Yang Kering Bisa Dihapus
Oleh : Muhammad Muallim
Seseorang berkata "bukankah ketergesa-gesaan yang terjadi adalah ketentuan Tuhan?". Hal demikian terjadi setelah membaca artikel "Telah Kering Tinta itu", bagaimana menurut pembaca menjawab hal itu?
Jawaban penulis : "Benar, tapi ketentuan itu ada yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah"
Hal demikian akan bersinggungan dengan tema takdir, dimana konsep takdir dalam Islam adalah:
Taqdir berarti kepastian atau ketentuan. Yaitu suatu ketentuan yang telah ditetap Allah SWT kepada setiap hambaNya. Ketentuan ini tidak mengikat terhadap apapun juga, cukuplah dengan kehendak Allah maka itu akan terjadi dan rangkuman isi takdir ini sudah selesai pada zaman azali pada saat kitab Lauh Mahfudz dan sudah tertulis di dalamnya perkara-perkara apa saja yang akan menimpa tiap makhluknya bahkan sampai penentuan apakah ia termasuk penghuni surga atau neraka ( Alias Telah Kering Tinta Itu).
Ada yang namanya Taqdir Mubram yaitu suatu ketentuan yang bersifat pasti dan tak dapat dirubah oleh siapapun, seperti : Manusia pasti mati
dan ada yang namanya Taqdir Muallaq, yaitu suatu ketentuan berdasarkan situasi dan kondiri, seperti : Kalau seseorang itu rajin belajar, maka ia akan pandai, tapi jika ia malas, maka ia akan bodoh. orang yang rajin bekerja, ia akan kaya, tapi yang malas berusaha, ia akan miskin, Manusia yang tergesa-gesa akan tertunda atau terhalang mendapat sesuatu.
Namun perlu digarisbawahi, orang belajar tak mesti pinter, orang bekerja tidak mesti kaya, orang tergesa-gesa tidak mesti mebuang umur (tergesa-gesa membayar hutang lebih baik), namun secara logis dan mayoritas hal demikian sesuai dengan konsep diatas.
Dan segala takdir itu bisa dirubah dengan takdir, alias Allah bisa menghapus catatn yang tintanya sudah kering, untuk sebuah catatan takdir yang lain.
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan , dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab .QS.13:39
Dan biasanya hal demikian kita lakukan permohonan penghapusan itu pada nisfi sya'ban, dengan membaca yaasiin 3 kali, dan sebagainya, sudahkah anda melakukan hal tersebut dalam hidup anda?
Selagi takdir itu muallaq, maka manusia punya kontribusi untuk menentukan arahnya.
Allim
Senin, 18 Januari 2009
Oleh : Muhammad Muallim
Seseorang berkata "bukankah ketergesa-gesaan yang terjadi adalah ketentuan Tuhan?". Hal demikian terjadi setelah membaca artikel "Telah Kering Tinta itu", bagaimana menurut pembaca menjawab hal itu?
Jawaban penulis : "Benar, tapi ketentuan itu ada yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah"
Hal demikian akan bersinggungan dengan tema takdir, dimana konsep takdir dalam Islam adalah:
Taqdir berarti kepastian atau ketentuan. Yaitu suatu ketentuan yang telah ditetap Allah SWT kepada setiap hambaNya. Ketentuan ini tidak mengikat terhadap apapun juga, cukuplah dengan kehendak Allah maka itu akan terjadi dan rangkuman isi takdir ini sudah selesai pada zaman azali pada saat kitab Lauh Mahfudz dan sudah tertulis di dalamnya perkara-perkara apa saja yang akan menimpa tiap makhluknya bahkan sampai penentuan apakah ia termasuk penghuni surga atau neraka ( Alias Telah Kering Tinta Itu).
Ada yang namanya Taqdir Mubram yaitu suatu ketentuan yang bersifat pasti dan tak dapat dirubah oleh siapapun, seperti : Manusia pasti mati
dan ada yang namanya Taqdir Muallaq, yaitu suatu ketentuan berdasarkan situasi dan kondiri, seperti : Kalau seseorang itu rajin belajar, maka ia akan pandai, tapi jika ia malas, maka ia akan bodoh. orang yang rajin bekerja, ia akan kaya, tapi yang malas berusaha, ia akan miskin, Manusia yang tergesa-gesa akan tertunda atau terhalang mendapat sesuatu.
Namun perlu digarisbawahi, orang belajar tak mesti pinter, orang bekerja tidak mesti kaya, orang tergesa-gesa tidak mesti mebuang umur (tergesa-gesa membayar hutang lebih baik), namun secara logis dan mayoritas hal demikian sesuai dengan konsep diatas.
Dan segala takdir itu bisa dirubah dengan takdir, alias Allah bisa menghapus catatn yang tintanya sudah kering, untuk sebuah catatan takdir yang lain.
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan , dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab .QS.13:39
Dan biasanya hal demikian kita lakukan permohonan penghapusan itu pada nisfi sya'ban, dengan membaca yaasiin 3 kali, dan sebagainya, sudahkah anda melakukan hal tersebut dalam hidup anda?
Selagi takdir itu muallaq, maka manusia punya kontribusi untuk menentukan arahnya.
Allim
Senin, 18 Januari 2009
assalamu'alaikum.
BalasHapusafwan, persoalan taqdir muallaq dan mubram ini rujukannya dari kitab apa ya?
dan iya, taqdir yang dimaksud di tulisan ini apakah yang sudah terjadi atau yang belum terjadi?
yang umum, kalau tidak salah ada dua pendapat antara taqdir dan qadla. :)