12 November 2007

Cintailah Kekasihku

Cintailah Kekasihku
Oleh : Mochammad Moealliem

Pernahkah kiranya para pembaca berkata seperti judul yang saya tulis diatas? Kalau boleh penulis tebak, jarang sekali diantara pembaca berkata demikian, atau bahkan tidak ada yang akan berkata seperti itu kepada penulis, malahan bisa jadi pembaca akan berkata "Awas! kalau kau cintai kekasihku". Padahal kalau toh diantara pembaca bilang begitu kepada penulis, belum tentu penulis akan mencintainya, maklum penulis orangnya agak suka sedikit pilih-pilih.he he he.

Disisi lain seorang ibu akan berkata seperti judul diatas, bukan berarti menyuruh suaminya menikah lagi, akan tetapi cintailah kekasihku yang menjadi buah hatiku (anak) seorang ibu akan bangga jika anaknya dicintai orang banyak, entah karena cerdasnya, cantiknya, atau hal yang lain. Siapa saja yang mencintai anaknya, sang ibu akan mempermudah urusan mereka, misalkan jika butuh bantuan seorang ibu itu akan dengan cepat membantu orang-orang yang mencintai kekasihnya.

Cinta tak harus memiliki, begitulah kata banyak orang, dan memang cinta tak boleh memiliki, tetapi siap untuk dimiliki. Jika kamu mencintai seseorang bersiaplah untuk dimilikinya, maka kamu harus siap menjadi budaknya, contoh kecilnya seorang ayah yang mencintai anaknya yang sedang lucu-lucunya, maka tak ayal sang ayah bisa menjadi kuda yang akan ditungganginya. Huch menarik sekali kalau mau tersenyum sebab cinta. Kata pepatah arab man ahabba syaian fahuwa abduhu. Barang siapa mencinai sesuatu maka dia adalah budaknya.

Begitu pula cinta kepada Allah, orang-orang yang mencintai Allah akan sangat bahagia berkata "cintailah kekasihku" dan perlu diingat bahwa cinta adalah siap untuk dimiliki, bukanlah tepat seseorang mengaku mencintai Allah jika masih merasa memiliki, orang-orang yang mencintai Allah adalah mereka yang siap menjadi hamba-hambanya, seorang hamba adalah mereka yang melakukan tugas dengan ikhlas tanpa upah, namun akan bersyukur dengan apa saja yang diberikan Sang Tuan tanpa sebuah protes.

Orang-orang yang mencintai Allah tak ada bagi mereka rasa takut terhadap apapun, bahkan matipun tak takut, apalagi cuma kelaparan dan kemiskinan, karena bagi mereka, seperti itulah bukti cinta dan mereka tak punya apa-apa bahkan mereka milik Tuannya, hartanya adalah harta Tuannya.

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.( Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. " (QS.10:62-63)

Apa sih wali Allah itu? Wali adalah para kekasih Allah, bisa juga berarti wakil Allah[1], sebab kata wali adalah kata yang multi makna, namun akan bisa difahami jika kita tahu mufrod-jamaknya, dalam hal ini jamaknya kata wali adalah auliya'.

Siapa sih wali Allah itu? "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. "(QS.10:63)

Siapakah orang-orang yang beriman itu? "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. (QS. 32:15)Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. 32:16)Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 32:17)

6021- حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ كَرَامَةَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنِي شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ

(HR.Bukhari 6021)

Itulah fasilitas para kekasih Allah, barang siapa memusuhinya, sama saja memusuhi Allah. Seorang ibu pun akan memusuhi orang-orang yang memusuhi kekasih hatinya (anaknya), Seorang presiden akan memusuhi orang-orang yang memusuhi anak buahnya. Apalagi kita yang masih muda, tentu saja akan memusuhi orang-orang yang memusuhi kekasih kita.

Maka jika hendaknya kita ingin menjadi kekasihNya, kita harus mengambil media agar bisa dekat denganNya, diantaranya melakukan segala yang telah diwajibkan bagi kita, serta melakukan aktifitas tambahan, serta mencintai orang-orang yang mencintaiNya, dan yang pasti mencintaiNya melebihi cinta kita pada selainNya.

Orang-orang yang telah dibuat cinta kepada Allah (maaf karena manusia takkan bisa cinta kepada Allah tanpa izinNYA) maka dia akan menjadi wayang, ucapannya, pendengarannya, gerak tangannya, gerak kakinya, dan pandangan matanya adalah dari Sang Dalang. Mereka hanyalah media Sang Dalang, menyalahkannya sama saja menyalahkan sang dalang.

Kalau dijadiin lagu mungkin jadi begini:

Aku ini adalah diriMu
Cinta ini adalah cintaMu
Jiwa ini adalah jiwaMu
Rindu ini adalah rinduMu
Darah ini adalah darahMu

Tak ada yang lain selain DiriMu
Yang selalu ku puja
Ku sebut namaMu
Di setiap hembusan nafasku

Dengan tanganMu aku menyentuh
Dengan kakiMu aku berjalan
Dengan mataMu ku memandang
Dengan telingaMu aku mendengar
Dengan lidahMu aku bicara
Dengan HatiMu aku merasa

Begitulah sifat para kekasih Allah, tak ada yang dia suka kecuali Allah semata. Dan ketika Allah telah mencintainya maka dia akan menjadi milikNYA, seperti yang saya tulis diawal bahwa cinta adalah siap untuk dimiliki bukan memiliki. Allah bukanlah miliknya, tapi dialah milikNYA.

Alliem
Cairo, Rabu 11 Juli 2007
Jadikan aku milikMu
--------------------------------------------------------------------------
[1] Lihat kamus kontemporer Arab-Indonesia (al 'asri)h.2040.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer