungkin sih masih ada yang facebookan atau twiteran, pejemputan tamu berhasil sukses tanpa ada kecurigaan dari warga yang kena penyakit akut, namun karena mungkin si istri ini ingin berbagi kabar yang rahasia, atau mungkin pencetus wikileaks jaman dulu, akhirnya dia sebarkan berita itu dengan media semacam facebook dan twiter, hingga massa berbondong-bondong secara cepat mirip gerakan revolusi di Mesir.

Mereka lalu mengepung istana nabi Luth, menggedor-gedorkan pagar dan pintu, nabi Luth juga manusia tentu kepanikan itu tampak pada raut mukanya, pun juga malu pada tamunya yang tidak bisa menjamin keselamatan mereka. Massa sih tidak bermaksud melengserkan nabi Luth, hanya saja berharap tuntutan mereka terpenuhi, jika tidak maka pengusiran pun akan dilakukan seperti halnya para demonstran Mesir mengusir orang tampan di negerinya.

Nabi Luth mencoba bernegoisasi dengan memberi kemudahan bagi siapa yang mau menikahi dua putrinya sebagai ganti dari kebebasan dua orang tamu itu. Massa tidak begitu merespon dan berkata "Engkau tahu yang aku mau".

Makin bingung, bagaimana menyelamatkan dua orang tampan ini?

Untungnya orang tampan ini adalah malaikat yang diutus Allah untuk menyelamatkan nabi Luth, bukan minta tolong untuk dilindungi seperti yang terjadi di Timur Tengah saat ini.

Anehnya isterinya masih tidak percaya dengan ucapan malaikat itu, ketika diberitahu kode evakuasi adalah "tidak menoleh kebelakang", siapa yang melanggar kode akan terkena revolusi angin ribut beserta hujan deras bonus gempa bumi.

Maka untuk apa pembaca ingin jadi orang tampan kalau tidak bisa menyelamatkan diri anda sendiri???

Referensi : QS.7:80, QS.11:77, dan ayat-ayat tentang Luth

Allim
Jakarta, Sabtu 26 Februari 2011
Ya Allah jadikanlah kami orang tampan yang Engkau ridloi


[+/-] Selengkapnya...

10 Artikel Populer