24 Desember 2007

Ketika Aku Tergoda


Ketika Aku Tergoda
Oleh : Mochammad Moealliem

Sebagai manusia tentu punya sifat untuk menyukai sesuatu yang lebih bagus dari yang telah ada sebelumnya, dan sikap seperti itu biasanya akan membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Dalam pembahasan kali ini akan membahas kisah pengorbanan yang kemudian diabadikan menjadi hari raya qurban.

Orang-orang yang tergoda, mereka itulah lakon yang penuh pengorbanan, Adam tergoda oleh Hawa dan melupakan pesan Allah, Yusuf tergoda Zulaikha, Sulaiman tergoda Bilqis, Dawud tergoda kupu-kupu emas dan masih banyak lagi catatan orang-orang yang tergoda oleh lawan jenisnya, termasuk penulis dan pembaca tentu juga pernah tergoda pada lawan jenis yang lebih cakep, lebih pinter atau bahkan lebih kaya, akibat dari itu akan timbul hati yang mendua dengan selimut dilema, dan apa yang akan terjadi selanjutnya tentunya variatif sesuai kadar keimanan masing-masing.

Bukan hanya pada lawan jenis orang biasanya tergoda, namun juga pada anak kesayangannya manusia bisa tergoda, apalagi telah begitu lama tak memilikinya, maka tak heran banyak orang harus berkorban yang sangat berat demi anaknya, cinta manusia pada anaknya terkadang membuat mereka lupa pada Allah, hal itulah yang mungkin terjadi pada Ibrahim ketika dikaruniai seorang anak diawal mulanya. Dimana lama sebelumnya mereka tak mendapatkan putra dari perkawinannya yang begitu lama.

Konon Ibrahim setelah mengalami ujian dibakar oleh Namrud akibat kecerdikannya berbicara, ketika ditanya "wahai Ibrahim apakah engkau yang memenggal kepala para berhala?" Ibrahim dengan cerdiknya menjawab "tanya aja tuh yang paling besar, goloknya kan dia yang bawa". Dan memang sebelum kelahiran Ibrahim ahli nujum raja namrud punya prediksi akan ada orang yang menghancurkan kerajaannya, tak jauh dengan kisah Musa, namun bedanya Ibrahim tidak dihanyutkan di sungai, tapi disembunyikan di goa dan ayah ibrahim adalah pembuat berhala, konon dekat dengan istana.

Setelah Namrud ketakutan dengan lahirnya orang yang akan menghancurkan kekuasaannya maka seluruh wilayah kerajaannya ditaftis (digeledah) dan diumumkan pada rakyatnya, dilarang menggauli istrinya dalam tahun itu dan semua yang hamil ditangkap. Konon ayah ibrahim, lupa atas pesan raja namrud untuk tidak menggauli istrinya, dan beberapa saat kemudian ada perceraian antara Azer (ayah ibrahim) dengan ibunya ibrahim, karena sang ibu juga tahu pengumuman raja, maka sang ibu lari kegunung dimasa hamil tua hingga melahirkan, setelah melahirkan sang ibu kembali ke kampungnya, sementara Ibrahim ditinggal didalam goa sendirian.

Suatu ketika Azer bertanya pada ibu Ibrahim "dimana anak yang kau lahirkan?' ibunya menjawab "disuatu tempat dan mati" mungkin waktu itu bohong untuk menyelamatkan nyawa seseorang tidak berdosa. Dan dengan jawaban seperti itu Azer cukup tenang, sebab kalau hidup Azer pun akan kena hukuman dari kerajaan.

Didalam goa, Ibrahim tumbuh dengan sistem diluar kebiasaan para manusia, pertumbuhan satu hari seperti satu minggu, satu minggu seperti satu bulan, dan satu bulan seperti satu tahun. Ibrahim sendirian sebab sang ibu tak akan berani kesana-kemari yang membuat orang curiga. Maka tak heran kalau penulis punya analisa kenapa bayi suka mengisap jempolnya sendiri, mungkin Ibrahim minumnya dari situ ketika di goa. Maka dengan sistem yang lempit waktu (thoyyul waqt) itu, Ibrahim hanya bertahan dalam goa selama 15 bulan berarti umur ibrahim saat itu 15 tahun, sebab satu bulan sama dengan satu tahun.

Maka tatkala keluar dia melihat bintang, dan mengira itulah tuhan yang memberinya makan selama ini, namun setelah itu tampak rembulan, lalu da berkata "itulah tuhan, kerena lebih besar", namun setelah itu bulan terbenam dan terbit matahari, maka dia berkata, "aku tidak suka tuhan yang bisa hilang", Ibrahim mencari tuhannya yang selama ini menghidupi dirinya dalam goa, hingga akhirnya menemukannya bahwa tuhannya adalah Allah tuhan semesta alam.

Singkat cerita Ibrahim menemukan keluarganya, sebagai anak tentu harus berbakti pada orang tuanya, hingga suatu saat dialog, dan mungkin terjadi perbedaan pendapat antara keduanya, maka ayahnya bilang "ikutlah aku nanti di hari raya" (hari raya kaum namrud) akhirnya Ibrahim ikut dan tahu banyak berhala yang selama itu diesmbah kaumnya, kayaknya dulu dikasih sesajen juga, maka suatu ketika ibrahim bercanda dengan sinis "hei berhala, kenapa kamu nggak makan?" hingga pada saat sudah sepi ibrahim memenggal kepala berhala-berhala itu dan disisakan satu yang paling besar, kemudian kapaknya dikalungkan pada berhala yang besar itu.

Akhirnya sang raja Namrud kebakaran jenggot dan mengutus para intelejen menemukan pelaku pengrusakan, hingga Ibrahim menjadi tersangka, (mungkin itu jadi tradisi arab sekarang, sistem tangkap dulu, interogasi belakangan) sebab selama itu hanya ibrahim yang sinis pada berhala, akhirnya dalam sidang itu ibrahim menjawab dengan cerdiknya diantaranya "tanya aja tuh yang paling besar" dan tentunya masih banyak kecerdikan dalam menjawab pertanyaan yang ada. Hingga akhirnya sang raja makin marah dan memutuskan untuk membakar Ibrahim.

Ketika hendak dibakar, ada malaikat yang menemui Ibrahim dan berkata "apa kamu butuh bantuanku?" lalu ibrahim menjawab "adapun kepadamu wahai malaikat, aku tidak butuh", konon malaikat itu wadul (ngadu) pada Allah sebelum menawarkan bantuannya pada Ibrahim, dan pesan Allah pada malaikat itu "kalau dia minta padamu maka tolonglah, tapi kalau dia tidak minta padamu, biarkan saja, karena itu urusanKu", hingga Allah berfirman "ya naru kuwni bardan wa salaman" wahai api jadi dinginlah kamu dan aman atas Ibrahim. Konon kalau tidak ada perintah salaman, api akan membekukan Ibrahim.

Itu kisah Ibrahim muda, sekarang kita pindah kisah Ibrahim yang tergoda, tapi bukan tergoda cewek, meskipun dia punya dua istri itu karena dapat hadiah dari fir'aun raja Mesir waktu itu, dan konon Ibrahim nggak mau menggauli hajar (budak perempuan hadiah dari fir'aun) hingga akhirnya Sarah menyuruhnya barangkali dengan Hajar akan punya anak.

Ibrahim dan Sarah adalah orang yang taat beribadah, dan dalam doanya memohon dikaruniai seorang anak dan hal itu berlangsung lama, hingga akhirnya Sarah menyuruh Ibrahim menggauli Hajar, dan lahirlah Ismail, sebagai anak yang pertama bagi Ibrahim yang telah dirindukan sejak lama, tentu kebahagian melihat anaknya melebihi apapun, dan mungkin perhatiannya terkuras pada Ismail. Dan mungkin hal itu membuat Sarah mulai cemburu, hingga pada akhirnya Hajar dan Ismail harus berada di Mekah.

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan . Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".QS.7:189

Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.QS.7:190

Dari ayat ini bisa kita lihat bahwa anak ternyata bisa melupakan manusia terhadap Allah, mungkin hal itu terjadi juga pada Ibrahim, hingga akhirnya diuji oleh Allah untuk mengorbankan anaknya, siapakah yang akan dipilih oleh Ibrahim, adakah dia memilih Allah dan melaksanakan perintah itu atau memilih anak dan tidak melaksanakan perintah itu.

Kalau kita lagi punya anak yang menjadi kesayangan kita, tentu tak akan rela berlepas jauh, bahkan memukulnya pun eman (enggan) walaupun dia berbuat salah, apalagi disuruh mengorbankan, tentu kita tak akan mau, lha wong dipondokkan aja rasanya nggak enak karena jauh apalagi harus dikembalikan pada Allah.

Untungnya Ibrahim orangnya bijak, maka ditanyalah puteranya "Aku bermimpi disuruh menyembelih kamu, bagaimana pendapatmu nak?" lalu ismail menjawab "kalau memang itu perintah Allah, lakukan saja ayah". Itulah sikap bijak antara ayah dan anaknya, yang mana jawaban seorang anak seperti itu sebenarnya makin memperberat rasa untuk berpisah.

Bagaimana tidak? Kalau saja Ismail bilang "jangan ayah, itu melanggar HAM" tentu Ibrahim punya alasan untuk menolak perintah menyembelihnya, dan dengan jawaban Ismail yang bijak itu, Ibrahim tak punya alasan lagi, kalau toh dia tak melaksanakan perintah tentu itu karena rasa cinta pada anaknya melebihi cinta pada Allah.

Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".QS.37:102

Perintah itu kelihatannya ketika ismail mulai baligh, falamma balagho (terjemahnya diatas berusaha) karena Ismail hidupnya di mekah dengan ibunya, maka ketka hendak disembelih diatas bukit, mereka bersama-sama menuju bukit untuk mengorbankan Ismail untuk Allah, sesampainya di Mina setiap orang diganggu syeitan untuk menggagalkan pengorbanan ini atas nama HAM, mulai dari ibunya, Ismail sendiri, juga Ibrahim, saking jengkelnya akhirnya pembisik itu dilempar dengan batu sebanyak tujuh kali, yang kini diabadikan menjadi ritual haji yaitu melempar jumrah.

Hingga akhirnya Ibrahim sampai dibukit dan pisau hendak diayunkan, maka kemudian malaikat turun membawa tiga ekor kambing sebagai ganti Ismail, dan hal ini membuktikan bahwa Ibrahim masih memilih Allah daripada anaknya, dan kambing itu termasuk kambing yang tidak mengalami kandungan, seperti halnya unta nabi sholeh, juga ularnya nabi Musa.

Begitulah hati manusia ketika tergoda, untuk membuktikan ketidak tergodaan harus dibayar dengan biaya yang sangat mahal, dan kisah ini berlaku jauh sebelum alqur'an turun, bahkan ayah nabi muhammad adalah putera kesayangan kakeknya, pun konon dia yang harus dikorbankan, hingga akhirnya harus diganti dengan 100 ekor unta, baca kisahnya di sejarah hidup nabi muhammad.

Orang tua akan selalu menyayangi puteranya melebihi sayangnya pada diri mereka sendiri, walaupun kadang seorang anak tak tahu balas budi. Maka tak heran jika ridlo mereka termasuk ridlo Allah, bahkan pintu surga dibawah telapak kaki Ibu, namun mungkin banyak ibu masuk neraka hanya demi menuruti putera kesayangannya. Maka tak heran jika pasangan hati, buah hati dan harta benda adalah fitnah yang kita suka, sekaligus sebuah soal yang harus kita tampakkan jawaban dalam sikap kita terhadap itu semua.

Alliem
Cairo, Senin 24 Desember 2007
Akupun pernah tergoda


2 komentar:

  1. mas..kok yang menggal kepala itu di katakan konon ya..padahal setahu saya yang ada di alquran itu waaqi'(benar-benar terjadi). sementara kalo konon kan ga pasti ...

    BalasHapus
  2. eh, maksud kata konon yang ku pakai karena aku nggak menyaksikan, kalau soal menyembelih itu memang tidak terjadi, cuma hendak saja, tapi tidak jadi disembelih

    BalasHapus

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer