07 November 2007

Katakan Ini Jalanku !

Katakan Ini Jalanku !
Oleh : Mochammad Moealliem

Allah adalah dzat yang sempurna dan tidak kurang apapun, pembahasan kali ini tidak akan membahas sesuatu yang sempurna, sebab sesuatu yang sempurna tidak membutuhkan kritik konstruktif, saran, ide, dan lain sebagainya. kali ini akan membahas jalan menuju kesempurnaan, atau hal-hal yang menuju Dzat yang sempurna, meski pembahasan ini tidak akan bisa sempurna akibat keberadaan pembahas bersifat kurang dan lemah, dan segala yang dihasilkan dari yang bersifat kurang dan lemah, hasilnya adalah lemah.

Jalan menuju Allah atau bisa kita katakan "sabilillah" adalah sebuah jalan yang menyimpan segudang arti yang tak akan mampu secara benar kita memberikan tafsir atas hal ini, dan hanya yang berkatalah (Allah) yang akan menjelaskanya nanti setelah film seri kehidupan ini berakhir, sang sutradara akan menjelaskan cara pembuatan, dan maksud-maksud yang terkandung serta hal-hal yang lain.

Dimanakah jalan itu? tentunya sesuai aturan yang ada, kalau ingin pergi ke satu tujuan kita harus tahu jalan mana yang harus kita tempuh, atau minimal kita punya kira-kira yang tepat baik dari peta maupun dari sebuah cerita seseorang akan sebuah jalan menuju tujuan itu, atau alternatif lain kita ikut orang-orang yang tahu jalan itu, bukan terus mereke-reka sebuah jalan yang halus, lurus, mulus, dan sampai seperti khayalan otak kita, apalagi membuat jalan sendiri tentunya hal itu akan percuma seperti yang di singgung imam Ghozali dengan sebutan "orang-orang yang tertipu, merasa dekat padahal jauh, merasa benar padahal salah... dan banyak lagi seterusnya.

Jika dunia ini kecil maka pulau jawa lebih kecil lagi, tentunya Jakarta semakin kecil. Semua tak semudah yang terpikir dan tak seindah yang terkira. Jalan menuju Jakarta terlalu sulit bagi mereka yang tak pernah pergi ke jakarta, maka saya sarankan bagi yang kurang tahu tentang Jakarta, kalau pergi ke Jakarta bawa guide, biar sampai tujuan dengan aman, cepat dan tepat. Dan untuk mempercepat sampai tujuan gunakan sarana tranportasi yang ada, baik pesawat, kereta, ataupun bus.

Banyak jalan menuju Roma, namun apalah gunanya jalan itu bila tak pernah kita lewati, dan kita tetap saja duduk diam sambil berucap "banyak jalan menuju Roma" seperti orang yang berdzikir, toh sebanyak apapun kita ucapkan kalimat itu tak akan merubah tempat kita menjadi Roma. Banyak jalan menuju pernikahan, kita tak akan pernah sampai ke pernikahan jika kita tak pernah melewati jalan itu (untuk yang mau menikah carilah penunjuk jalan agar sampai tujuan). Banyak jalan menuju kesuksesan namun kita akan selalu rugi jika kita tak pernah melewati jalan kesungguhan, keuletan dan kesabaran.

Banyak jalan menuju Allah (sabilillah). Jalan yang lebar, luas dan tak terbatas. Kita telah berada di jalan ini, ingat kita sudah di jalan ini, namun adakah kita sudah bergerak ataukah masih saja duduk termangu sambil berharap jarak yang kita tempuh tiba-tiba menjadi dekat. Jawaban ada dalam diri kita dan tak perlu jawaban itu dikeluarkan.

Allah telah mengutus para penunjuk jalan agar mempermudah perjalanan dan sampai pada tempat tujuan pada waktu yang tepat, namun mereka masih saja duduk diam sambil berseru "Nabi Muhammad adalah gaetku", akan tetapi tak pernah bergerak untuk berjalan mengikuti langkahnya menuju tujuan, hanya semacam peserta penggembira yang nggak pengen keluar keringat.

Jangan menoleh dalam perjalanmu, sebab sekali anda menoleh maka perjalanmu akan tertunda, pikirkanlah tujuan utamamu biarkan saja hal-hal ditepi jalan itu tak mendapat perhatianmu, jika kamu pengen cepat sampai pada tujuan. Mungkin juga jika kita pengen cepat selesai kuliyah di azhar, jangan menoleh ke kanan dan kekiri biarlah semua itu menjadi sekedar tantangan kita, adakah kita mampu menahan ingin yang akan menunda perjalanan kita.

Alliem,
10 Oktober 2005
sekarang belajar, besok istirahat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer