07 November 2007

Awal bulan yang berbeda


Awal bulan yang berbeda
Oleh : Mochammad Moealliem

Ada yang beda dengan 1 ramadhan dan 1 syawal, dalam artian antara di Mesir dan di Indonesia, jika di Indonesia kita bingung kapan awal puasa dan kapan hari raya di Mesir tidak seperti itu. Di Mesir sangat mudah menebak kapan hari raya atau kapan awal puasa asalkan punya kalender pasti tahu kapan hal itu terjadi sebab belum aku jumpai hal seperti di Indonesia yang berbeda-beda soal awal bulan.

Suasana hari raya pun beda sekali dengan di Indonesia yang semarak ramai, jalan penuh sesak para pemudik dan bermacam-macam kegiatan hingga terasa hari raya adalah sebuah pesta nasional yang penuh dengan kegembiraan, namun kalau kita di Mesir rasanya sepi-sepi aja, layaknya hari biasa hanya saja saat itu melakukan sholat pagi dan dihari biasanya tidak seperti itu..

Ramadhan bagi orang Mesir adalah bulan yang agung, bulan suci, bulan pengampunan, bulan taubat, dll sepanduk-sepanduk ajakan dakwah terpampang dimana-mana, bahkan ada semacam rambu-rambu jalan yang tak ku jumpai sebelumnya bertuliskan " la tansa dzikrallah" atau "udzkuru llah" , di hampir setiap masjid terpampang tulisan "maidaturrahman" atau buka bersama yang diberikan cuma-cuma oleh para pengelola masjid dari dana zakat yang terkumpul di masjid tersebut, menu yang mereka sajikan pun bermacam-macam dari yang biasa sampai yang istimewa hanya saja rasa masakannya berbeda dengan Indonesia.

Di akhir bulan ramadlan biasanya banyak musa'adah atau bantuan yang diberikan pada mahasiswa asing entah berupa uang maupun bahan-bahan makanan dan kadang pakaian bisa juga kitab dan lain sebagainya, namun tidak semua mahasiswa kebagian sebab yang kebagian hanya mereka yang waktu itu berada di lokasi, jika tidak dilokasi tentu tak akan kebagian, sebab jumlah mahasiswa asing di Mesir sangat banyak. kecuali kalo bantuan-bantuan tersebut di khususkan bagi mahasiswa Indonesia biasanya di bagi oleh PPMI organisasi induk mahasiswa indonesia di Mesir. Seperti terjadi diawal ramadlan kemarin dengan membawa paspor dan melihat daftar namanya di catatan kekeluargaan ( orda ) yang mereka ikuti setelah itu di beri satu paket berupa beberapa kilo beras, gula, teh, minyak goreng, yah lumayan untuk mengurangi anggaran belanja harian.

Memang lebaran di Mesir penuh dengan kerinduan akan tanah air, keluarga dan sanak family namun kita disini sedikit terobati oleh kegiatan yang diadakan pihak KBRI berupa Sholat ied bersama, entah bertempat di halaman KBRI atau kadang menyewa lokasi yang luas dan kita pun dijemput dari tempat kita menuju lokasi acara, di sana kita bertemu sesama orang-orang Indonesia baik yang mahasiswa maupun keluarga, menu yang disajikan bervariatif dari tiap daerah di hidangkan pokoknya terasa dech...... kalo Indonesia banyak modelnya.

Belom lagi ada open house bapak-bapak pejabat KBRI dan kadang kekeluargaan ada juga teman-teman sendiri pokoknya asal nggak malas muter-muter pasti dech ceria sedikit di hati, namun memang waktu terus maju dan sebentar lagi kita dihadapkan dengan ujian sementara diktat yang turun belum selesai kebaca semua, terpaksa mereka banyak mengurangi waktu keluar rumah, lebih baik baca buku katanya, daripada cuman cari hiburan, maklum bukunya tebal-tebal dan dobel tiap materi belom lagi bahasanya beda dengan jawa, wah pokoknya mumetz dech kalo nggak nabung kosa kata, belom istilah-istilah bayangin aja dech.

Kawan gimana lebaranmu disitu? pasti seindah bayanganku, wah itu aja dulu yeach lain waktu aku tulis lagi apa yang sedang dan telah terjadi dan ingatlah tulisan ini hanya sebatas apa yang aku tahu jadi belum bisa dikatakan benar.

terima kasih,

Alliem

akhir min ramadlan
Jum'at, 12 novenber 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer