05 Agustus 2008

Sunnah-sunnah Yang Terlewatkan

Sunnah-sunnah Yang Terlewatkan
Oleh : Mochammad Moealliem

Penulis kaget ketika dituduh membenci jenggot, katanya meninggalkan sunnah, untuk itu penulis kali ini akan menyampaikan sunnah-sunnah yang mungkin belum dilakukan oleh mereka, juga penulis secara sempurna. Bagi penulis sunnah tidak memaksa, sebab dalam terma hukum saja sunnah itu bukan hal yang wajib.

Tulisan yang saya sampaikan disini bukanlah segudang sunnah secara komplit, sebab sunnah terlalu banyak, baiklah akan saya sampaikan beberapa daftar sunnah, yang mungkin sebagian orang menganggap sunnah hanyalah memelihara jenggot.

1. Membaca istigfar setiap hari 70 kali, (Hr Bukhari 5832)

5832 - حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
(HR.Abi dawud 4496)
4496 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ وَهَذَا حَدِيثُ الْهَمْدَانِيِّ وَهُوَ أَتَمُّ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ جُلَيْدٍ الْحَجْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمْ نَعْفُو عَنْ الْخَادِمِ فَصَمَتَ ثُمَّ أَعَادَ عَلَيْهِ الْكَلَامَ فَصَمَتَ فَلَمَّا كَانَ فِي الثَّالِثَةِ قَالَ اعْفُوا عَنْهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ سَبْعِينَ مَرَّةً
(HR.Sunan Tirmidzi 3182)
3182 - حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ { وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ } فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ سَبْعِينَ مَرَّةً قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَيُرْوَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَيْضًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ وَرَوَاهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Hadith yang serupa bisa anda cari di, Sunan Ibnu majah, 3806, 3807, Musnad ahmad, 7461, 8137 Shohih Ibnu Hibban, 926, 927

2. Membaca Istigfar setiap hari 100 kali
3. membaca la ilaha illa allah…dst. Setiap hari 100 kali (Muatho 437, Bukhari 3050)
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
4.Membaca Tasbih setiap hari 100 kali (muatho 438)
5.Menyebut Allah dalam hati setiap waktu (Muslim 4870, 1294)
6. Bertaubat setiap hari 100 kali (muslim 4871)
7. Membaca Tasbih disetiap pagi dan setiap sore masing-masing 100 kali (Muslim 4858)
8. Membaca Yasin buat jenazah (Abi Dawud 2714, Musnad Ahmad 19416, 19427)
9. Ziarah qubur (Nasai 2010)
10. Memberi makan orang miskin
11. Membaca tahlil untuk jenazah (Muslim 1523, 1524)
12. Sholat dhuha, sholat malam, sholat rawatib.
13. Mandi
14. Gosok gigi atau siwakan
15. Makan dengan jari
16. Menikah
17. Belajar
18. Membaca qur'an
19. Menyebarkan kedamaian (salam)
20. Berkata baik atau diam

Dan masih banyak kesunahan yang tak akan mampu penulis sebutkan, hanya saja sebagian dari kita tak tahu, karena keterbatasan pengetahuan, hingga yang terjadi sementara adalah taqlid pada seseorang yang dianggap patut, akan tetapi hal itu pun tetap memiliki nilai ibadah, akan tetapi mengetahui dan mampu melaksanakan adalah lebih baik.

Ingatlah bahwa melakukan kesunnahan adalah kesempatan tambahan untuk beribadah, namun janganlah memburu kesunnahan hingga menomorduakan kewajiban, dalam istilah jawa "mburu uplik, kilangan obor" Memburu lilin kehilangan obor.

Seorang sahabat pernah mengeluh dengan benyaknya kesunahan nabi, sebab dia merasa tidak akan mampu meniru nabi, apalagi orang zaman sekarang, meskipun mereka mengaku ansor sunnah (penolong sunnah), tentunya tak akan mampu melakukan seperti nabi, setiap muslim boleh memilih kesunahan yang ada, sesuai kemampuannya, kalau belum mampu memelihara jenggot karena khawatir riya, atau karena istrinya tidak suka misalnya, demikian juga jika belum mampu melakukan sholat malam, karena khawatir diwaktu kerja pagi harinya akan ngantuk, kalau belum mampu memberi makan orang miskin, sebab dia sendiri masih miskin, maka lakukanlah yang kita mampu dan janganlah mengatakan orang yang belum mampu saat ini adalah tak akan mampu dimasa selanjutnya.

HR.Bukhari 19
19- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنْ الْأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا

Bahwa sesungguhnya setakwa-takwanya umat islam, dan yang paling tahu tentang Allah adalah nabi Muhammad, maka janganlah kita merasa lebih bertakwa ketika kita merasa mampu melaksanakan beberapa sunnah, yang kadang kita pun meninggalkannya. Jika makan dengan jari, serta melumat jari-jemari setelah makan berakhir, terasa tak sesuai dengan zaman modern, bukankah demi menghormati tamu, kita makan dengan sendok lebih baik. Jika memelihara jenggot membuat kita dianggap teroris, bukankah tidak memelihara jenggot lebih menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat bagi semesta alam?

Apakah sunnah memeliharanya hilang? Tentu tidak, jenggot selalu tumbuh dan berkembang, kesempatan melakukan kesunahan masih terbuka, untuk apa memaksa kesunahan dengan mengharamkan memotongnya? Seperti yang dikarang seorang yang memaksakan sebuah kesunahan, misalnya kitab, tahrimu halqi lihay, anda bisa simak pada tulisan saya sebelumnya di blog saya.

Alliem
Cairo, 05 Agustus 2008
Sunnah adalah pilihan bukan paksaan


1 komentar:

  1. assalamu'alaikum...
    Menurut ana tulisan anda lebih cenderung kepada amalan dan kebiasaan orang indonesia selama ini dengan lebih melakukan hal2 yang selama ini dianggap bid'ah daripada hal2 yang lebih pokok dalam agama,alias anda lebih cenderung kpd hal2 yang bid'ah,walaupun ini anda anggap baik yang selama ini masih dipertentangkan dan anda tidak bisa memberi pemahaman yang hak kepada umat,wassalam.

    BalasHapus

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer