Gempa dan Sebuah Pelajaran dari Alam
Oleh : Muhammad Muallim
Negeri kita yang subur ini begitu strategis untuk pertemuan lempeng bumi, yang hijau nan indah dengan cuaca yang tropis. Yang mungkin banyak dari kita lupa mensyukuri keindahan dan kesuburan negeri ini, dikarenakan keterbatasan kita untuk tahu negeri yang lain, yang begitu tandus membatu, gersang, kering kerontang.
Allah berfirman : Dan , tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS.14:7
Orang lebih suka menyebut bahwa hal demikian adalah fenomena alam, namun bagi orang yang beriman menyebutnya fenomena alam atas kehendak Allah. Segala sesuatu akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, dan sistem dari Allah (sunnatullah) tidak akan tergantikan. Seperti halnya sebuah rambu-rambu jika kita menerobosnya tentunya kecelakaan didepan mata.
Gempa di Indonesia bukanlah yang pertama kalinya, namun sudah beberapa kali kita merasakan hal demikian, akan tetapi kita tetap lambat dalam menanganinya, lambat dalam mengantisipasi penataan kontruksi bangunan yang layak. Di beberapa negara penulis pernah menjumpai perobohan sebuah gedung apartemen yang sudah melewati masa layaknya, namun di Indonesia tak ada batas maksimal berapa tahunkah sebuah gedung itu layak berdiri?.
Mungkin kita tak akan pernah sadar jika kita tidak mengalami musibah ini, atau mungkin gedung kita keropos karena korupsi sejak dini dari diri kita sendiri? Lembaga yang memberantas korupsi lagi sibuk mencari pengganti yang berani, sementara para koruptor tak punya hati nurani. Apakah hal demikian itu adalah rasa syukur negara kita atas karunia alam yang indah ini?
Penulis jadi teringat sebuah catatan tembok di sebuah apartemen di Mesir " Ma SyaAllah, laa quwwata illa billah" Semoga dikehendaki Allah tiada kekuatan kecuali dari Allah. Setidaknya kita tidak ombong atas yang kita anggap kuat, kapal titanic yang diyakini tak akan tenggelam saja tenggelam dan patah, gunung yang diyakini tak bakal tenggelam oleh kan'an, ternyata juga tenggelam, Istana fir'aun yang diyakini kuat pun berserakan hingga sekarang.
Apalagi jasad kita, Ya Allah... para pesilat yang kuat pun terluka bahkan ada yang meninggal dalam gempa di Sumatera Barat, Semoga kita bisa berbagi disaat lapang kita, untuk membantu yang sedang kesempitan.
Banyak pelajaran yang kita dapat dari musibah itu diantaranya, kita telah dijelaskan bagaimana kondisi disaat kita menghadapi kiamat, inna zalzalatas sa'ati syaiun adhim, sesungguhnya goncangan saat kiamat sangat dasyat. Kita tak akan sempat memikirkan nasib orang lain saat itu, bahkan orang yang sedang menyusui pun tak akan sempat memikirkan bayinya, tidak ada satu tempat pun yang aman untuk berlindung, dan tidak ada seorang pun yang dapat dimintai tolong.
Disisi lain kita juga mendapat pelajaran, bahwa kita harus memperbaiki kontruksi bangunan yang layak dan tahan gempa, serta bertindak cepat dalam mengevakuasi korban yang selamat maupun yang wafat, serta penyaluran bantuan yang tapat sasaran agar yang selamat tidak ikut sekarat.
Maka marilah kita berlatih untuk siap menghadapi itu, dan hanya Allahlah yang dapat menolong, mohonlah sejak sekarang, sebeb disaat kiamat dimulai semua permintaan akan ditolak, dan mungkin jg disaat bencana berlangsung doa kita tidak didengar.
Allah berfirman : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia berlalu, seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.QS.10:12
Mari kita teliti, disaat kita sentosa, akankah kita mengingat Allah?
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.QS.8:25
Oleh : Muhammad Muallim
Negeri kita yang subur ini begitu strategis untuk pertemuan lempeng bumi, yang hijau nan indah dengan cuaca yang tropis. Yang mungkin banyak dari kita lupa mensyukuri keindahan dan kesuburan negeri ini, dikarenakan keterbatasan kita untuk tahu negeri yang lain, yang begitu tandus membatu, gersang, kering kerontang.
Allah berfirman : Dan , tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS.14:7
Orang lebih suka menyebut bahwa hal demikian adalah fenomena alam, namun bagi orang yang beriman menyebutnya fenomena alam atas kehendak Allah. Segala sesuatu akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, dan sistem dari Allah (sunnatullah) tidak akan tergantikan. Seperti halnya sebuah rambu-rambu jika kita menerobosnya tentunya kecelakaan didepan mata.
Gempa di Indonesia bukanlah yang pertama kalinya, namun sudah beberapa kali kita merasakan hal demikian, akan tetapi kita tetap lambat dalam menanganinya, lambat dalam mengantisipasi penataan kontruksi bangunan yang layak. Di beberapa negara penulis pernah menjumpai perobohan sebuah gedung apartemen yang sudah melewati masa layaknya, namun di Indonesia tak ada batas maksimal berapa tahunkah sebuah gedung itu layak berdiri?.
Mungkin kita tak akan pernah sadar jika kita tidak mengalami musibah ini, atau mungkin gedung kita keropos karena korupsi sejak dini dari diri kita sendiri? Lembaga yang memberantas korupsi lagi sibuk mencari pengganti yang berani, sementara para koruptor tak punya hati nurani. Apakah hal demikian itu adalah rasa syukur negara kita atas karunia alam yang indah ini?
Penulis jadi teringat sebuah catatan tembok di sebuah apartemen di Mesir " Ma SyaAllah, laa quwwata illa billah" Semoga dikehendaki Allah tiada kekuatan kecuali dari Allah. Setidaknya kita tidak ombong atas yang kita anggap kuat, kapal titanic yang diyakini tak akan tenggelam saja tenggelam dan patah, gunung yang diyakini tak bakal tenggelam oleh kan'an, ternyata juga tenggelam, Istana fir'aun yang diyakini kuat pun berserakan hingga sekarang.
Apalagi jasad kita, Ya Allah... para pesilat yang kuat pun terluka bahkan ada yang meninggal dalam gempa di Sumatera Barat, Semoga kita bisa berbagi disaat lapang kita, untuk membantu yang sedang kesempitan.
Banyak pelajaran yang kita dapat dari musibah itu diantaranya, kita telah dijelaskan bagaimana kondisi disaat kita menghadapi kiamat, inna zalzalatas sa'ati syaiun adhim, sesungguhnya goncangan saat kiamat sangat dasyat. Kita tak akan sempat memikirkan nasib orang lain saat itu, bahkan orang yang sedang menyusui pun tak akan sempat memikirkan bayinya, tidak ada satu tempat pun yang aman untuk berlindung, dan tidak ada seorang pun yang dapat dimintai tolong.
Disisi lain kita juga mendapat pelajaran, bahwa kita harus memperbaiki kontruksi bangunan yang layak dan tahan gempa, serta bertindak cepat dalam mengevakuasi korban yang selamat maupun yang wafat, serta penyaluran bantuan yang tapat sasaran agar yang selamat tidak ikut sekarat.
Maka marilah kita berlatih untuk siap menghadapi itu, dan hanya Allahlah yang dapat menolong, mohonlah sejak sekarang, sebeb disaat kiamat dimulai semua permintaan akan ditolak, dan mungkin jg disaat bencana berlangsung doa kita tidak didengar.
Allah berfirman : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia berlalu, seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.QS.10:12
Mari kita teliti, disaat kita sentosa, akankah kita mengingat Allah?
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.QS.8:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katakan pendapatmu kawan