07 November 2007

Arba'ah Bass !!

Arba'ah Bass !!
Oleh : Mochammad Moealliem

Siang itu tuntas sudah ujian musim panas yang harus kulalui sejak 11 Mei 2006, yang jelas otakku boleh istirahat, setelah bekerja keras meski hal itu tak lepas dari koata kemampuan yang menjadi standar masing-masing individu. Mungkin kini bisa bebas nonton piala dunia yang sempat memotong jam belajar yang ku canangkan, meski kalau nggak nonton jam belajarku pun terpotong hal lain. Dan terkadang otakku terasa udah penuh dan nggak bisa diajak membaca ulang diktat yang tebal itu.

Kamis 15 Juni 2006, Adalah hari terakhir bagi aku dan kawan-kawan setingkat dan sejurusan, namun bagi kawan-kawan syariah belum selesai Al Qur'an syafawinya, berbeda dengan fakultasku yang menaruh safawi al qur'an di awal sebelum ujian tulis, memang begitulah Al Azhar yang mewajibkan kita tiap tahun hafal 2 juz, kalau udah tahun empat kita mesti hafal juz 1 sampai juz 8, lisan maupun tulis, dan 30 juz untuk siswa berkebangsaan arab.

Dalam tulisan ini penulis hanya ingin bagi-bagi cerita katika ujian di Al Azhar, ujian di Al Azhar berbeda dengan di UIN atau sejenisnya, ujiannya persis ujian di MMA BU, hanya saja satu minggu kita cuma 2 hari ujian ada juga yang tiga hari, jadi kalau per termin (semester) ada 8 mata kuliyah maka ujian kita selama satu bulan di tambah untuk ujian oralnya ( safawi).

Ujian dimulai pukul 10 pagi untuk musim dingin, dan pukul 9.30 untuk musim panas, waktu menjawab soal 2-3 jam, lembar jawaban sebanyak 12 halaman kertas folio, soalnya hanya sekitar 1-5 soal, namun penuh dengan anak soal, dilarang menjawab lebih dari yang ditanyakan, terkadang soalnya 4 disuruh jawab 3 saja, kalau dijawab semua malah disalahkan semua, sebab katanya fahmu sual nisful ijabah, faham apa yang ditanyakan adalah sebagian dari jawaban, berarti kalau nggak faham yang ditanyakan dijawabnya semua.

Dilarang membawa buku, Hp, juga sesuatu selain alat tulis, bila ketangkap basah bisa di skorsng dua tahun, atau nggak boleh ikut ujian selanjutnya, sebab kemarin aku lihat ada pengumuman yang ditempel bahwa fulan bin fulan dan fulan bin fulan lengkap dengan data identitasnya dilarang ikut ujian selanjutnya sebab main sms untuk minta tolong menjawab soal, pemberi dan peminta hukumnya sama, bahkan datang telat bisa diusir jika penjaganya doctor yang keras, setiap 25 orang diawasi satu penjaga.

Tidak diperkenankan masuk ruang ujian hingga 10 nenit dari waktu yang dijadwalkan, namun ada pengecualian bagi mahasiswa yang cacat, baik buta, cacat tubuh, dan sebagainya mereka boleh masuk sebelum waktu yang ditentukan, kawan-kawan biasanya berangkat pagi kemudian belajar di masjid sambil nunggu gerbang fakultas dibuka, ada juga yang belajar sepanjang taman kampus, uniknya orang-orang mesir juga lainya, suka rebutan masuk ketika polisi penjaga gerbang fakultas dibuka, jadi keliatan kayak anak kecil ghitcu.

Tubuh mereka cepat besar meski umurnya masih muda, wajah mereka lebih terlihat tua meski umur kita lebih muda, jiwa mereka masih kecil meski tubuhnya sebesar gajahmada, model pakaian mereka masih mirip model 45 orang Indonesia, meski nggak semuanya, rambut mereka rata-rata pendek hanya yang PeDe aja yang agak panjang, maklum, rambut mereka seperti mie di Indonesia dan rambut orang Indonesia mirip mie di Mesir.

Hampir tiap ujian aku selalu mendengar kata "Arbaah bass!!" atau empat saja, itu terjadi ketika seorang mahasiswa cacat dengan kursi rodanya hendak masuk gedung yang berlantai empatm dan tentunya membutuhkan orang yang mengangkatnya, dan dia boleh masuk sebelum waktunya, makanya kawan-kawan Mesir pada rebutan ngangkat kursi roda itu agar bisa masuk duluan, kemudian ada enam orang masuk bersama kawan yang cacat itu, lalu sang polisi bilang "arbaah bass" cukup empat orang yang ngangkat.

Pengumuman hasil ujian sekitar 50 hari setelah ujian termin dua ( musim panas) jadi satu tahun pengumumannya hanya sekali disekitar bukan juli akhir sanpai pertengahan agustus, jumlah mata kuliyahnya sekitar 16 – 20 matakuliyah tergantung fakultasnya, separoh ditermin satu separoh ditermin dua, ketika natijah (hasil ujian) diumumkan, maka akan ada istilah najah dan rosib, naik dan mengulang,.

Kategori naik adalah yang mendapat nilai rata-rata, mumtaz (istemewa), jayyid jiddan (baik sekali), jayyid (baik), maqbul ( cukup), manqul 1 ( ngulang 1 matakuliyah), mangqul 2, ( ngulang 2 mata kuliyah). Untuk yang mumtaz dan jayyid jiddan biasanya dapat hadiah baik dari Al Azhar, KBRI, juga yang lain, dari azhar biasanya dapat kitab se taksi, kalau ditaksir seharga 200 US dollar bahkan lebih.

Kategori rosib adalah kategori yang lepas dari kategori najah, kalau sudah ninggal 3 mata kuliyah maka ngulang satu tahun dengan matakuliyah itu saja, kalau empat begitu pula, dan seterusnya, untuk kalangan ini dapat hadiah lebih lama tinggal di Mesir, itung-itung tambah pengalaman, terkadang ada yang nggak kuat langsung pulang, ada juga yang stress, tapi ada juga yang biasa-basa aja.

Alliem,
Sabtu 24 Juni 2006
lagi nunggu natijah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer