21 Januari 2009

Pilihkan Untukku, Sesuai Pilihan-Mu

Pilihkan Untukku, Sesuai Pilihan-Mu
Oleh : Mochammad Moealliem

Aku adalah orang yang hanya mampu melihat jarak tertentu, itu pun masih dibantu kacamata, apalagi untuk memandangi keindahan-keindahan dibalik hati yang bergelombang pada setiap hati semua makhluk hidup tentu aku tak mampu, namun aku punya kecenderungan untuk suka terhadap sesuatu dengan daya lihat yang ada padaku, meskipun terkadang bayang-bayang keindahan sampul buku tak menjamin isinya bermutu.

Jika memilih buku saja aku tak mampu sesuai keinginan-Mu apalagi untuk memilih tulang rusukku? Namun setidaknya aku akan memilih yang paling bagus menurut inderaku dan aku mohon pada-Mu menjadikan yang kupilih itu adalah memang pilihan yang kau pilihkan untukku, di dunia dan akhiratku, dan jika memang begitu kumohon tetapkanlah untukku, dan dekatkan padaku, sebab hanya Engkau yang bisa menetapkan, mendekatkan, dan tahu apa saja yang terbaik buatku.

Namun jika pilihanku keliru menurut-Mu, kumohon hindarkanlah aku darinya, pun juga dia dariku, jauhkanlah aku dari apa yang tak sesuai ridlo-Mu, dan berilah aku pengganti yang lebih baik dari sebelumnya, baik yang menurutmu dan juga menurut inderaku.

Ya Allah...Jika Sulaiman boleh memilih bilqis, maka izinkanlah aku mengikutinya untuk memilih gadis, Jadikan dia secantik Bilqis, sholehah seperti Maryam, cerdas Aisyah, hebat seperti Fatimah, yang mampu melahirkan generasi penerus rosulillah.

Aku tahu bahwa kecantikan makhluk-Mu yang manis, membuat aku jarang menangis pada-Mu, namun kumohon jadikanlah bahagiaku dalam ridlomu sebagaimana orang lain yang Engkau ridloi kala menangis pada-Mu.

Kata rosul-Mu : Termasuk kebahagian umat manusia adalah ketika dia minta Engkau memilihkan yang terbaik baginya, dan juga kerelaan mereka menerima ketetapan-Mu. Adapun kesengsaraan umat manusia adalah melupakan minta petunjuk padamu, dan juga tidak rela dengan ketetapan-Mu.

حَدَّثَنَا رَوْحٌ أَمْلَاهُ عَلَيْنَا بِبَغْدَادَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حُمَيْدٍ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ اسْتِخَارَتُهُ اللَّهَ وَمِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ رِضَاهُ بِمَا قَضَاهُ اللَّهُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ تَرْكُهُ اسْتِخَارَةَ اللَّهِ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ سَخَطُهُ بِمَا قَضَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Ya Allah…Jadikan aku selalu dalam ridlo-Mu, dengan begitu segala pilihanku adalah pilihan-Mu, dan jadikan aku dengan yang segala yang terjadi sebagai orang yang rela akan takdir-Mu, jadikan aku tidak terlalu tertawa kala bahagia, dan tidak terlalu menagis kala sengsara, dan kalau bisa jadikan aku selalu tersenyum dalam keadaan apapun, maka kumohon tampakkan keindahan wajah-Mu pada wajah orang sekitarku, tampakkan kelembutan-Mu pada sikap orang sekitarmu, tampakkan sayang-Mu pada orang sekitarku, tampakkan kedermawananmu pada orang sekitarku dan tampakkan semua sifat-Mu pada orang sekitarku, hanya aku mohon untuk sifat marah-Mu dan sifat lain seperti itu, tidak selalu Engkau tampakkan pada orang sekitarku, biarlah hanya aku yang tahu sifat marah-Mu secara langsung dari-Mu.

Tapi aku yakin sifat pengampun dan lemah lembut-Mu lebih agung dibanding kesalahan yang diperbuat hambamu, termasuk aku. Terimalah doaku yang Engkau perintahkan aku untuk memohon kepada-Mu, sebab tak akan ada yang mampu mengabulkan semua doaku kecuali Kamu, Maafkan aku menyebut Kamu, mungkin terasa sok dekat, namun jika aku memanggil-Mu Dia, bukankah Kamu lebih dekat padaku dari tali sandal yang nempel dikakiku, tapi aku takut memanggilmu sebagai Aku.

Biarlah aku menjadi aku yang semu, meski ketika sadar aku ternyata bukan siapa-siapa hanya kebetulan segala yang kau pinjamkan dan berikan, mengaku aku. Aku bukanlah jasad, aku bukanlah ruh, aku adalah kerjasama antara mereka atas kehendak-Mu, kalau pun mereka berpisah aku akan kembali pada-Mu.

Allahumma inny astakhyiruka bi ilmika wa astaqdiruka biqudrotika, wa as aluka min fadlikal adhim, fainnaka taqdiru wa lậ aqdir wa ta’lamu wa lậ a’lam wa anta allaamul ghuyub allahumma in kunta ta’lam anna hadzal amra khoirun ly fi diyniy wa dun yậya wa ma’ậsyi wa aqibatu amriy wa’ậjilihi waậjilihi faqdurhu liy tsumma barik liy fihi, wa in kunta ta’lam anna hadzal amra syarran ly fi diyniy wa dun yậya wa ma’ậsyi wa ậqibatu amriy wa’ậjilihi waậjilihi fasrifhu anniy washrifniy ‘anhu waqdur liya lkhoir haitsu kậna tsumma radlniy bihi.

Allim
Cipondoh – Tangerang Rabu, 21 januari 2009
Pilihkan Aku Seperti Pilihanku





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer