09 Oktober 2015

Meraih Pahala Haji dengan Mudah dan Murah

Meraih Pahala Haji dengan Mudah dan Murah
Oleh : H. Mohamad Mualim, Lc., MA.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلهُْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
وقال تعالَى : الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

Jamaah Jum’at yang berbahagia
Pada jum’at yang berbahagia ini, marilah kita sama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wataala, yang telah memberikan berbagai kenikmatan, terutama kenikmatan Iman dan Islam  yang diberikan kepada kita. Shalawat dan salam kita berikan kepada nabi besar Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam yang telah mewariskan Al Qur’an kepada umatnya, sebuah ilmu yang senantiasa bermanfaat bagi khidupan umat manusia.
Marilah kita buktikan puji syukur kita atas semua karunia Allah kepada kita dengan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan sebenar-benar takwa, serta menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Allah berfirman :
“Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi , barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats , berbuat fasik dan berbantah bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa  dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

Jamaah Jum’at yang berbahagia
Saat ini kita telah berada dalam bulan mulia, bulan Dzulhijjah, bulan yang didalamnya terdapat berbagai keutamaan dan kemudahan dalam rangka meningkatkan ketakwaan kita dengan melakukan berbagai amalan-amalan yang luar biasa, maupun amalan-amalan sederhana yang bernilai luar biasa.
Sebagaimana kita tahu bahwa ibadah haji yang sedang ditempuh kaum muslimin dalam bulan ini adalah amalan yang luar biasa, karena ibadah tersebut bukan saja ibadah ruhiyah dan jasadiyyah semata, namun juga ibadah maliyah, atau dalam arti lain bukan hanya ibadah lahir dan bathin semata, namun juga pengorbanan harta yang tidak sedikit, belum lagi jika harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan kuota haji tersebut.
Haji adalah kewajiban bagi kaum muslimin yang telah memiliki harta, kemampuan, jaminan keamanan perjalanan menuju makkah, terlebih pada tahun-tahun terakhir harus menunggu antrian dari kuota yang terbatas. Maka dari itu, seyogyanya kaum muslimin berniat lebih awal untuk beribadah haji, lebih awal mempelajari ilmu ibadah haji, dan juga lebih awal menyisihkan hartanya untuk bekal ibadah haji.
Namun demikian, sebagaimana firman Allah, bahwa sebaik-baik bekal adalah ketakwaan kepada Allah, dan semoga ibadah haji yang telah, sedang maupun yang akan dilakukan oleh kaum muslimin menjadi penyempurna bekal ketakwaannya kepada Allah subhanahu wata’ala.

Jamaah Jum’at yang berbahagia
Tentu setiap kaum muslimin punya keinginan untuk melaksanakan ibadah haji, namun mungkin biaya dan kuota belum mereka dapatkan, lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala yang setara haji dalam rangka menambah bekal ketakwaan kepada Allah?
Diantara amal-amal ringan tapi berpahala besar adalah amal-amal yang pahalanya setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. Amalan-amalan tersebut diantaranya:

1. KELUAR DARI RUMAH MENUJU SHALAT FARDHU DI MASJID DALAM KONDISI SUDAH BERSUCI.

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلاَةٌ عَلَى أَثَرِ صَلاَةٍ لاَ لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِى عِلِّيِّينَ »

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu, pahalanya seperti pahala haji orang berihram. Dan barangsiapa keluar shalat Dhuha dia tidak bermaksud kecuali itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan shalat sesudah shalat yang tidak ada perbuatan sia-sia di antara keduanya diyulis di kitab'Illiyyin" ( Abu Dawud, no 558)

Jamaah Jum’at yang berbahagia
Dari hadits ini menunjukkan bahwa setiap orang diberikan kesempatan mendapatkan pahala haji, yang mudah, murah dan tidak melelahkan, bahkan bisa lima kali mendapatkan pahala haji dalam sehari semalam. Untuk itu marilah kita tingkatkan amaliah kita dalam melaksanakan sholat fardhu berjamaah di masjid dengan keadaan telah bersuci sejak berangkat dari rumah, jika hal itu memungkinkan.
Jika kita amati kenapa pahala bersuci di rumah berpahala besar? Maka bisa kita bayangkan bahwa orang yang datang dari rumahnya sudah dalam keadaan suci ketika masuk masjid pahalanya sudah terhitung, ketika menambah dengan sholat tahiyatul masjid sudah bertambah lagi, ketika membaca Al-Qur’an bertambah lagi, terlebih di musim kemarau atau di daerah-daerah yang sulit air, maka keberadaan suci seseorang sejak dari rumahnya akan mengurangi beban masjid untuk menyediakan air untuk bersuci.
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Pahala haji yang juga bisa kita dapatkan yang kedua adalah: Sholat subuh berjamaah di masjid kemudian berdzikir hingga terbit matahari lalu sholat sholat 2 rakaat, Rasulullah bersabda :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُمَحِىُّ الْبَصْرِىُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا أَبُو ظِلاَلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ. قَالَ وَسَأَلْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِى ظِلاَلٍ فَقَالَ هُوَ مُقَارِبُ الْحَدِيثِ. قَالَ مُحَمَّدٌ وَاسْمُهُ هِلاَلٌ.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda, " Barangsiapa Shalat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian shalat 2 raka'at, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (Sunan At-Tirmidzi 589).
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Jika kita tidak mampu meraih pahala haji dengan amalan yang pertama, maka amalan yang kedua memberikan kesempatan, yaitu dengan sholat subuh berjamaah dan kemudian berdzikir hingga waktu matahari terbit, setelah itu melakukan sholat 2 rakaat, biasa disebut dengan sholat Isyraq, maka pahala haji yang sempurna kita dapatkan.
Namun jikalau amalan yang kedua ini pun kita tidak mampu lakukan, Allah masih memberikan kesempatan meraih pahala haji dengan:

MEMPELAJARI ATAU MENGAJARKAN KEBAIKAN DI MASJID

Rasulullah bersabda:
Dari Abu Umamah, Nabi saw bersabda," Barangsiapa pergi ke masjid, dia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala seperti pahala orang haji sempurna hajinya.". Dalam riwayat lain dengan redaksi, "Barangsiapa berangkat di pagi hari menuju masjid, ia tidak menginginkan kecuali untuk mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala orang yang melaksanakan umrah dengan umrah yang sempurna. Dan barangsiapa berangkat sore hari menuju masjid, ia tidak menginginkan kecuali mempelajari suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala orang yang naik haji dengan haji yang sempurna."( At-Targhib wa AT-Tarhib no 82).
Maka dari itu mengikuti kajian-kajian ilmu di masjid-masjid, adalah kesempatan bagi yang mengajarkan maupun yang menerima pelajaran untuk mendapatkan pahala haji yang sempurna.

Jamaah Jum’at yang berbahagia
Betapa Allah memberi kemudahan bagi umat Islam untuk mendapatkan pahala yang begitu besar dengan amalan-amalan yang sangat ringan dibanding ibadah haji yang membutuhkan biaya besar, tenaga yang kuat, dan waktu yang lama. Meskipun amalan-amalan yang berpahala haji tidak dapat menggugurkan kewajiban haji bagi yang telah mampu, namun secara pahala hal itu sangat luar biasa.
Terlebih jika kita mampu melakukan ketiga amalan tersebut dalam satu waktu, seperti halnya berangkat ke masjid dalam keadaan sudah bersuci, lalu melakukan sholat subuh berjamaah, kemudian berdzikir hingga waktu terbit, dan sholat dua rakaat, setelah itu mengikuti kajian ilmu di masjid tersebut, maka sekali jalan mendapatkan pahala tiga kali berhaji.
Semoga kita diberikan kemampuan dan kemauan oleh Allah, untuk meraih pahala-pahala tersebut, memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam kebaikan dan ketakwaan dan tidak mensia-siakan waktu dan umur yang diberikan. Sehingga kitatidak termasuk orang-orang yang rugi di dunia dan di akherat.


وَالْعَصْرِ {1}إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ {2}إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ {3}
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

[+/-] Selengkapnya...

10 Artikel Populer