07 November 2007

I Come to Azhar Not to Egypt

I Come to Azhar Not to Egypt
Oleh : Mochammad Moealliem

"Hafal Qur'an untuk saat ini bagus, tapi jangan sekedar hafal saja, nanti hanya nambah satu CD" Itulah salah satu pesan yang keluar dalam silaturahmi bersama Alumni Al Azhar dari Indonesia pada tanggal 13 April 2006 bertempat di parkir Kedutaan Besar Republik Indonesia Kairo Mesir, acara yang dikemas dengan model lesehan itu terasa akrab dihias warna langit yang terang oleh bulan juga lampu sekitar.

Indonesia hanya diambil 5 orang tokoh oleh Al Azhar untuk mengikuti multaqo al awal likhirrijil Azhar ( Konferensi Pertama Untuk alumni Al Azhar ) sejak berdirinya baru pertama ini Azhar mengadakan pertemuan alumni meski nggak semuanya, undangan hanya berkisar 480 an orang dari seluruh dunia, biaya semua ditanggung Azhar bertempat di Hotel W Marriot, entah yang dimana, pokoknya bukan sekitar KBRI.

4 Tokoh malam itu berdialog dengan adik kelasnya ( kita-kita) selama kurang lebih dua jam, beliau adalah Prof.Dr.M.Quraisy Syihab.MA, Prof.Dr.Khuzaimah Tahido Yanggo.MA., Dr.KH.Abdullah Syukri Zarkasy.MA., Dr.Nursomad Kamba.MA. dan satu tokoh tidak bisa hadir karena tugas kenegaraan yaitu Prof.Dr.Alwi Syihab.MA. beliau hanya mengikuti pembukaan di konferensi dan menuju negara yang telah diagendakan.

Pesan-pesan pun mengalir begitu saja seperti arus aliran sungai nil yang berdekatan dengan KBRI, sebagai kakak kelas beliau berpesan pada adik-adiknya agar belajar yang bener, beliau pun bercerita sedikit tentang apa yang dibahas dalam konferensi, diantaranya masalah kemunduran Azhar dan bagaimana Azhar kedepan, serta dimana kiprah alumni yang beratus ribuan itu, jika pertahun ada 40.000 orang yang naik tingkat di Azhar namun kenapa kok belum mampu menterjemahkan islam kepenjuru dunia, ada apa dengan pelajar Azhar?

Pemikiran yang sedang diganrungi jiwa muda pun ikut terbahas dimalam itu, Kenapa pelajar muslim di perguruan tinggi Islam ada yang menggerogoti akidah Islam sendiri, kanapa kalah dengan perguruan tinggi kristen yang mampu mencetak pastor yang bisa menjelaskan dan membenarkan sesuatu yang jelas-jelas salah, kenapa ada dari kita memburamkan kebenaran yang jelas-jelas benar, tak luput masalah RUU APP kebanyakan para anti RUU APP punya kepentingan bisnis, dan kepentingan nafsu yang ada. Tak luput pembahasan tentang masa depan perguruan tinggi Islam di Indonesia, UIN, IAIN, IIQ semua tersebut dalam pembicaraan tokoh-tokoh itu.

Cepat pulang bagi yang sudah doktor", "jangan pulang sebelum jadi doktor", Apa yang kau cari di Azhar, Jangan kau hafal moqoror tapi kuasai bahasa arab, dan lain sebagainya, yang mengingatkan penulis agar belajar seperti mereka yang sekarang menikmati pahitnya belajar ketika seumur penulis, memang kita sering melihat orang yang sukses namun kita tak pernah menempuh seperti apa yang ditempuh orang yang kita pandang.

Mari kita pikirkan tujuan kita, untuk apa kita ke Mesir, Untuk apa kita ke UIN, untuk apa kita ke IIQ, untuk apa kita ke IAIN, untuk apa? Apa yang kita cari, pasti akan kita dapatkan, Cepat pulang.........jangan pulang.......Cari apa.......bawa apa.........untuk apa.........temukan jawabanya dan jangan kamu katakan pada semua orang, cukup ingat untuk dirimu sendiri.

Alliem
14 April 2006
belajar yuk..... sambil berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer