07 November 2007

Seputar Campus Menjelang Ujian


Seputar Campus Menjelang Ujian
Oleh : Mochammad Moealliem

Tidak asing lagi diotak mahasiswa Indonesia cairo (masico) atau mahasiswa Indonesia Mesir (masisir) bahwa bom waktu akan segera meledak selama satu bulan penuh terhitung mulai tanggal 20 mei sampai 20 juni 2005, diperkirkan ledakan otak ini akan banyak memakan korban lebih dari 15 000 jiwa, dan akan terjadi krisis ketenangan hingga akhir juli 2005, belum lagi korban ringan akan di rasakan lebih dari jumlah yang ada.

9311 itulah jumlah mahasiswa (laki-laki ) fakultas ushuludin al Azhar tahun ini, dan yang di Cairo belum ditambah yang diluar Cairo, beberapa waktu lalu aku sempat menghitung dari jadwal tempat duduk ujian tahun ini, sekitar 4718 mahasiswa tingkat 1, 1805 mahasiswa tingkat 2, 1646 mahasiswa tingkat 3 dengan perincian,(( Jur.tafsir 586, Jur. filsafat 264, Jur. hadist 352, Jur. Da'wah 180 )), 1142 mahasiswa tingkat 4 atau tingkat akhir dengan perincian (( Jur.tafsir 350, Jur. filsafat 366, Jur. hadist 295, Jur. Da'wah 131 )).Itu baru Ushuluddin laki-laki, belum syariah, syariah qonun, lughoh, dirosat islamiyah, belum yang ilmu umunya, kedokteran, dll. Aku tak bisa membayangkan kalau saja demontrasi semudah Indonesia tentu mudah sekali mobilisasinya.

Jika anda pernah membaca berita tentang sebuah ledakan didekat campus lama al azhar atau tepatnya di lokasi wisata di masjid sayidina khusein bin ali RA (begitu orang mesir menyebutnya)awal bulan april 2005, yang memakan belasan jiwa dan memindahkan beberapa nyawa ka alam aslinya (meninggal dunia), dan hal tersebut membuat banyak dari masico mendapat telephon dari keluarganya, ledakan yang begitu tak terkira itu meledak sekitar hari kamis sore, minggu pertama, tepatnya tanggal 7 april 2005, saya pun baru tahu keesokan harinya, tentunya campus sudah selesai aktifitasnya, dan alhamdulillah tak satu pun masico hari itu menjadi korban orang yang stres dan memutuskan bunuh diri dengan meledakkan dirinya.

Hal semacam diatas membuat pengamanan campus al azhar lebih ketat di banding sebelumnya, bukan hanya itu saja dimana-mana seolah siaga satu, hingga kita terpaksa merelakan membuka tas kita meski tak berisi apa-apa, terlebih dikawasan masjid al khusein dimana kawasan ini memang sangat padat dengan turis asingnya dan memang disitu adalah tempat berhentinya bus-bus tourist asing, tentu saja pengamanan lebih dari lainya sampai anjing penjaga pun ikut nongkrong di taman pelataran masjid bersama beberapa polisi bersenjata, adalah hal biasa sewaktu kita ke masjid khusein mendapati banyak turist baik cowok maupun cewek, tua or muda, dan terkadang hal ini membuat orang-orang yang berpandangan radikal kebakaran jenggot akibat kebanyakan turist berpakaian terlalu rapi dan terlalu sedikit.

Namun meski begitu kalaupun turis itu mau masuk masjid, akan di pakaikan pakaian tertutup oleh penjaga pintunya, atau kadang hanya mendokumentasikan masjid bersejarah itu, yang terdapat makam kepala Khusein bin Ali, meski dalam banyak perselisihan akan kebenaranya, masjid yang lumayan besar itu tertulis di bagian bawah menaranya sebuah hadis "Khusein minny wa ana min khusein ahabba allah man ahabba khusain..."dan pernah pada suatu kali saya menyaksikan sebuah perkumpulan tariqat pada salah satu hari dimana hari itu untuk memperingati hari kematian khusein, aku lihat gaya berdsikir sambil bergoyang (berjoget) dengan membetuk sebuah lingkaran, disebuah bagian masjid itu, ada juga model yang lain disudut yang lain, dan banyak sekali macam-macamnya.

Kembali ke campus...

Dalam kebiasaan lama kalau pintu gerbang al Azhar selalu dijaga banyak polisi baik kampusnya, asramanya, kantor Grand syaihknya, nah kalau di campus akan selalu diperiksa kartu mahasiswanya alias harus menunjukkan student identity card kalau mau masuk gerbang bagi orang-orang arab, namun kalau bagi mahasiswa asing bebas-bebas aja masuknya, itu dulu...akibat terjadinya ledakan didepan campus itu akhirnya kita-kita jadi ikut diperiksa.

Suasana campus makin sepi sekitar satu bulan menjelang ujian, penyampaian materi pun sudah dipungkasi, jadwal pun sudah terpampang besar beserta tempat duduknya, hanya bagi mereka yang masih belum mencatat jadwal dan mencari tempat duduknya yang banyak terlihat mondar mandir disana, suasana sepi begitu menghias banyak dari organisasi masico, mulai dari organisasi kekelurgaan sebanyak sekitar 17 organisasi, belum lagi afiliatif ( PCINU, PCIM, PERSIS dll) juga forum kajian, almamater jumlahnya sangat banyak, senat fakultas, tambah lagi marhalah (tahun kedatangan) pokoknya kalu minat bisa kita hitung setiap masico bisa ikut 5 organisasi dan itu tidak bertentangan,itu masih bisa bertambah lagi, pokoknya dijamin nggak bakal kesepian dari acara deh.kecuali kalau dah deket ujian semuanya libur total.

Itu untuk yang mahasiswa Indonesia saja, dan yang lain pun sejenis itu pula, padahal jumlah mahasiswa Indonesia terhitung sedikit dibanding Malaysia, paling hanya sekitar 3500 an mahasiswa, mulai yang ma'had, dirosat khosoh, s1, s2, s3 dan lainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer