07 November 2007

La Tansa Dzikrallah


La Tansa Dzikrallah
Oleh : Mochammad Moealliem

“Jangan lupa menyebut Allah" sebuah kalimat singkat yang dalam benak kita tentu tidak aneh kalimat seperti itu, namun akan terlihat unik jika anda jumpai ditempat yang berbeda dengan bayangan kita sebelumnya, tentunya anda perlu berfikir sejenak untuk dapat secara cepat menyimpulkan dimana tempat kalimat ini akan terpampang dengan jelas.

Kalau di Indonesia yang paling sering kita jumpai adalah "An nadlofatu min al iman" meski sampah masih saja berserakan liar diantara pengumuman besar itu, tentunya kita maklum bahwa masyarakat kita tidak takut dengan papan itu, terkadang baru merasa menjaga kebersihan adalah perlu ketika tedapat tulisan yang besar akan denda bagi pembuang sampah sembarangan.

Berbeda dengan di Mesir kalimat "An nadlofatu min al iman" jarang nampak di sudut sudut kota tua itu, hal semacam ini bukan berarti orang Mesir sangat menjaga kebersihan lingkungan tanpa ada perintah atau anjuran-anjuran, namun lebih mengarah pada sifat kepala batu, dan tak akan begitu berpengaruh dengan papan yang bertuliskan " kebersihan termasuk dari iman ".

"Jangan lupa menyebut Allah" apakah anda sudah menyebutkanya sejak saya tulis diatas?jika belum sebutlah sebelum saya lanjutkan pada masalah berikutnya, di akui atau tidak kita terkadang masih sama seperti orang yang belum berpendidikan, yang ketika membaca sesuatu nggak masuk hati hanya sekilas dimata lalu pergi, inilah mungkin yang orang dulu bilang "kamasalil himar yahmilu asfaro" seperti khimar yang memikul ribuan kitab yang tak akan pernah tahu apa yang ada dalam kitab itu, semoga saja dengan kita menyebut Allah, kita dijauhkan dari hal tersebut.

Adalah sebuah kebiasaan bagi orang Mesir untuk mecoret segala tempat usaha dengan goresan rapi ayat-ayat suci sesuai dengan usahanya, penjual makanan akan memasang ayat "kuluw min rizqillahi wala tusrifuw" penjual minuman "Kuluw wasrobuw..." atau "wa saqohum robbuhum saroban tohiro.." penjual pakaian "khudzu zinatakum.." dan kalo lebih umum lagi dengan "bismillahi ma syaalloh la quwata illa billah, atau tawakaltu ala lloh..." itu ditoko-toko dan yang lain.

Nah di bus kota pun tak jarang hal itu muncul, disini lebih bervariasi, ada yang untuk menenangkan penumpangnya dengan tulisan, "jadikan penantian anda mengingat allah" atau innalloha ma'a shobirin, dan juga laa tansa dzikrullah, ini diluar pengumuman yang lain, namun hal semacam itu mungkin tidak unik dan terkesan wajar-wajar saja, apalagi hanya pada stiker yang ditempelkan saja.

Namun sebenarnya yang ingin saya sampaikan disini adalah sebuah rambu-rambu lalu lintas yang bertuliskan "laa tansa dzikrullah" yang di Indonesia belum ku jumpai rambu-rambu semacam ini, akan tetapi di Mesir akan sering anda jumpai rambu-rambu tersebut.

Kita sering lupa untuk menyebut-NYA, bahkan kita terkadang seperti orang suci, berpakaian seperti orang arab dulu, menutup muka hingga seperti ninja, dan terkadang seperti sudah pasti masuk syurga dan menganggap yang tidak sesuai denganya adalah masuk neraka, bukan hanya itu, terkadang pula kita juga teertipu dengan akal kita hingga ibadah pun tak perlu cukup dengan menyebut saja sudah bisa mewakilinya, atau bahkan apa yang kita anggap benar itu adalah benar bagi Allah. wis pokoke akeh banget, yang penting ingatlah Allah dan jangan seperti diatas.

Mengingat Allah jangan anda maknai dengan menyebut namanya saja, akan seperti anak kecil jika kita memaknainya demikian, jangan-jangan kita selama ini memahaminya seperti itu, namun meski pemahaman kita seperti anak kecil saja terkadang masih lupa, dan hanya terpaksa ingat ketika sakit, ketika ada bencana, ketika doanya tak menjadi nyata, ketika butuh, ketika sengsara, pokoknya ketika nggak enak saja kita dalam kondisi yang nggak enak saja kita mengingatnya.

Allah,Allah,Allah aku menyebutmu dalam kondisi seperti ini.

Alliem,
Selasa, 26 april 2005
lagi puyeng mo ujian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan pendapatmu kawan

10 Artikel Populer