31 Desember 2015
11 Desember 2015
Khutbah Jumat :Sebaik-baik umat manusia
Sebaik-baik umat manusia
Oleh : H. Mohamad Mualim,
Lc., MA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلهُْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ،
اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ
وقال تعالَى : كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ
آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ
وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ QS:3:110
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Pada jum’at yang berbahagia ini, marilah
kita sama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu
wataala, yang telah memberikan berbagai kenikmatan, terutama kenikmatan Iman
dan Islam yang diberikan kepada kita.
Shalawat dan salam kita berikan kepada nabi besar Muhammad Shallallaahu alaihi
wa Salam yang telah mewariskan Al Qur’an kepada umatnya, sebuah ilmu yang
senantiasa bermanfaat bagi khidupan umat manusia hingga mendapat predikat
sebaik-baik umat manusia.
Marilah kita buktikan puji syukur kita
atas semua karunia Allah kepada kita dengan meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah yang selalu melihat gerak-gerik kita, dengan sebenar-benar takwa, serta
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Allah berfirman
كُنْتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ QS:3:110
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.QS.3:110)
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Dari ayat ini jelas menunjukkan bahwa kita adalah umat terbaik yang
ada dalam kehidupan ini, namun banyak dari kita tidak mengenali diri dan
terus-menerus berusaha mengikuti pendapat orang lain, yang memberikan ketentuan
terbaik versi mereka, dan uniknya juga kita percaya saja mereka lebih baik dari
kita. Semoga ayat ini menyadarkan kita agar mengenali diri kita, akidah kita,
akhlak dan budi pekerti kita, dan kesesuaian predikat yang Allah berikan kepada
kita dengan segala aktivitas terbaik yang kita lakukan, sebagaimana Rasulullah
saw. Contohkan kepada kita semua.
Imam Fahrudin ar-Razi dalam tafsirnya menyampaikan bahwa :
Makna dari Kuntum khoiro ummah adalah bahwasanya kalian adalah umat
terbaik, dan yang paling utama, yang telah tercatat dalam lauh mahfudz, maka
seyogyanya kalian tidak menggugurkan predikat itu dari diri kalian atas
keutamaan ini, dan tidak pula kalian jatuhkan akhlak kalian dari keutamaan ini,
akan tetapi kokohkan dan maksimalkan segala potensi luar biasa yang kalian
miliki.
Beliau menambahkan, bahkan di akherat nanti kebahagian-kebahagian, kesempurnaan-kesempurnaan,
dan kemuliaan-kemulian dapat kalian raih karena keberadaan kalian yang berlaku
terbaik di dunia saat ini.
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Jika kita sudah menerima predikat umat yang terbaik, maka
selayaknyalah kita menjaga predikat tersebut, jangan sampai kita mengurangi
nilai kita dibanding dengan umat-umat yang lain yang pada dasarnya bukanlah
umat yang terbaik menurut Allah, terlebih bagi kita yang hidup dilingkungan
akademik baik itu pesantren-pesantren ataupun sekolah, marilah kita
bersama-sama menjaga akhlak kita, budaya kita dan akidah kita secara kokoh dan
semakin meningkat.
Para mufassir berbeda pendapat tentang penggunaan fiil madhi dalam
lafad kuntum, sebab dalam ilmu nahwu, kana terbagi menjadi kana tammah, naqisah
dan zaidah.
1.
Kana tammah yang
berarti terjadi dan terealisasi, dan ia tidak membutuhkan khabar, maka kuntum
khoiro ummah berarti kalian telah menjadi umat terbaik dan tercipta menjadi
umat terbaik. Dan posisi khoiro ummatin bukanlah khabar akan tetapi posisi hal.
Dan ini adalah pendapat mayoritas mufassir
2.
Kana Naqisah yang
berarti dahulu bersifat terbaik namun tidak lagi tetap sifat itu sekarang.
Ar-Razi membantah pendapat yang kedua ini dengan menyatakan bahwa
kana adalah gambaran keberadaan sesuatu di masa lalu yang buram, namun tidak
memutus keberlangsungan keberadaan tersebut sebagaimana ayat
وَكَانَ الله غَفُوراً
رَّحِيماً
Dengan demikian maka makna dari kuntum
khoiro ummah adalah
1. Kalian adalah ummat terbaik dalam pengetahuan
Allah
2. Kalian bagi ummat terdahulu telah tersebut sebagai
umat terbaik. Sebagaimana disebutkan dalam kitab mereka
Allah berfirman:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,
kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar.(al-Fath:29)
3. Di lauh Mahfudz kalian tercatat sebagai umat
yang terbaik
4. Kalian terbaik sejak kalian beriman
Dan lain sebagainya yang intinya kita adalah umat terbaik.
Sementara jika kana tersebut adalah kana zaidah
maka ada dan tiadanya sama saja, dan berarti menguatkan kejadian atau
memastikan hal itu terjadi.
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Apa yang menjadi ciri umat terbaik?
1. Ta’muruna bil ma’ruf kalian memerintahkan yang
ma’ruf atau telah diketahui masyarakat sebagai hal yang baik, sebagai contoh
yang dekat dengan kita adalah mengajak orang sholat jamaah, mengajak menghafal qur’an,
mengajak sedekah, mengajak bersholawat, mengajak berpenampilan rapi dan lain
sebagainya.
2. Watanhauna anil munkar, kalian mencegah yang
munkar atau yang dingkari oleh masyarakat, sebagai contoh mencegah yang munkar
adalah mencegah orang parkir tidak pada tempatnya, mencegah orang memakai alas
kaki di lantai yang suci, baik di masjid asrama atau tempat yang lain, mencegah
orang mencorat-coret dinding, mencegah orang berlatih beladiri dengan
menghancurkan bahan material pembangunan, mencegah orang membuang sampah
sembarangan dan lain sebagainya.
Apakah dua itu cukup untuk menjadi umat
yang terbaik? Tentu belum cukup, sebab jika hanya dua itu maka umat-umat yang
lain di semesta alam ini sudah banyak yang yang mampu melakukan dua hal
tersebut, dan bahkan dua hal tersebut mereka sudah gunakan untuk mendevinisikan
umat terbaik, dan menuding umat Islam jauh dibawah mereka. Namun itu belum
cukup tanpa poin yang ke 3
3. Yaitu beriman, apa itu beriman, beriman adalah
pengakuan dan keyakinan terhadap Allah, para malaikat, para rasul, kitab-kitab,
qada dan qadar dan qiyamat.
Apakah umat lain tidak beriman? Mereka beriman
tapi tidak sempurna bahkan pura-pura beriman, kenapa demikian, karena diantara
rukun iman yang ada 6 itu mereka kepada Allah beriman, kepada para malaikat
beriman, kepada para rasul mereka beriman, namun sayang keimanan mereka rusak
karena tidak mengimani bahwa Muhammad adalah rasul Allah, kepada kitab-kitab
mereka juga beriman, namun lagi-lagi mereka tidak beriman atas Al-Qur’an. Dengan
demikian batallah keimanan mereka.
Maka Allah berfirman
وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ
الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ QS:3:110
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih
baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.QS.3:110)
Kalau saja mereka beriman dan mengikuti rasulullah Muhammad saw. Maka
termasuklah mereka kedalam golongan umat yang terbaik, namun apa boleh dikata
hanya sebagian kecil diantara mereka dari zaman rasul hingga zaman sekarang
mereka mau beriman, bahkan mayoritas mereka adalah orang-orang fasik. Yaitu orang-orang
yang dengan agama mereka saja sudah tidak patuh terlebih harus menyempurnakan
keimanannya dengan beriman kepada rasulullah Muhammad saw.
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ
كَثِيرًا (21
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Semoga kita mampu meneladi rasulullah saw. Sehingga dapat menjaga
predikat yang diberikan Allah sebagi umat terbaik dalam kehidupan, menjadi
rahmat bagi seluruh alam raya, dengan terus melakukan, mengajak dan menyuruh
atas yang ma’ruf, mencegah diri dan orang lain berlaku yang mungkar, serta
menyempurnakan keimanan kita dengan meningkatkan ketauhidan dan ketaqwaan kita.
Audlubillahi
minas syaitonirrojiim, bismillahirohmanirrohim
وَالْعَصْرِ إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
===========================================
Khutbah
Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا
لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنَّ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا
بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ،
اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيرًا
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سميع قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ
اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ و أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا
وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ
قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن
لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
By Unknown at Jumat, Desember 11, 2015 0 comments
10 Desember 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
10 Artikel Populer
-
Menyentuh Makna Poligami Oleh : Mochammad Moealliem وَآتُواْ الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَ تَتَبَدَّلُواْ الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَ تَ...
-
Oleh : Mochammad Muallim Bagi yang pernah belajar agama disekolahnya, minimal tahu nama 10 malaikat beserta tugas-tugasny a, kalau sampai ti...
-
Posisi Sholat Berjamaah Kontroversial Oleh : Muhammad Muallim Lc. Tulisan ini berawal dari kegelisahan saya, dan mungkin sebagai tanggungjaw...
-
Doa Jibril Menjelang Ramadhan Yang Kontroversial Oleh : Mohammad Muallim Banyak orang muslim, ketika mendapat pesan pendek baik lewat intern...
-
Tentang Islam, Iman dan Ihsan Oleh : Mochammad Moealliem عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى الل...
-
Oleh : Mochammad Moealliem Lakukanlah sholat wajib di waktu awal malam, juga saat terbenamn ya mega merah, dan akhir malam. Yaitu sholat Mag...
-
Sebaik-baik umat manusia Oleh : H. Mohamad Mualim, Lc., MA إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَن...
-
Teori Pemurnian Tauhid Oleh : Mochammad Moealliem Abdau bismillahi war rohmani, wa bir rohimi daimil ihsani, Aku mulai dengan menyebut nama ...
-
Hukum Bersuci dengan Air Musyammas Oleh : H. Mohamad Mualim, Lc. Tahukah anda apa itu air musyammas? Adalah air yang tidak terhindar d...
-
Hidup Adalah Teka-teki Oleh : Mochammad Moealliem Tujuh huruf diawali dan diakhiri dengan huruf ketujuh, sesuatu yang biasanya terbuat dari ...