07 November 2007

Antara Berbohong dan Flu Burung

Antara Berbohong dan Flu Burung
Oleh : Mochammad Moealliem

Peace be upon you

Indonesia adalah negara yang berpenduduk lebih dari 200 juta, meskipun tsunami menggoncang dan menenggelamkan beberapa pulau, gempa bumi sudah membelah daratan beberapa pulau, banjir sudah menyeret ratusan bahkan ribuan kekayaan yang tak terhitung, busung lapar sudah membunuh kader bangsa yang sehat, flu burung sudah menjadi juara pertama jumlah korban meninggal akibatnya.

Memang orang Indonesia berbeda dengan orang lain, belum puas dengan hal-hal yang memperpuruk reputasi bangsa dari pandangan luar negeri terhadap kemakmuran bangsa kita, masih saja kita bangga dan tertawa dengan keras, masih saja kurang puas menjadi juara dalam segala bencana, kemudian dalam masalah-masalah pemahaman agama pun meraih juara dengan membuat isu-isu agama yang baru dengan pemahaman yang sesuai pikiran mereka yang masih tidak pasti benar, kemudian mereka-reka ayat suci sebagai pembenar atas apa yang dia agung-agungkan, dengan tafsir-tafsir yang mereka pelajari dari orang-orang non muslim yang tak lepas dari tendensi yang sangat jelas kita rasa akibatnya meskipun tak mampu kita deteksi siapa sebenarnya musuh kita.

Hanya berkutat untuk membuat wacana yang di beli dengan harga mahal oleh mereka yang sangat membenci Islam, alangkah murahnya harga agama bagi mereka sehingga akan berbicara demi sebuah tujuan yang hanya akan memuaskan akal mereka secara materi, Beramai-ramai membuat ayat baru dan membuang ayat-ayat suci dengan tudingan miring bahwa ayat itu telah dipelintir oleh para penerus nabi, dalam mengusai panggung politik masa itu, tak pernah berfikir seandainya ayat-ayat itu tidak dikodifikasi tentunya akan lebih parah dari apa yang kita takutkan.

Jika lembaga-lembaga pendidikan agama, sudah mulai tidak jujur dan tidak peduli terhadap agamanya, maka tak perlu lagi diperbanyak hal itu, sudah mencari nabi-nabi baru, wali-wali baru, dan lain sebagainya, bahkan sampai melegalkan hal-hal yang jelas bertentangan dengan ajaran yang dibawa para rosul, bahkan ada seorang mahasiswa muslim yang menerbitkan buku dengan judul "Tuhan,izinkan aku jadi pelacur", bagi yang dekat dengan isu itu saya mohon koreksi jika kurang tepat.

Menurut apa yang saya dengar mereka berpendapat bahwa menjadi pelacur adalah lebih mulia, entah karena terlalu sering melakukan hal seperti itu dengan sukarela atau ada hal lain yang menjadikan mereka beranggapan bahwa pelacur lebih mulia, karena lebih menghargai kehormatan mereka dengan nilai tukar uang, dari pada yang hanya gratisan atas nama cinta.

Jika kaum Luth dimusnahkan karena tak bisa hidup berdampingan dengan wanita, mungkin para homoseksual masa sekarang akan lebih leluasa dalam menanti kemusnahan mereka karena umat saat ini tidak di balas secara langsung seperti zaman dulu, tapi perlu diketahui bahwa tuhan berkuasa terhadap apa yang dikehendaki, dan percaya atau tidak itu urusan anda, tunggulah masanya.

Tidak sulit bagi Allah untuk mengurangi jumlah penduduk bumi ini dengan waktu yang singkat, lihatlah betapa tsunami merenggut ribuan nyawa, tanah longsor, dan sebagainya, mungkin Allah memberi adzab terhadap bangsa Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar didunia namun dipenuhi dengan muslim-muslim yang tak bisa jujur pada dirinya sendiri, dan ketika manusia sudah tidak jujur pada dirinya sendiri maka tidak akan jujur pada yang lain, tentu hal ini akan menimbulkan bencana yang tak berujung.

Jujurlah jika kamu takut terhadap adzab Allah dan tak perlu berbohong dengan menekuk ayat-ayat suci, sebab hal itu tidak akan menolong dari adzabNya kecuali hanya sekedar membebaskan dosa anda dari pandangan manusia, If'al ma si'ta fainnaka majziun, lakukanlah apa yang kau ingin lakukan, sebab kamu akan menuai hasilnya, dan saya terbebas dari apa yang anda lakukan.

Alliem,
23 Februari 2006
"Berbohong lebih berbahaya dari flu burung"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer