Ketika Aku Ingin Bermimpi
Oleh : Mochammad Moealliem
Ditengah kebingunganku dalam memahami sejarah-sejarah yang termakan waktu yang tertulis dalam buku-buku sejarah yang ada, juga berbagai kontroversialnya timbul pertanyaan, kepada siapa aku harus bertanya? tentunya kepada saksi sejarah yang hidup dizaman itu, sebab tidak mungkin hanya mengandalkan catatan-catatan sejarah yang ditulis orang-orang yang hanya berdasar pada tulisan orang sebelumnya, yang dimungkinkan diselewengkan untuk kepentingan politiknya, sosial, kelompok dan lainya.
Dan hal semacam itu telah terjadi dalam benakku ketika aku diberitahu sejarah 30 S pki tentunya anda yang seumurku punya pemahaman yang sama dalam artian sebagaimana yang disiarkan oleh media elektronik kala itu, dari hal itu bisa aku fahami bahwa pemutar balikan fakta sejarah sangat penting dalam rangka mempertahankan sebuah jabatan serta membersihkan nama baik yang berkepentingan, itu untuk ukuran yang sifatnya tidak terlalu melebar.
Kalau hal semacam diatas itu terjadi dalam penulisan sejarah nabi bagaimana akibatnya? aku baru faham ternyata itu memang telah terjadi lebih dulu dari pada G 30 S pki di Indonesia, sehingga banyak sekali hadist-hadist yang tidak dibenarkan dan macamnya berkelas dari yang sekedar memalsu muatannya sampai yang membuat hadist palsu demi sebuah nama, kelompok, dan lain sebagainya.
Sebab setelah wafatnya nabi mulai muncul keretakan dalam golongan yang sama-sama islamnya dan itu tampak jelas dalam pikir kita semua dan akibat dari hal itu islam terbagai dalam berbagai ruang-ruang terpisah yang tak mungkin disatukan, organisasi-organisasi itu berkembang bak amoeba yang begitu cepat hingga aku tak bisa menghitung jumlah detailnya, semuanya mengaku paling benar dan yang lain adalah sesat.
Sejarah hidup nabi adalah harta yang sangat besar bagi umat islam yang kemudian diperebutkan untuk membenarkan pendapat serta perlakuan atas golongan itu, hadist-hadist pun banyak yang di palsu untuk menaklukan para umatnya yang masih bodoh agar tunduk dan mengikuti golongannya atas nama hadist nabi yang mereka palsu.
Dan sejarah terus berputar dengan kemasan yang berbeda, sebagaimana sejarah perpecahan yang terjadi pada masa-masa khilafah ( kekhalifahan ) dan ini akan terulang pada NU jika masalah-masalah pribadi menjadi dasar timbulnya sikap tersebut, dan mungkin NU akan menjadi pecah bukan hanya menjadi dua atau tiga bahkan lebih dari itu, dan pecahan itu pun akan pecah lagi, jika ketidakpuasan menjadi alat untuk mendirikan organisasi baru.
Semua itu telah terjadi dulu sebelum NU ada, jika fenomena ini terus berlanjut akan ada NU tandingan pihak ketiga yang notabene tidak memihak pada kedua tokoh tersebut, sebab jika ada dua hal yang bertentangan tentu keduanya tidak bisa dianggap benar keduanya, akan tetapi salah satu dari keduanya ada yang salah ada pula yang benar, atau keduanya salah dan yang benar adalah pihak ketiga, bisa juga keduanya ada sisi kebenaran dan ada sisi kesalahan, dan untuk menentukan benar salah kita perlu memahami apa yang sedang terjadi.
Penyelewengan-penyelewengan sejarah nabi makin marak dan para penyelewengker ( orang-orang yang menyelewengkan ) itu merasa hal itu adalah dakwah, sehingga saling tuduh, saling tuding, saling ancam, antar sesama, adalah merupakan jihad fi sabilillah, sehingga mengurangi sifat-sifat nabi yang karimah, dan sampai sekarang pun hal semacam itu terus terjadi dengan modifikasi zaman yang terus maju, dan perdebatan-perdebatan akan terus berlangsung ketika hadist itu tampak mendukung suatu golongan dan merugikan golongan yang lain, contoh kecilnya masalah poligami, sistem khilafah, dll.
Mungkin saja kampanye pemilu kemarin pun banyak para kyai yang mengeluarkan hadist demi meraih dukungan bahkan memplesetkan sejarah karena kebanyakan kyai saat ini adalah penganut faham matrealis maka mereka dengan bangga melelang fatwa-fatwanya kecuali para kyai yang tahu bahwa hal-hal semacam itu tidak benar.
Ketika aku masih kecil dulu ada seorang kyai yang berpartai golkar dalam pngajianya menyebutkan bahwa selendang malaikat yang membantu perang nabi berwarna kuning, ada juga yang waktu kampanye mengatakan bahwa presiden wanita adalah haram akan tetapi setelah sang perempuan jadi presiden ke-haraman itu dicabut dan minta dikasih kursi, dan mungkin anda pernah menemui hal semacam ini.Kyai politikus berdakwah kepada golongannya, kyai pesantren berdakwah kejalan Allah, ketika kyai pesantren menjadi politikus tentu dakwahnya kepada Allah namun mompar-mampir mencari tikus.
Tikus-tikus kantor berwajah manusia berhati rakus, dalam ihya'nya ghozali bercerita hubbu dunya ro'su kulli khotiatin, terlalu memburu dunia adalah pangkal segala kerusakan, mungkin kyai saat ini mulai beraliran liberal yang tak mau disebut liberal dan menganggap statemen al ghozali akan menghambat pembangunan kemegahan gedung pesantrennya.
Manusia tak bisa lepas dari dosa, dan siapapun tentu tidak selalu benar dan tidak selalu salah, untuk itu bagi para kawan semua marilah berfikir obyektif dan katakan salah jika memang tidak sesuai dengan aturan yang ada, meskipun kepada orang yang kita harapkan bantuanya, atau kita sangat mengaguminya.
Melihat fenomena-fenomena yang ada saat ini ingin aku untuk bertanya kepada pelaku sejarah namun yang terjadi pelaku sejarah telah diam dari bicara, serta diam dari gerak, lalu bagaimana aku harus bertanya kepada orang yang diam? jalan satu-satunya aku harus bermimpi, namun ketika aku bermimpi tentunya orang akan bilang aku juga membuat sejarah palsu karena yang tahu aku mimpi atau tidak hanyalah yang memberiku mimpi dan aku, dan itu berkemungkinan untuk diselewengkan juga, jalan terakhir adalah kita semua harus bermimpi dengan mimpi yang sama, namun ada pula yang terbangun ketika mimpi itu belum selesai.
Ternyata itu hanya mimpiku sebelum aku tidur
-= alliem =-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katakan pendapatmu kawan