07 November 2007

Bergeraklah Jika Kau Hidup

Bergeraklah Jika Kau Hidup
Oleh : Mochammad Moealliem

Mak jentit lolo lobah wong mati ora obah, yen obah medheni bocah, dan seterusnya itulah lagu kecilku dulu, bahwa orang yang mati tidak bergerak, kalau bergerak bisa menakuti anak-anak, jika kita bisa ambil ilmu bahwa orang mati jangan sampai bergerak dan orang hidup jangan sampai diam, sebab diamnya orang yang hidup tak beda halnya geraknya orang mati, bisa menakuti anak-anak.

Kehidupan alam raya ini selalu bergerak tanpa henti, peredaran planet-planet mengitari garis edarnya menjadikan kita menikmati adanya siang dan malam, menikmati bulan sabit juga bulan purnama, menikmati musim dingin dan musim panas bagi sebagian lokasi, menikamati main bola sambil hujan-hujan di daerah yang beriklim tropis, menikmati salju dibagian yang lain, dan semua itu tak lain karena adanya sebuah gerakan yang stabil dan teratur.

Gerak dalam bahasa arab adalah harakat, dan tentu kita sudah tahu betul untuk apa harakat itu, tidak lain adalah untuk memberi kehidupan pada hal-hal yang mati, huruf-huruf yang mati akan bisa dibaca dengan jelas ketika menempal padanya yang namanya harakat, meskipun banyak orang mampu membaca huruf-huruf mati tanpa harokat, namun bukan berarti harokat itu tidak ada akan tetapi sudah bisa dilihat dengan susunan kata tanpa memperlihatkan harakat yang ada.

Namun jika huruf itu tidak tersusun yang runtut saya yakin tidak akan mampu secara pasti memberi makna akan kata itu, anda tidak percaya mari kita coba dengan tiga huruf saja, ra', jim, lam, tida huruf itu adalah menjadi satu kata dalam bahasa arab, apakah makna dari susunan huruf itu? dan ketika saya menulis itu apakah anda tahu apa yang saya maksud dari maknanya? atau anda akan menjawab seperti ini.

Pertama, anda akan memberi makna dengan semua makna yang ada, bisa bermakna laki-laki, bisa juga bermakna kaki, bisa juga makna yang lain, namun jika disuruh menentukan maksud yang pasti anda menghindar karena itu mangandung banyak kemungkinan, dan setiap kemungkinan akan merubah makna, akhirnya anda menjadi orang yang selalu ragu dan selalu menunggu kemungkinan-kemungkinan dan anda tidak bergerak untuk menjadikan kehidupan pada kata dengan tiga huruf mati itu.

Kedua, anda akan memberi makna laki-laki dengan mengambil kemungkinan bahwa kata tersebut dengan harakat fathah pada huruf ra' dlomah pada jim dan dlomah double pada huruf lam, atau bisa dibaca rojulun, dengan dasar bahwa sesuatu yang tidak berharokat boleh dibaca sesuai kemauan kita jika tidak ada hal lain yang menunjukkan bahwa huruf itu bermakna lain, berbeda ketika sudah digabung dengan kata-kata yang lain maka harus mengikuti siyakul kalamnya.

Atau anda akan memberi makna kaki dengan perkiraan harakat kasrah pada ra' dan sukun pada jim serta dlomah doubel pada lam, yang bisa dibaca rijlun, atau anda akan memberi makna berjalan kaki, memperkokoh, memperkuat, yang berjalan kaki, sekawanan ikan, zaman, masa, kesengsaraan, kefakiran, dan lain sebagianya sesuai kemauan anda dengan dasar sama dengan diatas, namun ketika ada hal lain yang digabung secara otomatis makna kata itu mengikuti kaidah yang ada.

Seperti itulah gambaran kehidupan kita, ketika manusia itu bergerak maka akan bisa dibaca orang lain dengan jelas, dan ketika manusia itu diam juga bisa dibaca orang lain dengan memakai teori kedua, ketika kita menggerakkan lidah kita tentu akan bisa difaham orang lain, ketika kita gerakkan pena kita, tentu bisa dibaca orang lain, dan ketika kita gerakkan pikir kita, otak kita, kaki kita, tangan kita, hati kita, nadi kita, tubuh kita, pasti akan membedakan kita dengan sesuatu yang mati.

Laki-laki dan kaki juga makna-makna yang lain dari tiga huruf itu akan dapat dimengerti secara jelas ketika kita tahu harakatnya, yang membedakan laki-laki dan kaki hanyalah harakatnya, yang membedakan mar'ah (wanita) dan mir'ah (cermin) adalah harakatnya, jika perempuan diam saja maka tak ubahnya seperti cermin siapa yang berkaca dialah yang terlihat, terlebih dalam hal-hal yang urgen dimana diamnya seorang perempuan dihukumi sebagai setuju dengan spesifikasi tertentu, karena sesuatu yang diam bisa dimaknai sesuai yang memberi makna.

Haruskah kita mati dalam keadaan hidup, atau mati sebelum kita mati? tentu jawaban anda tidak, kecuali yang nggak mau menjawab karena diamnya adalah setuju, jika betul anda tidak mau mati sebelum mati maka jawablah tulisan ini dengan menggerakkan otakmu, pikirmu, tanganmu, penamu, lisanmu, dan apa saja yang bisa kau gerakkan agar aku bisa maknai bahwa kau hidup!!

Alliem,
21 Maret 2006
Aku ingin hidup meskipun aku mati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer