09 November 2007

Kesimpulan Seputar Ilahiyat

Kesimpulan Seputar Ilahiyat
Oleh : Mochammad Moealliem

Kawan sekalian, agar tidak sia-sia diskusi seputar ilahiyat, saya akan mencoba rangkum sesuai dengan cara saya dalam memahami kehendak Allah, dan tentunya Allah lebih tahu dari siapapun tentang diriNya dari selainNya, seperti halnya saya lebih tahu tentang diriku sendiri daripada manusia yang lain. Dan Allah lebih tahu tentang aku, kamu, dia, dan mereka semua, daripada aku, kamu, dia, dan mereka semua.

Point satu : Siapakah Allah?

Jawabannya : Katakanlah:"Dialah Allah, Yang Maha Esa". (QS. 112:1)Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. (QS. 112:2)Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, (QS. 112:3)dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. 112:4)

Jawaban ini lebih mencakup daripada selainnya, tidak terpengaruh dengan ruang dan waktu, meskipun toh jawaban yang lain benar pada ruang tertentu namun bisa salah jika diruang lain, contohnya : "robbul alamin" jawaban ini benar namun akan menimbulkan pertanyaan lagi, apakah alam itu? Dan ada berapa kok jamak? Sebelum alam tercipta apakah dia robbul alamin? Dan sebagainya.

Point dua : Dimanakah Allah?

Jawabannya : Allah ada dimana-mana tapi tidak kemana-mana

Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:115)

Dan Dialah Allah , baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui apa yang kamu usahakan (QS:6:3)

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. QS:58:7

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. QS:58:7

1131- و حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ مُقْبِلٌ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ كَانَ وَجْهُهُ قَالَ وَفِيهِ نَزَلَتْ

{ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ }

و حَدَّثَنَاه أَبُو كُرَيْبٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ وَابْنُ أَبِي زَائِدَةَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي كُلُّهُمْ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُبَارَكٍ وَابْنِ أَبِي زَائِدَةَ ثُمَّ تَلَا ابْنُ عُمَرَ

(HR.Muslim, 1131)

Point tiga : Apakah Allah punya wajah? jika punya menghadap kemanakah wajah itu?

Jawabannya : Allah tidak punya wajah seperti kita, sebab maksud dari wajah adalah tempat untuk menghadap, dan kemanapun makhluk itu menghadap maka disitulah mereka menghadap Allah. Namun dilarang mensekutukan Allah pada apapun, seperti ketika sholat di masjidil haram, bahwa ka'bah bukanlah yang kita sembah, ka'bah hanyalah sebuah titik arah untuk menghadap yang telah dizinkan Allah, sebagai Qiblat.

Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:115)

(wajhillah)Majaz terhadap makna wajah.
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan , maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya .(QS:2:272)

(wajhan nahar)majaz juga, karena siang tidak punya wajah.
Segolongan dari Ahli Kitab berkata : "Perlihatkanlah kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka kembali .(QS:3:72)

(yriduna wajhahu)dalil makna wajah.
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu mengusir mereka, (QS:6:52)

(ibtighoa wajhillah)
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan ,(QS:13:22)

(wajha robbihil a'la)
tetapi karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha TInggi (QS:92:20).

(liwajhillah)
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula terima kasih.(QS:76:9)

حدثنا ابن حميد، قال: ثنا سلمة، قال: ثني ابن إسحاق، عن محمد، عن سعيد، قال: أتى رهط من اليهود النبي صلى الله عليه وسلم، فقالوا: يا محمد هذا الله خلق الخلق، فمن خلقه؟ فغضب النبيّ صلى الله عليه وسلم حتى انتُقِع لونه، ثم ساورهم غضبا لربه، فجاءه جبريل عليه السلام فسكنه، وقال: اخفض عليك جناحك يا محمد، وجاءه من الله جواب ما سألوه عنه. قال: " يقول الله:( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ) " فلما تلا عليهم النبي صلى الله عليه وسلم، قالوا: صف لنا ربك كيف خلقه، وكيف عضده، وكيف ذراعه، فغضب النبيّ صلى الله عليه وسلم أشدّ من غضبه الأول، وساورهم غضبا، فأتاه جبريل فقال له مثل مقالته، وأتاه بجواب ما سألوه عنه:( وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ ) .

Rosul pernah marah-marah ketika ditanya tentang bentuk Allah, lengan Allah, tangan dari siku sampai jari Allah, rosul marah besar dengan hal ini, maka menurut saya, Wajah Allah itu hanya majaz yang memberikan isyarat kepada kita untuk menghadapnya, Tangan Allah juga majaz yang memberi pengertian tentang kekuatan, kekuasaan, genggaman, pemberian, dan sebagainnya sebagaimana fungsi tangan pada manusia, dan Allah tidak melakukan itu dengan tangan, sebab Allah melakukan sesuatu tanpa sebab (alat)

Point empat : Apakah Allah punya mata? jika punya apakah Allah melihat dengan mata?

Jawabannya : Allah tidak punya mata seperti kita, dan tidak melihat dengan mata, jika Allah punya mata maka akan sia-sia, sebab Allah melihat tidak dengan mata, dan tidak membutuhkan mata untuk melihat, dan Allah tidak memiliki sifat sia-sia.

Mata tidak bisa melihat mata itu sendiri, jadi istilah mata Allah hanya majaz, yang memberikan pemahaman kepada manusia bahwa Allah melihat apa saja yang tampak dan tidak tampak.

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. QS:6:103

Mata siapapun tak akan mampu melihat Allah, dan disitu tidak ada pengecualian, jika Allah punya mata bisa jadi Allah tak bisa melihat mataNya sendiri. Tetapi Allah tidak punya mata dan bisa melihat siapapun tanpa terkecuali.

Point lima : Apakah Allah turun tiap malam? dan terpisah dengan kita? dan juga apakah Allah berada diatas?

Jawabannya: Allah tidak naik turun, sebab Allah dimana-mana, yang dimaksud turun tiap malam hanyalah rahmatnya kepada hamba-hambanya yang menghidupkan malamnya liwajhillah, memohon ampun, memohon keridloan dll.

Allah tidak terpisah dengan kita, namun kebersamaan itu bukan berarti semua manusia dalam keridloannya, namun kebersamaan itu adalah sebagai tempat bergantung, tanpa Allah kita tidak ada, dan kita tak akan pernah mampu berpisah dengan Allah, Allah lebih dekat dengan kita ketimbang tali sandal yang kita pakai.

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. QS:58:7

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan QS: 57:4

Allah tidak berada diatas, tapi dimana-mana. Arah atas adalah sebaik-baik arah dan seluas-luas arah, maka sebagian ulama memperbolehkan penggunaan kata atas untuk Allah, contohnya : kapan anda menikah? Lalu anda menjawab : terserah yang diatas.

Atas punya fungsi yang tinggi, mulia, terhormat, seperti contohnya : keilmuan ibnu taimiyah dibawah nabi Muhammad, atau kehebatan Al Gozali dibawah nabi Muhammad, dan keilmuan nabi Muhammad di bawah keilmuan Allah.

Point enam : Apakah Allah punya dua tangan?

Jawabannya : Allah tidak punya tangan seperti kita, adapun makna itu adalah mempunyai kemampuan sebagaimana fungsi tangan, seperti penjelasan diatas,

Dalil bahwa Allah tidak punya tangan, hanya seolah punya tangan (tapi tidak), sebab bagi manusia tangan adalah alat menggenggam, kekuatan, dan alat mencipta

434- حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ غَدَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

(HR: Muwatho'. 434)

Dalil bahwa jiwa dalam genggamannya, bahwa jiwa kita pun dalam genggamannya

13 - حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَد

.(HR:Bukhori : 13)

Kalau jiwa nabi ada dalam genggamannya, tentunya jiwaku juga, yang namanya dalam genggaman berarti aku didalamnya.

Dalil bahwa Allah menciptakan sesuatu bukan dengan tangan

- حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ حَبْرٌ مِنْ الْأَحْبَارِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّا نَجِدُ أَنَّ اللَّهَ يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلَائِقِ عَلَى إِصْبَعٍ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيقًا لِقَوْلِ الْحَبْرِ ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

{ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ }

(HR: Bukhori : 4437)

Mungkin demikian kesimpulan yang saya susun sesuai cara pandang yang saya ikuti, saya adalah manusia yang masih bodoh, dan jika terdapat kesalahan, kewajiban yang tahu untuk memberi tahu, namun jika tidak ada yang tahu, saya berharap kepada Allah memaafkan kebodohanku dalam memahami dan mengenal diriNYA. Dan Allah Maha Pemaaf dan Maha Penyayang.

Astagfirullah ly wa lakum, tubna ila Allah, wa roja'na ila Allah, Wa Anta tawwabur Rohim.

Mochammad Moealliem
Mahasiswa Al Azhar University
Faculty of Theology, Tafsir
Cairo – Egypt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer