26 Februari 2011

Orang Tampan Yang Terancam

Orang Tampan Yang Terancam
Oleh : Mochammad Muallim

Kebanyakan orang akan berusaha keras untuk menjadi tampan jika memungkinkan, apalagi jika itu yang menjadi andalan, dan terlebih belum punya pasangan he he he. Menurut penulis ada tiga hal yang bia dibuat andalan banyak orang untuk mempermudah urusan, pertama pintar, kedua punya uang, ketiga tampan. Yang paling beruntung yang punya ketiganya, yang paling rugi yang tidak punya semuanya.

Nah untuk itu perhatikan catatan ini, dan anggaplah pembaca adalah orang yang tampan yang saya catat ini. Namun kalau dipaksa seperti apapun anda tidak bisa dibilang tampan, ya sudah, namun yang jelas orang yang tidak tampan saat ini dalam posisi aman jika hendak berkunjung ke Timur Tengah.

Pembaca tentu tahu, orang tampan fotonya ada dimana-mana, setiap sudut kota, bahkan disetiap rumah ada, dan itu bertahun-tahun dibiarkan menghiasi rumahnya, namun untuk saat ini di Timur Tengah terjadi perubahan, foto yang menjadi bukti ketampanan mulai terancam bahkan sebagian sudah dibuang begitu saja.

Kita bisa melihat preiden Irak Saddam Husein, yang dulu fotonya terpampang dimana-mana, bahkan sebelum gayus jadi tren masa kini, Saddam sudah punya tren "kembar" jadi ada beberapa orang entah mirip atau mengikuti tren, layaknya sang idola.

Tunisia tak jauh beda, orang tampan di negeri itu, fotonya juga sudah dirobek dengan duri (revolusi) melati, karena takut ketampanannya hilang dia memilih mengungsi dengan berbagai bekal untuk membayar perawatan wajah dan mungkin muka temboknya he he he.

Karena perjalanan dari Tunisia menuju Saudi Arabia melintasi Mesir, mungkin udara Mesir mengalami polusi udara terlebih pesawatnya terlalu berat membawa emas batangan, jadinya suhu udara Mesir yang lagi musim dingin menjadi panas dan membakar Tahrir square lebih dari 2 minggu, akhirnya terbakarlah foto orang cakep di negeri itu, meskipun sudah dilumuri bahan pengawet mumi. Namun karena produk pengawet mumi sudah kadaluarsa hanya mampu bertahan 19 hari.

Demi menyelamatkan wajah dan rambut hitamnya, kabarnya orang tampan itu hanya pindah ke tempat yang lebih aman, sambil merenungi kisah-kisah orang tampan yang terancam saat bertamu pada seorang bijak yang lokasinya tak jauh dari Sharm Syeikh atau Sinai.

Pada waktu itu orang-orang tampan ini melewati Mesir sebelum menuju sebuah kota yang menjadi momok bagi orang tampan, karena di kota itu moralitas masyarakatnya sudah terbolak-balik, kalau saat ini kan moralitas pemimpin yang terbolak-balik.

Di kota itu perempuan cantik tidak laku (HaaH!), yang laku adalah laki-laki tampan, saat di Mesir orang-orang tampan itu bertemu dengan kerabat orang bijak di kota yang rusak itu. Lalu mereka memberi kabar bahwa mereka akan menyelamatkan orang bijak itu.

Perbedaan orang tampan saat itu dengan saat ini berbalikan, kalau dulu orang tampan yang menolong orang, tapi saat ini orang tampan yang minta tolong.

Akhirnya datanglah mereka ke kota yang mencekam bagi orang-orang cakep, dan berpapasan dengan dua orang gadis cantik, lalu mereka menyapa dan minta izin ketemu ayahnya. Gadis itu bingung harus menjawab apa? Padahal itu bukan pertanyaan tentang cinta, dan bukan pula gadis itu gila orang tampan. He he he. Hanya karena keberadaan tamu bagi ayahnya akan jadi masalah besar dalam lingkungannya.

Gadis itupun lalu meninggalkan rombongan orang cakep itu dan menyampaikan pada ayahnya bahwa ada orang yang hendak bertemu dengan ayah, sang ayah pun mengatur waktu yang tepat agar tamu asing yang datang ke negerinya itu aman, nyaman dan terlindungi selama masa kunjungannya. Pun juga agar anak serta istri tidak membocorkan pada media, karena ini bisa membahayakan tamu.

Waktu yang ditentukan adalah malam hari saat masyarakat sekitar tidur, atau minimal sudah tidak keliaran di luar rumah, mungkin sih masih ada yang facebookan atau twiteran, pejemputan tamu berhasil sukses tanpa ada kecurigaan dari warga yang kena penyakit akut, namun karena mungkin si istri ini ingin berbagi kabar yang rahasia, atau mungkin pencetus wikileaks jaman dulu, akhirnya dia sebarkan berita itu dengan media semacam facebook dan twiter, hingga massa berbondong-bondong secara cepat mirip gerakan revolusi di Mesir.

Mereka lalu mengepung istana nabi Luth, menggedor-gedorkan pagar dan pintu, nabi Luth juga manusia tentu kepanikan itu tampak pada raut mukanya, pun juga malu pada tamunya yang tidak bisa menjamin keselamatan mereka. Massa sih tidak bermaksud melengserkan nabi Luth, hanya saja berharap tuntutan mereka terpenuhi, jika tidak maka pengusiran pun akan dilakukan seperti halnya para demonstran Mesir mengusir orang tampan di negerinya.

Nabi Luth mencoba bernegoisasi dengan memberi kemudahan bagi siapa yang mau menikahi dua putrinya sebagai ganti dari kebebasan dua orang tamu itu. Massa tidak begitu merespon dan berkata "Engkau tahu yang aku mau".

Makin bingung, bagaimana menyelamatkan dua orang tampan ini?

Untungnya orang tampan ini adalah malaikat yang diutus Allah untuk menyelamatkan nabi Luth, bukan minta tolong untuk dilindungi seperti yang terjadi di Timur Tengah saat ini.

Anehnya isterinya masih tidak percaya dengan ucapan malaikat itu, ketika diberitahu kode evakuasi adalah "tidak menoleh kebelakang", siapa yang melanggar kode akan terkena revolusi angin ribut beserta hujan deras bonus gempa bumi.

Maka untuk apa pembaca ingin jadi orang tampan kalau tidak bisa menyelamatkan diri anda sendiri???

Referensi : QS.7:80, QS.11:77, dan ayat-ayat tentang Luth

Allim
Jakarta, Sabtu 26 Februari 2011
Ya Allah jadikanlah kami orang tampan yang Engkau ridloi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer