18 Maret 2010

Copy Darat Yang Menenangkan

Copy Darat Yang Menenangkan
Oleh : Mochammad Moealliem

Disaat aku membaca tulisan-tulisan yang tersusun rapi, dimana sejak mahasiswa aku berharap sekali memilik buku itu, namun sampai sekarang pun aku belum memilikinya, kecuali hanya sebuah kitab maya, dan mungkin guruku adalah guru yang bersifat maya, aku hanya melakukan profiling atas karya-karya dan tulisan yang begitu rapi, mudah dimengerti, aku menggambar penulisnya adalah orang yang sibuk dengan bacaan, tegang, dan jarang bicara, sebagaimana para penuli buku Indonesia yang jauh di bawah kemampuan beliau.

Bertahun-tahun aku sudah setuju dengan tulisan-tulisan itu, bahkan disaat aku suka berdebat maka buku itu membuatku lebih tahu, dan terkadang aku menang karena lawanku juga mengakui keabsahan buku itu dalam bidangnya.

Buku itu berjudul Alfiqhu al Islami wa Adiltuh, fiqih Islam beserta dalil-dalilnya, memang buku itu bukanlah buku pertama yang aku pelajari soal fiqh, namun yang ku pelajari mulai dari durusl fiqh juz satu sampai terakhir, aku mampu beli, mabadiul fiqhiyah dari juz satu sampai selesai, aku mampu beli, fathul wahab aku mampu beli, nah giliran fiqh al islami ini, belum beli.

Fiqh yang sekitar 10 jilid, alias 10 kali besarnya fathul wahab, atau kalau belum jlas lihat aja deh di google, memang sih harganya dulu cuman 500an, tapi mata uang Mesir, namun karena mahasiswa kita pakai konsep mudah, praktis dan hemat.

Mungkin belum semua aku baca, namun aku sering acak-acak sesuai kebutuhan, bukan malas loh yach, didalamnya terdapat pandangan 4 madzhab plus madzhab yang lain lagi, jadi tinggal anda mau ikut yang mana?.

Namun perlu diingat jangan sampai anda bermain-main dengan loncat sana-loncat sini dalam bermadzhab, kata beliau itu tidak boleh.

Pada suatu kesempatan saya mendapat kesempatan untuk ikut menjemput, jadi yang menjemput bukan saya, saya cuman ikut penjemputnya menjemput beliau, alhamdulillah sampai masuk bandara, begitu terlihat wajah beliau, sebagai santri yang suka mencium tangan kiyai, tentu yang ini lebih harus, dan ternyata profiling saya mendadak berubah.

Beliau ramah, siapa aja yang mau foto disilahkan, siapa yang menyalami beliau ulurkan tangan, humoris dan ternyata tidak tegang.

Ada satu kata yang diucapkan ketika ada seorang CS bandara ikut bersalaman, beliau berkata : " Tuhibbul Ulama?" kamu suka dengan ulama?

Itu pada orang yang tidak dikenalnya, beliau tidak memilih-milih, apalagi sama yang kenal, MasyAllah, aku jadi inget kyai-kyai salaf, hafal nama muridnya, tahu keilmuannya, serasa rindu saya dengan guru-guru yang dulu juga seperti itu.

Profesor Doktor Wahbah Zuhaili, memang benar-benar sesuai dengan titelnya, dalam perjalanan menuju hotel saya sengaja mencecar dengan banyak pertanyaan, diantaranay tentang sholat dalam kendaraan, beliau bilang sholat dalam kendaraan itu hanya dengan isyarat saja, dan itu untuk menghormati waktu sholat, dan sesampainya di tempat yang bisa untuk melakukan sholat kita harus mengulangi, kemudia saya tanya lagi, apakah niatnya qodloan atau adaan? Beliau menjawab, niatnya iadatan.

Kemudian aku tanya lagi tentang jamak dan qoshor, bolehkah kita menjamak sholat dan mengqoshornya jika kita telah sampai rumah tujuan? Jika kamu berniat iqomah, maka tidak boleh, tapi kalau tidak berniat iqomah boleh, dan beliau menambahkan lihatlah di al Fiqh al Islami wa Adillatuh.

Aku jadi ingat sebuah kata : syetan itu lebih takut pada faqih fuqaha, ketimbang pada ahli ibadah, berbanding 1000 kali. Untuk mengganggu sholatnya orang ahli fiqh itu lebih sulit dibanding mengganggu orang yang ahli ibadah bahkan sampai dahinya hitam, namun tak ngerti banyak tentang fiqh.

Maka ilmu tanpa amal perbuatan adalah kegilaan, sementara ibadah tanpa ilmu adalah kehampaan yang sia-sia.

Tebet, Kamis 18 Maret 2010

1 komentar:

  1. so sweet experience....
    sya juga sempet ngrasain ademnya deket orang alim(baca:syaikh wahbah)apalagi makan apel bekas gigitannya beliau tadz....hehehe

    BalasHapus

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer