Telah Kering Tinta Itu (2)
Oleh : Muhammad Muallim
Beberapa pembaca mungkin ada yang tidak sepakat jika seseorang dianggap tidak punya pilihan untuk hidup, mungkin hal itu perlu penulis jelaskan disini. Dalam hidup memang banyak pilihan, tetapi untuk hidup tidak ada pilihan.
Bagaimana ada pilihan untuk hidup? Kita hidup ini pilihan Allah, untuk hidup sesuai masa, raga, dan waktu kembali yang sudah ditentukan tanpa ada pertimbangan dari kita, bahkan kita sadar kalau kita hidup ketika kita sudah masuk sekolah TK, karena sehebat-hebatnya kemampuan manusia hanya akan mampu mengingat kejadian paling awalnya saat masuk TK.
Kenapa penulis punya pikiran bahwa kita sebenarnya diminta untuk berkehidupan yang wajar, tidak terburu-buru, toh semua itu tidak merubah apa-apa, karena yang akan terjadi tetaplah sesuai dengan kehendak Allah.
Lihatlah kisah-kisah orang yang terges-gesa, mereka nggak akan merubah apa-apa.
Suatu hari penulis bepergian bersama kawan-kawan untuk menghadiri pernikahan seorang kawan, Jarak yang ditempuh lumayan jauh, dan membutuhkan berjam-jam untuk melewatinya, nah disaat pulang kawan saya ada yang mengemudi dengan grusa-grusu, alias tergesa-gesa.
Perjalanan memang sebagian dari adzab, namun saat itu menjadi dobel, soalnya kita yang jadi penumpang jadi dag dig dug der!, karena sang pengemudi ini belum mahir dan tergesa-gesa. Rencana mau tidur menjadi kacau.
Yang menjadi petikan bukanlah itu, namun ternyata waktu yang dibutuhkan malah lebih lama dibanding waktu keberangkatan yang standar dan bisa tidur nyenyak, dari situlah penulis berfikir percuma anda tergesa-gesa jika Allah berkehendak kita sampai tujuan pada waktu itu.
Aneh kan? Jalan tol tidak macet, kecepatan tinggi, namun tetap saja telat, sebab ternyata kawanku yang grusa-grusu itu belum hafal jalan tol, alisa ketika di perempatan dia salah ambil lajur, hingga salah lajur dan terus berjalan sampai ada putaran atau pintu keluar, untungnya terjebaknya di tol lingkar luar jadi pintu keluar dan putaran agak jauh, dan berlalulah kisah itu hingga akhirnya sampai tujuan akhir dengan waktu yang lebih lama.
Kita harus cepat dalam melakukan sesuatu, namun tak boleh tergesa-gesa, kita boleh mendidik anak dengan cepat tapi tak boleh tergesa-gesa, kita boleh membuat pesantren cepat, tapi jangan tergesa-gesa, karena ketergesa-gesaan hanya membuang umur.
Membaca qur'an boleh cepat, tapi tidak boleh tergesa-gesa, sebagaimana firman Allah saat menegur Nabi Muhammad : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu , dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."QS.20:144
Allim
Sabtu, 16 Januari 2010
Oleh : Muhammad Muallim
Beberapa pembaca mungkin ada yang tidak sepakat jika seseorang dianggap tidak punya pilihan untuk hidup, mungkin hal itu perlu penulis jelaskan disini. Dalam hidup memang banyak pilihan, tetapi untuk hidup tidak ada pilihan.
Bagaimana ada pilihan untuk hidup? Kita hidup ini pilihan Allah, untuk hidup sesuai masa, raga, dan waktu kembali yang sudah ditentukan tanpa ada pertimbangan dari kita, bahkan kita sadar kalau kita hidup ketika kita sudah masuk sekolah TK, karena sehebat-hebatnya kemampuan manusia hanya akan mampu mengingat kejadian paling awalnya saat masuk TK.
Kenapa penulis punya pikiran bahwa kita sebenarnya diminta untuk berkehidupan yang wajar, tidak terburu-buru, toh semua itu tidak merubah apa-apa, karena yang akan terjadi tetaplah sesuai dengan kehendak Allah.
Lihatlah kisah-kisah orang yang terges-gesa, mereka nggak akan merubah apa-apa.
Suatu hari penulis bepergian bersama kawan-kawan untuk menghadiri pernikahan seorang kawan, Jarak yang ditempuh lumayan jauh, dan membutuhkan berjam-jam untuk melewatinya, nah disaat pulang kawan saya ada yang mengemudi dengan grusa-grusu, alias tergesa-gesa.
Perjalanan memang sebagian dari adzab, namun saat itu menjadi dobel, soalnya kita yang jadi penumpang jadi dag dig dug der!, karena sang pengemudi ini belum mahir dan tergesa-gesa. Rencana mau tidur menjadi kacau.
Yang menjadi petikan bukanlah itu, namun ternyata waktu yang dibutuhkan malah lebih lama dibanding waktu keberangkatan yang standar dan bisa tidur nyenyak, dari situlah penulis berfikir percuma anda tergesa-gesa jika Allah berkehendak kita sampai tujuan pada waktu itu.
Aneh kan? Jalan tol tidak macet, kecepatan tinggi, namun tetap saja telat, sebab ternyata kawanku yang grusa-grusu itu belum hafal jalan tol, alisa ketika di perempatan dia salah ambil lajur, hingga salah lajur dan terus berjalan sampai ada putaran atau pintu keluar, untungnya terjebaknya di tol lingkar luar jadi pintu keluar dan putaran agak jauh, dan berlalulah kisah itu hingga akhirnya sampai tujuan akhir dengan waktu yang lebih lama.
Kita harus cepat dalam melakukan sesuatu, namun tak boleh tergesa-gesa, kita boleh mendidik anak dengan cepat tapi tak boleh tergesa-gesa, kita boleh membuat pesantren cepat, tapi jangan tergesa-gesa, karena ketergesa-gesaan hanya membuang umur.
Membaca qur'an boleh cepat, tapi tidak boleh tergesa-gesa, sebagaimana firman Allah saat menegur Nabi Muhammad : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu , dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."QS.20:144
Allim
Sabtu, 16 Januari 2010
kalau saya tergesa2, bukankah itu juga sudah trmasuk ketetapan tuhan?
BalasHapusbenar, tapi ketentuan itu bisa kita rubah. karena ketentua Tuhan bagi manusia ada 2, bisa dirubah, dan tidak bisa dirubah
BalasHapus